𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 𝘁𝘄𝗲𝗻𝘁𝘆 𝗼𝗻𝗲

150 21 9
                                    

Bisa diputarkan sekarang video music yang ada dichapter ini..

Selamat dinikmati^^

🔙FLASHBACK ON

Author POV
Kehidupan perdesaan sangatlah sederhana, para penduduk juga ramah satu sama lain. Mereka saling membantu bila ada yang membutuhkannya, tapi hanya ada satu gadis yang begitu senang kalau membantu orang lain. Namanya adalah Elina.

Anak dari Mariana dan Erlan, anak perempuan mereka tumbuh dengan menawan. Cantik, pintar dan sopan, siapa yang tidak suka sama Elina? Bahkan, banyak pemuda yang mengincarnya. Hanya saja, Elina menolak semua cinta para pemuda yang pernah melamarnya lalu menerima satu pria asing. Tidak lain adalah Jeff, seorang pria psycopath mendatangi kehidupannya.

Elina yang menemukan pria itu. Ketika ia sedang berjalan pada sore hari, ia melihat seseorang berjongkok dibawah pohon. Memakai tudung jaketnya sambil mengukir tanah dengan ranting.

Entah karena tidak biasa, Elina memperhatikannya dari jauh. Pria itu tidak pergi, walau ia tahu seseorang telah melihatnya. Namun, sebagai gantinya ia berbicara pada Elina.

"Pergi! Aku tahu kau lagi liatin aku!"

Elina tertegun, suara pria itu terdengar mengerikan. Ia tidak menyangka ada orang dengan pita suara seperti milik pria itu.

Itu menjadi awal bertemunya mereka hingga suatu hari, Elina melewati jalan setapak dengan waktu yang sama saat ia bertemu pria itu. Didalam dirinya, ia ingin menemui lagi pria asing itu. Bahkan ia sengaja membawa air minum, pikirnya ini konyol. Meskipun begitu, ia tetap pergi sambil membawa botol berisi air minum.

Ternyata, pria asing itu tidak ada lagi. Elina sedikit kecewa, ia sangat penasaran dengan pria itu. Dari suaranya, ia tidak mengenalinya. Pasti bukan orang desa sini, pikirnya.

Namun, tibalah saatnya pria asing itu datang menghampirinya. Elina terkejut, seseorang memasuki kamarnya.

"Aku dengar kau mencariku?"

Mendengar suaranya, Elina jadi teringat sama pria yang pernah bertemu dengannya. Pria yang berjongkok dibawah pohon, memakai tudung jaketnya lalu mengukir tanah pakai ranting.

Elina tidak bisa mengeluarkan suaranya, pria itu membekapnya lalu mengancamnya pakai pisau. Dari jarak segini, Elina bisa melihat wajah pria itu dan disaat itulah ia merasakan apa yang dinamakan ketakutan.

Kulit seputih kertas, mulutnya koyak membentuk senyuman lebar, kelopak mata yang seakan tidak bisa berkedip lagi. Pria itu menatapnya dengan manik mata hitamnya lalu ia memperkenalkan namanya.

"Aku Jeff..,"

Sebagai pria, Jeff termasuk tipe orang yang tidak kesabaran. Inilah kenapa ia menahan tangan Elina, agar ia tidak bisa memberontak.

Dan ketika tidak dapat mendengar suara Elina, Jeff mengeratkan tangannya dilengan Elina.

"Namamu?"

"E-Elina.."

Jeff menginginkan apa yang ia mau. Jadi, dimalam inilah Elina harus kehilangan keperawanannya. Tidak tahu kenapa Jeff bisa bersikap seperti itu, ia hanya mengetahui kalau menginginkan sesuatu maka ia harus berusaha.

◦ ۪۪̥፧𝗕𝗹𝗮𝗰𝗸𝗺𝗮𝗶𝗹₍ꦼ🐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang