05. Musuh Kembali?

2.3K 250 4
                                    

Hi, aku update!
Part ini lumayan panjang

Bantu rekomendasikan MAHASISWA KOK DUDA yuk :)

Bantu rekomendasikan MAHASISWA KOK DUDA yuk :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

05. Musuh Kembali?


Beby keluar dari kamar mandi dengan menggunakan piyama serta rambutnya yang basah sebab gadis itu baru saja keramas. Beby berjalan ke arah dapur untuk mengambil minum, mendadak tenggorokannya haus seusai mandi.

"Akh!" Gadis itu sontak menjerit ketika lampu tiba-tiba saja mati. Kini apartemen itu gelap gulita dengan perlahan Beby berjalan menuju sofa sebab ia ingat dengan jelas jika ponselnya ada di sana.

Beby khawatir dengan Rivan yang sedang tidur di kamar Alvan. Takut bocah itu pengap karena suasana gelap.

"Ck! Ini sofanya mana, nih!" gerutunya kesal hingga tak lama gadis itu mendengar seperti suara pintu apartemen yang terbuka.

Sontak saja Beby berhenti melangkah, apakah itu maling? Atau psikopat yang sedang mencari mangsa? Sungguh, pikiran Beby sekarang dipenuhi dengan hal-hal negatif.

"Siapa?" Beby memberanikan diri untuk bersuara.

"Beby?"

Sang pemilik nama mengerutkan keningnya di kegelapan. "Alvan? Itu elo?"

Sosok yang baru masuk itu menganggukkan kepalanya. "Iya, ini saya."

"Kenapa balik lagi? Katanya nggak bakal pulang." Beby bertanya, entahlah ia merasa penasaran.

Beby berjalan dengan tangan yang meraba-raba sekitarnya, sampai kakinya menginjak tetesan air yang berasal dari rambutnya sendiri membuat dirinya terpeleset dan terhenyak ke depan. Beby menjerit ketika tubuhnya oleng dan tepat saat ia mendarat di tubuh seseorang listrik apartemen menyala.

Tatapan keduanya bertemu, Beby sangat ingin menyingkir dari tubuh Alvan tapi entah kenapa hati dan tubuhnya tidak bisa diajak kompromi. Tubuhnya seakan tiba-tiba membeku dengan menatap mata meneduhkan itu dengan nyaman. Tatapan Alvan berhasil membuatnya tersihir, tatapan itu mengunci setiap ruang geraknya.

"Ka-kamu--" Alvan berucap dengan gugup. Berada di bawah kungkungan seorang gadis mendadak membuat darahnya berdesir hebat, ditambah lagi dengan tetesan air dari rambut serta deru napas gadis itu juga aroma tubuh Beby yang memabukkan membuat dirinya semakin gila.

Tolong, sadarkan Alvan sekarang juga!

Dia ini pria normal, pria biasa yang memiliki hasrat tersebut. Apalagi sudah beberapa tahun ini ia tidak pernah berdekatan dengan gadis manapun dan sekarang? Ia berhasil dibuat tersiksa oleh Beby yang tak kunjung menyingkir dari atas tubuhnya.

"Mama!"

Serempak keduanya menoleh ke arah pintu kamar, di sana ada Rivan yang berdiri seraya mengucek kedua matanya.

Beby langsung berdiri menghampiri bocah laki-laki berusia tiga tahun itu. "Ada apa? Kamu kebangun, ya?"

Dengan polos Rivan mengangguk, lalu memilih untuk memeluk Beby yang sudah ia cap sebagai Mamanya.

[iv] [END] ALVAN || MY GOOD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang