Basket (Sungjaem)

3.3K 297 9
                                    

Hellooww~~~

Masih ada gak nih yang nungguin??^0^

Happy reading-!



Nana merengut kesal saat Haechan menariknya secara paksa menuju lapangan basket. Hari ketiga classmeeting ini, harusnya nana menghabiskan waktunya untuk mengurus nilai dan tugasnya yang tertinggal, jika ada.

Namun nyatanya, baru saja nana mendudukkan dirinya di kursi kelas setelah berkumpul untuk mengambil absen. Tangannya ditarik dengan tidak manusiawinya oleh Haechan.

"Ck chan! Lepasss!" Nana berusaha memberontak. Namun genggaman Haechan pada tangannya sangat kuat.

"Sshh, ikut aja na. Kita nonton basket. Nanti pulang sekolah kita jajan ya" bujuknya.

Nana hanya diam dan pasrah. Malas berdebat lagi dengan Haechan. Jika Haechan sudah berucap, tak ada yang bisa menolaknya.

Sesampainya di lapangan basket. Nana dan Haechan duduk di kursi yang sudah di sediakan oleh Chenle.

"Kenapa lama banget sih?" Tanyanya sedikit ketus. Karena sedari tadi banyak yang mengincar tempat duduk Haechan dan nana yang lumayan strategis.

"Salah dia. Susah banget di ajak turun"

Nana hanya mendengus sebal mendengar penuturan Haechan.

Hari cukup cerah, dan udara tidak sepanas biasanya. Jadi waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan di luar ruangan. Tapi jika nanti suhu udara naik, nana akan langsung lari ke kelas dan mendinginkan badannya di bawah ac kelasnya. Si manis tidak tahan panas.

"Kalau panas aku naik ke kelas" ujar nana sebal.

"Hooh" ujar Haechan yang kini fokus pada lapangan basket.

Entah apa yang ada dipikiran orang-orang ini. Rela panas-panas demi melihat anak anak bermain bola basket.

Dari yang nana dengar. Hari ini pertandingan antar kelas 12 ipa dengan 11 ipa. Kapten kelas 12 ipa adalah Jeno, anak kelas nana yang dari kelas 10 menaruh hati pada si manis, namun selalu ditolaknya karena obsesi nana pada nilai, jadi dia tidak mau melibatkan sedikit pun percintaan dalam kehidupan sekolahnya.

Sedangkan kelas 11 di pegang oleh Jisung. Rival beratnya Jeno di basket. Sebab dari Jisung kelas 10, dia selalu mengalahkan Jeno. Tapi anehnya, jika mereka bermain membela sekolahnya. Mereka menjadi duo maut yang ditakuti oleh tim lawan.

Sorak-sorak dari penonton memenuhi telinga nana. Bahkan Haechan dan Chenle sudah heboh sendiri.

"WOOAAAHH MARK GANTENG BANGET GILAAA!! LUCAS LO KALAU MAIN BOBROKNYA ILANG"

Nana mendengus mendengar teriakan Haechan, telingan sakit. Untung saja dia tidak duduk di sebelah Chenle, jika tidak dia akan di serang oleh suara lumba-lumbanya.

"RENJUNNN GEEEEEE!!! WOOO AIII NIII"

kan!

Baru saja tadi ia mengeluh karena Haechan. Kini telingannya kembali diserang oleh suara lumba-lumba.

Nana hanya diam menatap datar lapangan yang kini tengah terisi oleh para pemain basket.

"Na, si Jeno liatin nana aja dari tadi tuh. Kasih Semangat dong" ujar karina yang masih setia menyenggol lengannya.

"Gak mau rin" ujarnya lesu.

Karina hanya tertawa dan kembali fokus pada pertandingan.

Nana menyandarkan kepalanya di bahu karina. Badannya lemas, orang terlalu ramai disini.

"Cupcupcup bayiii" ujar karina sambil terkekeh. Memang nana ini bayinya semua orang.

Bugh

ETHEREAL [Jaemin harem oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang