Mataku menyimpit untuk memperjelas apa yang mau aku lihat disana, terlihat seperti seseorang sedang berdiri dibalik kegelapan, hanya menatap kami tanpa bicara.
Terlalu gelap untuk melihat wajahnya, kami hanya bisa melihat bayangan bentuk tubuhnya dari sini.
"Oii! Kau ngapain disini, huh?! Pergi dari sini atau kau akan kena akibatnya!" Ancamnya, siapa sih namanya?! Dari ketiga babi ini, dia yang paling sombong! Dan dia juga yang merusak hpku lalu mencoba memperkosaku.
Entah mengapa, saat melihat pandangannya teralihkan aku langsung menendang anu nya.
BRUK!!
"AAKH!!" Ia meringkuk sambil memegang anu nya. Sementara itu, aku memberontak lalu menggigit tangan teman-temannya.
"Aww! Cewe sialan!" Aku menggigit tangannya kuat, terus menendang kakinya.
"Diam! Kau mau main kasar, ya?!" Kedua tanganku ditahan olehnya, sedangkan dua temannya sudah tumbang.
Ia mencengkram kedua tanganku, menyudutkanku ke dinding dan jarak kami semakin dekat disetiap detiknya.
"Kalau sudah murahan, kenapa masih harus jual mahal sih? Nggak usah malu-malu! Aku tahu, kau sudah pernah melakukannya," katanya selagi mendekatkan wajahnya dihadapanku.
Bau napasnya tercium dihidungku, rasanya mau muntah. Tenaga aku tidak sebanding dengannya, tapi aku bisa menendang anu nya.
BRUK!!
Aku bisa merasakan sesuatu yang keras ketika menendang anu nya tadi dan sepertinya, aku terlalu berlebihan. Soalnya aku bisa merasakan sesuatu yang keras itu bengkok saat kakiku menendangnya.
"A-anjing..," ucapnya, sebelum akhirnya ambruk didepanku.
Sementara itu, kedua temannya sudah berdiri setelah jatuh ditanah. Aku langsung lari, berhubung mereka berdua tidak didekatku.
"(Y/N)!!" Mereka mengejarku, hampir saja mereka berhasil meraih bajuku kalau aku tidak cepat.
Aku berlari ketempat seseorang yang tadi mencegat mereka. Semakin dekat, aku semakin jelas melihat rupanya. Tanpa sadar, mata aku berair. Membuatku kesulitan untuk melihat lebih jelas seperti apa wujud orang itu. Yang aku bisa lihat, hanya warna rambutnya yang pirang dan warna bajunya yang hijau.
Aku menangis dipelukkannya, seluruh tubuhku bergetar sambil berteriak meminta bantuannya.
"T-tolong aku! Mereka mencoba menyentuhku!!" Kataku sebelum tersedu-sedu, aku tidak bisa lagi berpura-pura berani dihadapan orang lain. Karena selama aku dibekap oleh mereka tadi, itu merupakan momen yang paling menakutkan yang pernah aku alami.
Aku memegang erat lengan orang asing itu, menangis tidak henti ketika aku mendengar mereka meneriaki ku dari belakang. Memaki, menyumpahiku dan terus bilang kalau aku adalah gadis murahan. Itu sangat menyakitkan, aku semakin tidak bisa menghentikan tangisan ini.
Orang asing itu melindungi, ia membimbingku untuk berlindung dibelakangnya. Aku melongok sambil mengelap ingus dihidungku, kalau diingat-ingat aku begitu menyedihkan saat itu.
Meski aku sudah aman, aku masih belum bisa berhenti menangis. Apa sekarang aku punya trauma? Apa ini yang dirasakan para korban pelecehan? Kalau iya, aku sudah jadi salah satu dari korban tersebut. Well bitch, welcome to the club..
"(Y/N)! Sekarang kau mau kemana, huh? Setelah kau menggoda kami, kau mau pergi dengan pria lain?" Aku tidak tahu siapa yang ngomong, karena aku menutupi wajahku dengan berlindung dibahu orang asing ini. Aku tidak mau menunjukkan wajah menyedihkanku dihadapan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
◦ ۪۪̥፧𝗕𝗹𝗮𝗰𝗸𝗺𝗮𝗶𝗹₍ꦼ🐢
Fiksi Remaja[Ben drowned x readers] Satu persatu masalah bermunculan, antara berat dan tidak. Namun, apa yang paling berat ialah (Y/N) harus membiasakan diri. Dan juga, ia terpaksa menerima keberadaan Ben drowned yang secara mendadak menghampiri hidupnya. ****...