EXTRA PART : Pemerkosaan
"Ayo!"
"Enggak mau, ngapain harus datang ke tempat kayak gini?"
"Lo bentar lagi mau ke Australia habis ujian, jadi kita harus rayain."
"Bener banget, tuh. Cuma minum doang elah."
"Chalisa, Michelle, kita bisa rayain untuk kepergian gue ke Australia tapi jangan di sini. Gue nggak mau!"
"Harus mau, ayo!"
Pada akhirnya pun Beby pasrah dan masuk ke dalam club malam itu. Ia duduk di antara kedua temannya dengan tak nyaman, karena musik yang menggelar, aroma alkohol yang menyeruak, juga dengan pemandangan yang membuat matanya sakit. Beby lebih baik memandangi rumus matematika dan fisika dibandingkan dengan perempuan berpakaian kurang bahan, serta pasangan yang sedang bercumbu.
"Nih, minum!" Michelle menyodorkan segelas alkohol kepada Beby dan hanya ditatap ragu oleh sang empu.
"Minum aja." Michelle mengambil tangan Beby membuat gelas itu beralih ke telapak tangan Beby.
Beby sendiri menatap bergantian Michelle dan Chalisa yang minum dengan tenang. Haruskah ia coba?
"Beby, meskipun di sini tempat maksiat tapi gue bisa menghasilkan uang di sini. Gue sebenernya kerja jadi DJ di sini, cuma seminggu sekali, sih, itu juga kalau malam Minggu doang. Lumayan lah, uangnya bisa buat jajan sama makan," kata Michelle yang disetujui oleh Chalisa.
Beby membuang napasnya dan menaruh gelas alkohol yang diberikan oleh Michelle. "Gue mau ke toilet dulu," izinnya.
Gadis berambut sepunggung itu berdiri dari duduknya, Beby berjalan di sebuah lorong dengan banyak pintu. Ia menepuk jidatnya, kenapa sampai lupa menanyakan di mana toilet kepada temannya tadi.
"Bego banget gue," gerutunya kepada dirinya sendiri.
Sampai beberapa detik ada seorang perempuan yang tak sengaja menabrak bahunya. Tanpa mengatakan maaf perempuan itu pergi begitu saja membuat Beby berdecih. Gadis itu menundukkan kepalanya ketika melihat pasangan yang sedang berciuman panas di lorong sampai sebuah tarikkan membawanya ke salah satu kamar.
Beby tersentak sebab kamar itu begitu sangat gelap, namun dengan samar ia dapat melihat ada seorang laki-laki yang berdiri di depannya. Kejadian selanjutnya semakin membuatnya terkejut bukan main, ciuman kasar dan menuntut terjadi. Ia berontak, memukul, dan menarik rambut si laki-laki. Semuanya ia lakukan, akan tetapi sia-sia sebab si laki-laki melakukan yang lebih kepada dirinya.
Pada malam itu, Beby serasa disiksa. Dipukuli, dijambak, dicambuk, bahkan kehormatannya pun diambil begitu saja. Satu hal yang Beby tahu, malam itu ia hancur.
Lalu, ketika waktu sudah menunjukkan empat pagi. Beby keluar dengan pakaiannya semalam, meskipun bajunya ada yang sobek dibagian lengan. Ia menangis di sepanjang jalan, ia merasa sudah tak pantas lagi untuk pergi ke Australia ketika dirinya sudah kehilangan harga dirinya lagi.
Gadis yang semalam sudah sah menjadi wanita itu berjalan di jembatan, lalu keinginan untuk lompat dari sana muncul begitu saja. Akan tetapi, ia teringat dengan sang adik yang masih membutuhkan dirinya. Ia adalah satu-satunya harapan bagi adiknya sebab kedua orang tuanya sudah tak ada.
Beby kembali melangkahkan kakinya, berusaha melupakan niatnya yang ingin melompat dari jembatan. Ia yakin, dirinya pasti bisa melewati semua ini.
Sementara itu, di sebuah kamar seorang laki-laki terbangun. Ia memegangi kepalanya yang serasa ingin pecah, laki-laki itu mengamati sekitarnya dengan dada yang diumbar begitu saja. Kemudian, ia tersentak ketika mendengar suara tangisan seorang perempuan juga sosok perempuan dipojokkan kamar dengan keadaan kacau.
Astaga! Apa yang sudah ia lakukan?
Alvan, laki-laki itu memakai kembali pakaiannya dan menghampiri perempuan itu. Lihatlah! Dada serta leher gadis itu penuh dengan kissmark, rambut berantakan, juga pakaian yang mirip seperti baju gembel. Perempuan itu ada Keysha.
"Kamu--"
"Pergi!"
Alvan kembali menarik tangannya yang hendak menyentuh perempuan itu. Ia juga mundur beberapa langkah saat perempuan itu berteriak histeris ketika melihatnya. Menyuruhnya untuk pergi dan jangan mendekat.
"Pergi! Dasar jahat, pria berengsek! Hiks, pergi!"
Tiba-tiba otaknya berputar kepada kejadian semalam, Alvan ingat meski tak semuanya. Astaga! Ia benar-benar berengsek, karena istrinya meninggal yang belum ia ikhlaskan sepenuhnya ditambah dengan putranya yang terluka karena kecelakaan kemarin membuat pikiran Alvan kalut hingga minum sampai mabuk berat dan memperkosa gadis asing.
"Maaf!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[iv] [END] ALVAN || MY GOOD HUSBAND
RomansaBagaimana jadinya jika kamu menikah dengan orang yang sudah memperkosa kamu dulu? Itu yang Beby alami, niatnya hanya bekerja sebagai pengasuh anak malah berakhir menikah dengan majikannya sendiri. Siapa sangka majikannya itu adalah pelaku pemerkosaa...