29. Terungkap

1.3K 103 2
                                    

Hi, aku update
Yandi jika ada typo

Masih pada stay?
Siap untuk menuju ending?
Happy ending or sad ending?





.

29

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

29. Terungkap

"Ini kenapa handuk ada di atas kasur? Bisa nggak simpen ke tempatnya lagi?"

"Kalau abis makan camilan, bungkusnya buang ke tempat sampah!"

"Televisi nyala tapi nggak ditonton, buang-buang listrik!"

"Ini sepatu Kak Al kotor banget, cuci sekarang juga!"

"Kamar mandi kenapa bau banget? Ini pasti Kak Al yang pipis nggak disiram air, 'kan?"

"Jangan pencet odol dari tengahnya Kak Al!"

Alvan menghela nafasnya saat mendengar Beby yang koar-koar pagi ini, biasanya juga Beby tidak seperti ini. Perempuan itu terus mempermasalahkan hal kecil sekalipun, contohnya seperti figuran di atas nakas yang tak sengaja Alvan geser.

"By, kamu jangan teriak-teriak dong, nanti tenggorokan kamu sakit," kata Alvan.

Beby langsung menatap suaminya itu dengan nyalang. "Kenapa? Kak Al risih sama suara aku, Kak Al nggak suka denger suara aku, iya?"

Laki-laki itu mengusap wajahnya kasar. "Enggak, enggak, bukan gitu maksudnya. Aku cuma takut nanti kamu sakit tenggorokan, By."

"Udahlah, males banget lihat muka Kak Al." Beby langsung beranjak dari duduknya dan lebih memilih masuk ke dalam kamar.

Sementara Alvan sendiri hanya bisa cengo di tempat melihat tingkah istrinya itu yang sangat aneh. Beby sekarang seperti emosian.

"By!" panggil Alvan dengan kepalanya yang menyembul ke dalam kamar.

Ia melihat ke sekeliling kamar dan menemukan istrinya itu duduk memeluk lututnya dekat ranjang. Alvan menghampiri istrinya dan ia langsung terkejut bahwa Beby ternyata sedang menangis.

"Astaghfirullah! By, kamu kenapa? Ada yang sakit? Kenapa nangis, hm?" Alvan bertanya dengan raut wajah yang begitu khawatir. Ia mengusap kepala perempuan itu namun Beby tepis.

"Jangan sentuh! Kak Al mending keluar aja sana, aku nggak mau lihat muka Kak Al!" sentak Beby dengan tangisan yang masih belum reda.

Alvan menatap istrinya itu dengan bingung. "By, kamu kenapa? Pagi ini kamu aneh banget, tadi marah-marah dan sekarang kamu nangis tanpa sebab. Kalau kamu ada masalah cerita sama aku, aku ini suami kamu bukan orang asing."

Beby menggeleng pelan seraya menundukkan kepalanya. "Aku nggak tahu Kak, tiba-tiba aja aku pengin marah-marah dan sekarang nangis. Aku nggak tahu, diri aku ini kenapa, tiba-tiba aja kayak gini hiks."

[iv] [END] ALVAN || MY GOOD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang