[iv] [END] ALVAN || MY GOOD HUSBAND

02. Baby Lonnie

Hi, aku update

Kalian nemu cerita ini dari mana?

Bantu rekomendasikan MAHASISWA KOK DUDA yuk

02. Baby Lonnie

Beby berjalan di koridor kampus seorang diri, ia mencari-cari keberadaan kantin berada di sebelah mana. Sedari tadi ia kehausan, tetapi dirinya tidak tahu di mana kantin berada.

"Mana, sih? Haus banget, nih!" kesalnya yang kemudian berbelok ke arah kanan dan malah menemukan seorang laki-laki yang tertidur di kursi dengan buku tebal di tangannya.

"Jangan pergi!"

"Kembali!"

Gadis berambut sepinggang itu berjalan menghampiri laki-laki yang tengah tertidur itu. Apakah dia bermimpi? Pikirnya.

"Ganteng juga, bisalah daftar jadi idol KPop." Dirinya terkekeh dengan netra yang memperhatikan laki-laki itu.

"Jangan pergi!" Dengan mata masih terpejam, tangan kanannya terulur seperti berusaha menggapai sesuatu.

"Fiks, dia mimpi," katanya dengan yakin.

Beby memilih pergi meninggalkan laki-laki itu, tetapi baru saja berbalik tangannya malah ditarik oleh laki-laki itu yang berhasil membuat dirinya terduduk di atas paha laki-laki asing yang sedang tertidur itu.

Suara lenguhan terdengar, kelopak matanya perlahan terbuka, mengerjap beberapa kali menyesuaikan dengan pencahayaan yang ada. Laki-laki itu menatap dengan bingung sosok yang berada di pangkuannya dan setelah Beby berbalik menunjukkan wajahnya laki-laki itu melebarkan matanya, berdiri begitu saja membuat Beby terjatuh.

"Astaghfirullah!" ucapnya dengan sedikit berteriak. Bagaimana ia tidak terkejut jika mendapati gadis cantik duduk di pangkuannya?

"Kamu ngapain duduk di paha saya?" tanyanya dengan kesal.

Beby meringis kesakitan merasakan bokongnya yang dengan keras mencium lantai. "Seharusnya gue yang marah sama lo karena lo yang main tarik tangan gue!"

"Sial! Pantat gue sakit banget," gumam Beby pelan.

Laki-laki itu menggaruk tengkuknya merasa bersalah. "Maaf, kamu nggak kenapa-kenapa?" tanyanya.

"Enggak!" Beby berdiri seraya membersihkan celananya. Ia menatap kesal kepada laki-laki tampan itu.

"Kenapa?" tanya Beby karena laki-laki itu menatapnya dengan mata yang tak berkedip.

Laki-laki itu adalah Alvan, ia menundukkan kepalanya sebab memperhatikan wajah gadis yang sangat mirip sekali dengan mendiang istrinya. Ia harus bisa mengendalikan dirinya sendiri kalau itu bukanlah Ririn, melainkan orang lain yang hanya kebetulan mirip.

"Lain kali jangan tidur disembarang tempat, lo ngigaunya meresahkan," kata Beby kemudian memilih pergi dari sana, tetapi suara Alvan terdengar.

"Nama kamu siapa?"