31. Naya Berulah

1.3K 101 0
                                    

Hi, aku update
Tandai jika ada typo 🙏

Bantu rekomendasikan ALVAN || MY GOOD HUSBAND yuk 🤗
Kirim ke semua akun media sosial yang kalian punya (wa, Ig, tiktok, YouTube, dan lainnya) ajak teman-teman kalian yang suka baca untuk baca cerita ini juga. Kalian bantu aku rekomendasikan dan aku bantu kalian dengan terus update cerita ini 💖

 Kalian bantu aku rekomendasikan dan aku bantu kalian dengan terus update cerita ini 💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


31. Naya Berulah

Kedai burger milik Chelia pukul delapan malam sudah tutup, semua bahan-bahannya sudah habis hari ini. Semuanya karena anggota Cyclops yang membantu dirinya hari ini kedai burger-nya menjadi sangat ramai, terutama para gadis-gadis yang sekalian minta foto bareng.

"Nih!" Chelia memberikan minuman kaleng bersoda kepada Doni yang duduk di kursi taman, taman yang tak jauh dari kedainya.

Doni menerimanya dengan senang hati. "Makasih!"

Chelia menganggukkan kepalanya, lalu ikutan duduk di samping Doni. "Don, gue makasih banyak banget sama lo karena lo ajak temen-temen lo buat bantu-bantu di kedai gue hari ini."

Laki-laki kembaran Dion itu terkekeh. "Santai aja kali, kita sebagai manusia harus saling tolong menolong. Lo juga jangan sungkan kalau mau minta bantuan sama gue, gue pasti akan selalu ada ketika lo butuh."

"Lo kenapa baik banget, sih, sama gue?"

Mendengar pertanyaan yang tiba-tiba itu membuat Doni menolehkan kepalanya ke arah Chelia yang menatapnya. "Kenapa? Lo temen gue, kita saling kenal, masa bantuin lo nggak boleh? Lagian lo juga pernah bantuin gue waktu itu, kalau aja lo nggak kasih gue tumpangan mungkin gue bakalan tidur di jalanan."

"Bener juga, ngomong-ngomong waktu itu lo kenapa? Diusir dari rumah?" tanya Chelia dengan menatap laki-laki di sampingnya.

Doni menganggukkan kepalanya samar. "Keberadaan gue nggak pernah diinginkan di rumah itu, sebelum ibu gue meninggal dia yang selalu jadi pelindung gue tapi setelah dia nggak ada gue nggak bisa apa-apa. Ayah gue selalu menomorsatukan kakak gue karena dia pinter, sering menang di olimpiade, selalu dibangga-banggain. Sementara gue? Gue nggak pernah, sedari kecil gue nggak dianggap sama ayah gue. Gue fine-fine aja selama ini, nggak iri sama keberhasilan kakak gue atau benci sama ayah gue. Tapi makin hari ayah gue makin nggak tahu diri, gue muak sama sikapnya."

"Bersikap sebagai ayah yang baik di depan kakak gue, padahal di belakang dia selalu main tangan dan marahin gue. Bilang gue ini anak yang nggak berguna, suka bikin masalah, dan berharap gue ini nggak dilahirkan," lanjutnya.

Chelia yang mendengarkan merasa ingin menangis. Ia tidak tahu bagaimana perasaan Doni ketika melalui masa-masa itu. Chelia beruntung memiliki keluarga lengkap yang sangat harmonis dan mendukung satu sama lain.

"Gue nggak tahu harus bilang apa supaya lo bisa bertahan, gue yakin suatu nanti ayah lo bakalan sadar kalau lo ini juga berharga dan anaknya yang perlu dicintai," kata Chelia seraya menepuk-nepuk pundak Doni.

[iv] [END] ALVAN || MY GOOD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang