ETHEREAL; sangat cantik dan menawan, kecantikan yang paripurna. Sesuai dengan tokoh utama kita, Na Jaemin.
Book berisi kumpulan cerita Jaemin harem dengan para member NCT atau mungkin grup lain.
[JANGAN PLAGIAT Y!]
⚠Attention⚠
Ini cerita bxb alias...
Hari ini adalah hari yang menyebalkan menurut Jaemin. Pasalnya hari seharusnya ia dan sang kekasih-Haechan-menghabiskan waktu berdua. Menonton atau berbelanja. Pokoknya hanya berdua.
Tapi angan angan itu pupus. Pagi tadi setelah sarapan. Seorang pria besuara seperti lumba-lumba datang dan menitipkan anjing peliharaannya-Daegal-pada kekasihnya.
"Haechan hyung kutitip Daegal ya. Aku ada urusan dan tak mungkin membawanya oke. Atau kau bisa menjaganya di rumahku. Terimaksih hyung. Aku pergi dulu" setelahnya Chenle pergi dengan tergesa gesa.
Mendengar hal tersebut Jamein hanya bisa mendengus pelan. Ia yakin, bola berbulu milik Chenle itu akan merebut perhatian sang kekasih seharian penuh.
"Woof woof"
Jaemin hanya menatap datar makhluk berbulu itu. Sedari tadi ia berlari kesana kemari bermain dengan Haechan. Mereka memutuskan menemani Daegal di kediaman chenle.
Entahla. Ia sangat kesal dengan buntelan itu. Apa bagusnya dia. Jelas jelas jaemin lebih lucu. Awas saja, ia akan membuat perhitungan dengan chenle setelah ini.
"Haechan kalau kau terus bermain dengan buntelan itu, aku akan pulang ke dorm. Atau aku akan meminta jisung menemaniku disini"
"Tidak tidak. Jangan telpon bocah itu"
"Lalu kau akan terus mengacuhkanku demi buntelan itu?"
"Sebentar saja. Hanya sampai dia lelah"
Si manis mendengus. Setelahnya ia bangkit dan menuju dapur dan melihat apa yang bisa dimakan. Setidaknya ia harus menghabiskan stok makanan chenle. Itu adalah bayaran karena mengganggu waktu kencannya.
Setelah menemukan bahan yang pas. Akhirnya Jaemin memasak. Tak butuh waktu lama masakannya selesai.
Saat ia berbalik ia melihat kekasihnya sudah duduk di meja makan.
"Kau ini tau sekali aku sedang lapar. Ahhh aku semakin mencintaimu nana"
"Percaya diri sekali. Ini untukku. Chenle memiliki sedikit sisa kimchi jjigae. Bukankah kau menyukai itu"
"Yak kau kejam sekali. Tak baik menelantarkan suamimu kau akan jadi istri durhaka"
"Siapa yang kau sebut istri ha? Bukankah kau akan menikah dengan daegal? Mengapa kau tidak memintanya memasak untukmu?"
Pergerakan haechan terhenti. Ia hanya tersenyum dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Jaemin masih saja membahas itu. Padahal ia hanya bercanda. Yang jelas hari ini adalah hari yang panjang bagi haechan. Terlebih jaemin yang kesal akan sangat sulit di dekati dan disentuh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah selesai makan. Haechan menawarkan diri membersihkan seluruh peralatan makan. Ia sedikit menarik perhatian jaemin. Tapi itu sia sia. Jaemin masih mengacuhkannya.
Setelah selesai dengan cuciannya. Haechan berjalan ke ruang tengah. Ia melihat kekasihnya sedang duduk menonton tv.
Haechan menidurkan kepala diatas paha jaemin. Dan memeluk pemuda manis itu.
"Menyingkir chan"
"Tidak mau. Kau harus memaafkanku. Kau tau aku hanya bercanda soal itu. Jangan marah okey"
"Aku sudah memaafkanmu. Sekarang menyingkir. Aku mau menonton"
"Aaa tidak mau. Kau harum sekali. Aku minta maaf okey. Aku kasihan dengan daegal. Bagaimana pun ia masih kecil. Kasihan ditinggal sendirian. Salahkan ayahnya yang terlalu sibuk"
"Ia ia aku mengerti. Apa kau benar benar menganggapku cemburu pada bichon kecil?"
"Pada kenyataannya kau cemburu nana. Tenang saja tak ada yang bisa menggantikanmu kelinci manis"
Jaemin mendengus geli. Setelahnya ia mengusap sayang kepala sang kekasih. Dan mendaratkan kecupan pada wajah haechan.
"Kau menggodaku nana?"
"Ck tidak. Aku hanya menciummu"
"Lalu biarkan aku menciummu juga"
Setelahnya haechan bangkit dan mulai mencium jaemin. Jaemin hanya bisa melingkarkan tangannya pada leher sang kekasih. Semakin lama ciuman tersebut semakin dalam.
Awalnya tak ada yang mempercayai hubungan keduanya. Tak percaya bahwa haechan dan jaemin adalah sepasang kekasih. Apalagi sang maknae. Ia bahkan menertawai kedua hyungnya. Bukankah mereka sama sama manis.
Tapi seiring berjalannya waktu. Mereka mulai terbiasa. Meskipun harus mematahkan banyak hati, mereka berdua tak terpisahkan. Yang lain hanya bisa menerima kenyataan. Bahwa mereka kalah degan haechan. Bahkan sebelum berjuang.
Ciuman keduanya terhenti karena
"Woof woof"
lihatlah. Bola berbulu itu sepertinya bosan dan ingin bermain.
"Kau mengganggu waktuku daegal"
Haechan tertawa melihat perubahan wajah jaemin. Setelahnya ia memangku daegal dan mengusak bulu anjing kecil itu.
"Sudahlah, lagi pula bukankah dia lucu. Ayo bantu aku menjaganya hari ini. Anggap saja ini uji coba"
"Ya baiklah. Dan apa maksudmu uji coba ha?!"
"Uji coba merawat anak. Persiapan untuk masa yang akan datang"
Mendengar jawaban haechan. Jaemin tersipu. Dan segeranya ia menganggukkan kepalanya lucu.
"Baiklah. Walaupun aku sudah terbiasa merawat jisung dari kecil. Aku anggap ini uji coba"
Setelahnya mereka berdua tertawa. Setelah dipikir hari ini tak buruk juga. Meskipun tak jadi berkencan. Setidaknya jaemin cukup senang menemani haechan menjaga daegal.
"Jaemin kau tau kan aku mencintaimu, sangat"
"Aku tau, aku juga mencintaimu"
Setelahnya mereka menghabiskan waktu di apartemen chenle. Dan tentunya dengan daegal.
.
. . .
Hehe aku bikin ini 45 menit. Tetiba ingat. Dari pada hilang hehe. Okey draftnya udah habis. Kalau ga sibuk aku up lagi