[iv] [END] ALVAN || MY GOOD HUSBAND

18. Udahan Marahnya

Hi, aku update
Tandai jika ada typo

Makin sini ceritanya makin membosankan, ya?🥺

Bantu rekomendasikan ALVAN : MY GOOD HUSBAND yuk 🤗

18. Udahan Marahnya

Sudah satu Minggu ini pasangan yang masih terbilang muda itu belum juga naikkan. Beby terus saja mendiami dan mengabaikan semua yang dilakukan oleh Alvan. Sementara Alvan hanya bisa menghela nafas dan berusaha untuk membujuk istrinya itu.

"Beby!" panggilnya seraya menahan tangan perempuan yang hendak pergi itu, terlihat dari pakaiannya yang sudah rapi.

"Lepas!" sentak perempuan itu namun tak berhasil membuat tangan Alvan menjauh dari tangannya sendiri.

"By, aku mohon jangan kayak gini. Aku tahu kamu pasti marah sama aku tapi please, udahan marahan nya. Masa mau terus-terusan kayak gini selamanya, sih," ucap Alvan dengan menatap istrinya sendiri.

Beby memalingkan wajahnya, sebenarnya ia juga tak mau seperti ini tapi you know kalau perempuan itu gengsinya gede. Beby sempat berpikir, percuma ia terus mengabaikan Alvan sebab apa yang terjadi di masa lalu tidak akan pernah berubah yang seharusnya ia lakukan adalah memperbaiki diri dan jangan sampai kejadian dulu terulang kembali. Lagi pula Alvan sudah meminta maaf, bahkan laki-laki itu pun sekarang adalah suaminya.

Alvan mengulurkan tangannya untuk mengusap pipi perempuan itu. "By, udahan, ya, marahan nya?"

Dengan perlahan Beby menganggukkan kepalanya dan hal itu berhasil menerbitkan senyuman di bibir Alvan.

"Beneran?" tanya Alvan untuk memastikan.

"Iya," jawab Beby tanpa menatap suaminya.

"Jadi, aku udah dimaafin? Udah nggak marah lagi, 'kan?"

"Iya, udahlah, jangan banyak tanya!" ketus Beby seraya berjalan ke arah kamarnya.

"Lho, kok, masuk kamar? Bukannya kamu mau pergi? Udah rapi gitu juga."

"Nggak jadi!"

Alvan terkekeh melihat tingkah istrinya yang sangat menggemaskan di matanya. Ia sangat yakin Beby hendak pergi karena ingin menghindarinya dan tidak jadi karena sudah baikkan.

Laki-laki itu memilih ikut masuk ke dalam kamar Beby, ia bisa melihat istrinya yang tengah melepaskan jaketnya. Ngomong-ngomong untuk soal Rivan, bocah itu menginap di rumah orang tua Alvan beserta dengan Gabrino juga.

"By, besok kamu ikut sama aku, ya?"

"Ke mana?" tanya Beby yang berusaha menyibukkan diri agar tidak bersitatap dengan Alvan.

Perlahan tapi pasti, Alvan berjalan mendekati istrinya itu dan langsung memeluk perempuan yang berstatus istrinya dari belakang. Bisa Alvan rasakan kalau Beby tersentak kaget.