Author POV
Hari telah berlalu, tidak ada yang membicarakan kasus itu lagi disekolah. Para murid sudah menemukan berita lain yang lebih menghebohkan yaitu, kehadiran Milos dikelas.Banyak murid yang bertanya-tanya, kemana ia selama ini? Dan semua pertanyaan itu dijawab oleh Milos.
Kring!!
Bel berbunyi, memaksa para murid untuk kembali ke tempat masing-masing sebelum pembelajaran dimulai.
(Y/N) menyenggol lengan Milos, "jatuh dijurang?"
"Jenius bukan? Aku sudah diskusikan ini bareng DL."
Milos berbohong pada kepolisian, ia berkata bahwa dirinya terjatuh ke dalam jurang yang ada dihutan lalu terjebak disana. Akhirnya, ia ditemukan oleh seorang albino dan dibawakan ke kantor polisi.
Milos juga mengaku, dirinya hanya sekedar ingin berjalan santai didalam hutan. Untuk meringankan pikirannya setelah bertengkar sama orangtua nya. Namun, tidak disangka ia akan masuk ke dalam jurang.
Kepolisian tidak bisa berkata-kata, orangtua Milos marah-marah ketika mereka tahu bahwa polisi tidak mencari anaknya dilokasi jurang tersebur. Mereka berdua sangat berterima kasih ke orang albino itu. Karena, telah menemukan anaknya.
"Siapa orang albino itu?" Tanya (Y/N)
Milos menompang dagunya malas, "siapa lagi? Dark link lah."
(Y/N) cukup heran, mereka sering kelahi. Namun, bisa bekerja sama dan hasilnya sangat memuaskan. Bisa dibilang, kepercayaan bisa menyatuhkan bangsa.
Pembelajaran hari ini cukup membosankan, mereka lebih menghabiskan waktu untuk ngobrol bersama. (Y/N) juga menceritakan kejadian kemarin saat neneknya tiba-tiba datang ke kosan.
Sikap percaya diri Ben memang harus diwaspadai, salah-salah ia bisa dianggap sinting atau kepedean. Contohkan saja, nenek (Y/N) yang hampir tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut Ben.
Bisa-bisanya ia berani melamar cucunya yang masih berusia 16 tahun, kemudian tersenyum lebar seolah dirinya masih anak-anak. Bahkan, neneknya sempat mengira bahwa Ben adalah anak luar biasa.
Namun beliau, tidak sepenuhnya marah saat itu. Ia bahagia melihat cucunya tersenyum dan tertawa, mengingatkannya waktu (Y/N) masih kecil. Anak yang dulunya aktif, sekarang sudah beranjak dewasa. Perlahan tapi pasti, ia akan melepaskan cucunya bersama pria pilihannya.
Walau nenek (Y/N) bilang Ben sinting, tapi ia tidak bisa menemukan kebohongan dibalik manik matanya. Meskipun ia harus merelakan cucunya pergi, ia mau pria yang akan mendamping cucunya adalah yang terbaik dari yang terbaik. Setia dan penuh kepercayaan, apapun itu yang bisa membuat cucunya bahagia dimasa tuanya.
Beliau juga meninggalkan banyak sekali jajanan untuk cucunya, ia masih menganggap cucunya sama seperti dulu. Si kecil yang belum bisa naik sepeda, makanya itu ia selalu membimbing cucunya agar bisa ke jalan yang benar.
Sebelum neneknya pamit, ia terlebih dahulu meninggalkan amanah pada Ben. Yang isinya adalah untuk menjaga cucunya bagaimanapun caranya. Ben sampai hormat, layaknya ia seorang prajurit yang akan turun ke lapangan.
"Tenang saja, nek!! Saya akan jaga cucu nenek sampai kapanpun!!" Katanya dengan semangat, tidak lupa senyuman lebarnya. Ben terlihat seperti anak kecil, ia tersenyum sambil memberi hormat pada beliau.
Andaikan saja neneknya tahu, kalau Ben sudah lebih dewasa dari kelihatannya. Mungkin, ia harus berpikir 2 kali untuk meninggalkan (Y/N) bersamanya.
Tidak lama lagi ujian kenaikan kelas, (Y/N) dan Milos berencana untuk pergi ke perpustakaan sepulang sekolah. Berhubung, (Y/N) dikasih libur selama sebulan. Karena atasannya tahu, kalau tidak lama lagi (Y/N) akan menghadapi ujian. Ia tidak mau (Y/N) terganggu, sebab harus bekerja dimalam harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
◦ ۪۪̥፧𝗕𝗹𝗮𝗰𝗸𝗺𝗮𝗶𝗹₍ꦼ🐢
Novela Juvenil[Ben drowned x readers] Satu persatu masalah bermunculan, antara berat dan tidak. Namun, apa yang paling berat ialah (Y/N) harus membiasakan diri. Dan juga, ia terpaksa menerima keberadaan Ben drowned yang secara mendadak menghampiri hidupnya. ****...