24. Kepergok Selingkuh?

1.2K 113 2
                                    

Hi, aku update

Kalian nungguin nggak? 🥺

Kalian nungguin nggak? 🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


24. Kepergok Selingkuh?

Jam dinding sudah menunjukkan waktu sebelas malam dan Alvan masih belum kunjung pulang juga, hal itu membuat Beby sangat khawatir. Pesannya tak dibalas dan telfonnya pun tak diangkat, padahal apa susahnya mengirimkan pesan meminta izin kepada dirinya. Jika seperti ini, wajar 'kan kalau Beby memikirkan hal buruk tentang Alvan ditambah dengan dua foto tadi siang.

"Telfon temannya aja kali, ya, kayaknya gue punya nomor Kak Rian," monolog Beby dan dengan segera menghubungi nomor Rian.

"Kenapa, By?" tanya Rian diseberang sana.

Beby mengigit kuku jarinya. "Eum, anu, apa Kak Rian tahu di mana Kak Al? Soalnya dia belum pulang dari pas pergi ngampus."

Di sana Rian mengernyitkan dahinya. "Yang bener si Alvan belum pulang?"

Perempuan berambut sebahu itu mengangguk. "Iya, Kak Al belum pulang. Aku khawatir banget, pesan sama telfon dari aku nggak ada balesan."

"Tadi si Alvan langsung buru-buru pulang pas kelas udah selesai, katanya kangen sama lo. Tapi ternyata dia belum pulang, gimana, sih?"

Mendengar perkataan Rian membuat Beby semakin kalut, bagaimana jika ternyata Alvan benar-benar selingkuh darinya? Bagaimana jika Alvan menduakannya atau meninggalkan dirinya?

"Kak Rian bener-bener nggak tahu di mana Kak Al? Atau nggak lagi sama dia? Tolong hubungi teman Kak Al yang lainnya, ya?" pinta Beby dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.

"Ini gue lagi di kumpul sama yang lain cuma si Alvan doang yang nggak ada," balas Rian.

Beby mendesah berat. "Ya, udah. Makasih, maaf ngerepotin."

Panggilan pun berakhir. Beby bersandar pada punggung kursi dengan helaan napas yang entah sudah keberapa kalinya. Hatinya gundah, pikirannya gelisah, perasaan khawatir, takut, semuanya menjadi satu. Ketakutan terbesarnya adalah kehilangan, Beby takut jika harus kehilangan Alvan, Beby takut jika Alvan meninggalkan dirinya nanti.

"Sebenarnya Kak Al ke mana, sih? Kenapa dia nggak izin dulu sama gue?" Beby bertanya-tanya pada dirinya sendiri sampai beberapa detik berlalu ia memejamkan matanya karena jujur kantuk menyerangnya sedari tadi.

Untuk Rivan sendiri pun, bocah itu sudah tidur di kamarnya sendiri. Iya, Rivan minta untuk tidur sendiri saja dengan di kamar milik sendiri.

Tepat pukul dua belas malam pintu apartemen terbuka dengan Alvan yang datang dengan keadaan melelahkan. Ia terkejut melihat istrinya yang tertidur di sofa dengan posisi bersandar pada punggung sofa.

Ia berjongkok di depan istrinya, mengamati wajah cantik itu dengan tatapan sendunya. Selanjutnya Alvan mengangkat tubuh mungil itu ala bridal style, membawanya masuk ke dalam kamar. Kemudian, membaringkan tubuh Beby di atas ranjang dengan hati-hati.

[iv] [END] ALVAN || MY GOOD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang