25. Beby Sakit

1.4K 109 7
                                    

Hi, aku update
Tandai jika ada typo
Kasih semangat dong, yuk bisa yuk

Random pertanyaan :
> Kalian kalau berangkat sekolah naik kendaraan?
Aku sih jalan kaki :(
Lumayan jauh sih sekolahnya, dari sekolah setengah tujuh pas nyampe jam tujuh.

Random pertanyaan :> Kalian kalau berangkat sekolah naik kendaraan?Aku sih jalan kaki :(Lumayan jauh sih sekolahnya, dari sekolah setengah tujuh pas nyampe jam tujuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

25. Beby Sakit

"Kak Rian pasti bohong lagi! Waktu itu katanya bakalan Cium Naya pas pulang dari basecamp tapi ternyata enggak!"

"Waktu itu Kakak lupa, Nay."

"Bohong!"

"Terserah, sih, mau percaya atau enggak. Namanya juga lupa, ya, mau gimana lagi 'kan?"

Diseberang sana Naya berdecak pelan. "Ya, udah. Pokoknya nanti pas jemput Naya Kakak harus cium Naya, pokoknya harus."

Rian memijat pangkal hidungnya seraya menghela nafasnya. "Iya, nanti Kakak cium."

"Beneran, ya, enggak bohong lagi?"

"Hm," balasnya.

"Naya tutup telfonnya, Kakak semangat kuliahnya. Bye!"

Panggilan pun terputus dan Rian hanya bisa berdoa semoga Naya lupa akan perihal ciuman. Rian niatnya nanti sepulang sekolah akan menjelaskan tentang sex education kepada kekasihnya itu.

"Nasib amat gue punya pacar kayak dia, tapi udah terlanjur sayang gimana dong?" monolognya.

Rian berjalan untuk meninggalkan belakang kampus, tetapi indera pendengarannya tiba-tiba mendengar suara seorang perempuan yang sedang menangis. Seketika bulu kuduknya berdiri, pikiran tentang kuntilanak bermunculan.

"Kun-kunnya baperan amat, sih, denger orang pacaran telfonan aja nangis," gumamnya ngawur dengan menepis ketakutannya, Rian mencari dari mana sumber suara itu berasal.

Ia mengintip dari balik tembok dan menemukan seorang perempuan yang menangis di bawah pohon rindang. Kalau dilihat-lihat sepertinya itu manusia bukan kuntilanak.

"Kenapa nangis?" tanyanya setelah dekat dengan perempuan itu.

Perempuan itu buru-buru mengusap air matanya, lalu mendongak menatap Rian.

"Eh, Beby. Lo ngapain di sini nangis-nangis? Gue kira tadi kuntilanak yang nangis," katanya sembari mengambil duduk di sebelah Beby.

Beby menggeleng pelan. "Enggak, kok, cuma lagi pengin nangis aja."

"Jangan bohong! Gue tahu lo nangis ada sebabnya, enggak mungkin nangis cuma karena pengin aja," ucapnya, "Cerita aja sama gue ada masalah apa, mulut gue pake nodrop jadi no bocor-bocor."

"Beneran, kok, nggak kenapa-kenapa."

Rian mendengus pelan. "Kenapa, sih, cewek suka bilang gitu? Kalau aslinya emang ada apa-apa suka bilang nggak kenapa-kenapa, padahal jujur aja biar kita para jantan nggak pusing tujuh keliling mikirin alasannya kenapa."

[iv] [END] ALVAN || MY GOOD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang