[iv] [END] ALVAN || MY GOOD HUSBAND

03. Penolakan Beby

Hi, aku update

Bantu rekomendasikan MAHASISWA KOK DUDA yuk

Hiks kemarin malah update chapter 4, maaf aku keliru dan baru sadar sekarang juga😭

03. Penolakan Beby

Social anxiety disorder atau fobia sosial adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan rasa takut akan diawasi, dihakimi, atau dipermalukan oleh orang lain. Fobia sosial juga memiliki nama lain, yaitu gangguan kecemasan sosial.

Itu adalah penyakit mental yang diderita oleh Rivan, semuanya berawal dari satu tahun yang lalu dan ketika melihat interaksi Rivan dengan gadis itu membuat Alvan bingung sendiri. Ia sekarang Mempu tekad untuk mengejar dan mencari tahu identitas gadis itu, Alvan menaruh harapan besar kalau gadis itu bisa menyembuhkan penyakit mental Rivan.

Pagi-pagi sekali Alvan pergi ke kampus untuk mencari siapa gadis itu sebab ia belum tahu apa nama aslinya.

"Bobby, lo tahu mahasiswi baru yang namanya Bulbi ?" tanya Alvan kepada Bobby selaku ketua BEM, ia juga merupakan anggota inti Cyclops.

Laki-laki jangkung itu mengerutkan keningnya bingung. "Nggak ada yang namanya Bulbi di kampus ini, Al."

Alvan menghela nafasnya. "Berarti dia udah bohongin gue."

"Apa sepenting itu? Gue bisa bantu lo," ucap Bobby menawarkan diri.

"Kalau lo nggak keberatan tolong cari mahasiswi baru yang wajahnya mirip sama mendiang istri gue," kata Alvan.

"R-ririn?" tanya Bobby hati-hati yang dibalas anggukan oleh Alvan.

"Emangnya kenapa? Jangan bilang lo mau nikahin dia karena wajahnya mirip," tuding Bobby dengan menunjuk wajah Alvan.

Laki-laki berambut hitam itu mendengus, memutar bola matanya lantas menurunkan telunjuk Bobby yang menunjukkannya. "Jangan suudzon, gue lakuin semua ini demi anak gue. Udahlah, gue mau ke kantin dulu."

Bobby menatap kepergian temannya itu dalam diam. "Lo cakep bahkan hampir memasuki kata sempurna, tapi naas kehidupan lo terlalu miris."

Sementara itu di sisi lain ada Beby yang sedang berjalan menuju halte bus, tetapi tiba-tiba saja seorang laki-laki berbadan kekar menghampiri dirinya dengan seringaian.

"Mau apa?" tanya Beby dengan santai.

"Bayar hutang bapak lo sekarang juga!" sentaknya.

Beby merotasikan bola matanya. "Kenapa minta sama gue? Bukan gue yang ngehutang sama kalian!"

"Hutang itu atas nama lo, jadi lo harus bayar!"

Gadis berambut sepinggang itu memainkan lidahnya di dalam sana. "Oh, gitu."

"Akh!"

Laki-laki itu berteriak kesakitan sebab tulang keringnya yang ditendang secara tiba-tiba. Kesempatan itu Beby gunakan untuk kabur, menghindar dari laki-laki itu. Bodo amat ia harus berlalu sampai kampus yang jaraknya berpuluh-puluh meter.