Sekamar (Nomin)

6.5K 410 24
                                    

Happy reading-!

Jaemin berdiri diam terpakau di depan cermin besar yang ada di kamarnya. Maksudku kamar barunya.

Ia masih sibuk berputar di depan cermin itu, dan sesekali memegangi pipinya yang makin berisi.

"Jaemin hyung, ayo keluar, makan malam sudah siap" panggil Jisung. Namun pemuda yang sudah seperti ibunya itu tak kunjung beranjak dari depan cermin.

"Hyung ada apa? Ayo, makanan telah siap, ada mark hyung dan Haechan hyung" Jisung meraih pergelangan tangan Jaemin guna mengajaknya keluar kamar.

"Hiks.. aku tak mau makan lagi" Jaemin menarik lengannya dan segera berbalik. Namun di tahan oleh Jisung.

"Hyung kenapa menangis" Jisung panik. "Ayo ceritakan padaku" ia memutar badan Jaemin untuk menghadap ke arahnya.

"Lihatlah ini. Pipiku semakin berisi. Dan berat badanku juga semakin naik. Ini semua karena Jeno selalu memaksaku makan. Ayo ji, kita sekamar lagi ya" ujar Jaemin sambil menunjuk nunjuk bagian tubuhnya yang ia rasa semakin berisi.

"Berisi gini hyung semakin lucu. Dari pada hyung kurus seperti waktu itu, pasti membuat sijeuni sedih" ujar Jisung mencoba menghibur Jaemin. Sebenarnya ia juga gemas dengan perubahan Jaemin ini. Semakin imut, di tambah pipi berisinya, rasanya ia ingin mencubiti pipi Jaemin, tapi ia sadar, jika ia melakukan itu, ia akan berurusan dengan oknum Zeno Lee.

Tak sadarkah Jaemin jika member yang lain selalu menahan kegemoyannya. Apalagi Mark Lee. Ia gampang sekali mlyt melihat yang gemoy gemoy.

"Benarkah begitu, baiklah aku akan ikut makan malam, tapi kau harus menggendongku. Kalau tidak, aku tak mau makan" ujar Jaemin.

Jisung mendengus sebentar dan langsung berjongkok di depan Jaemin. Dan langsung mengangkat pemuda itu.

...

Jeno yang tengah menyiapkan meja makan bersama dengan Haechan terkejut melihat Jisung yang datang dengan Jaemin di punggungnya.

Tentu saja pemandangan itu membuat pria yang baru saja merayakan ulangtahun itu kesal. Jisung ini suka sekali mencari kesempatan dalam kesempitan, pikirnya.

"Berikan nana padaku" ujar Jeno pada Jisung. Dan di balas dengan dengusan dari yang lebih muda.

"Baikalah, nana telah sampai di tujuan. Silahkan turun, ayah nana udah nunggu" ujar Jisung dan ia langsung mendapatkan cubitan sayang pada lengannya.

"Aku bukan ayahnya nana. Aku ayah dari anak-anaknya asal kau tau" ujar Jeno setelah ia menuntun Jaemin duduk di kursinya.

Haechan hanya menatap sebal kedua pemuda yang bertengkar itu. Selalu saja memperebutkan Jaemin.

"Eiii enak saja. Kami tak mau memiliki ayah sepertimu" ujar Chenle yang baru saja datang bersama dengan Renjun dan Mark.

"Aku pun tak mau memiliki anak seperti kalian. Membuatku naik darah saja tiap hari. Yang ada aku cepat mati"

"Baguslah, kalau begitu kami bisa mencari ayah baru, benarkan cung?" Tanya Chenle yang langsung mendapatkan anggukan cepat dari Jisung.

"Sudah sudah. Lebih baik kalian makan atau aku dan nana akan menghabiskan semuanya" ujar Haechan. Ternyata ia sudah mulai makan bersama dengan Jaemin.

Tentu saja yang lain segera makan. Tak mau kehabisan makanan.

Acara makan malam mereka kali ini sangat di nanti oleh mereka. Dimana mereka ber7 bisa berkumpul dan bercerita seperti ini.

Namun acara makan mereka terganggu karena pasangan yang baru saja memilih untuk sekamar. Lihatlah Jeno yang sesekali menyuapi Jaemin dan mencubit gemas pipinya yang berisi makanan itu. Dan terkadang ia mencuri kesempatan untuk mengecup bibir cherry Jaemin.

ETHEREAL [Jaemin harem oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang