LDR (nomin)

1.1K 110 8
                                    

Happy reading–!

Hari ini perasaan Jaemin seperti tengah dipermainkan. Antara senang dan sedih. Semuanya bercampur menjadi satu dan membuat kepalanya pening.

Itu bermula ketika ia mendengar kabar Jeno yang akan bekerja sama dengan brand Peter Do untuk acara fashion bergengsi yang akan diselenggarakan di New York.

Tentu ketika mendengar hal itu Jaemin senang bukan main. Terlebih lagi melihat prianya akan tampil menjadi pembuka runaway pada acara fashion week itu.

"Woah hyung! Kau keren sekali. Lihat beritanya juga sudah keluar" seru Jisung bersemangat ketika melihat kabar yang baru saja manager mereka sampaikan.

Member lainnya pun ikut senang. Merasa bangga dengan salah satu anggota mereka. Setelah kemarin mereka berhasil menyelenggarakan konser pertama dengan member full, hari ini berita baik kembali terdengar.

Jaemin tentu menyembunyikan keresahan yang ia rasakan supaya tidak merusak suasana haru member lainnya. Namun sehebat apapun ia menyembunyikannya, tetap saja hal itu tidak dapat ia sembunyikan dari salah satu rekan kerjanya.

....

Jeno kini sibuk mencari Jaemin. Setelah makan malam, si manis mendadak menghilang dan membuat Jeno khawatir.

"Nana ada diluar, jangan didekati dulu" ujar Renjun yang tiba-tiba muncul dari dapur ketika ia hendak membuka pintu balkon.

"Kenapa memangnya?"

Renjun menghela nafasnya sebentar, agak kesal sedikit sebab ketidakpekaan orang yang berdiri tepat didepannya ini.

"Astaga, kau ini bodoh atau bagaimana! Tentu saja nana merasa sedih sebab harus berpisah denganmu! Peka sedikit Lee Jeno! Aissh kau ini!"

Akhirnya Renjun pun pergi dari sana dan memilih masuk ke kamarnya. Tidak ada gunanya ia berdebat dengan Jeno, sebab nanti Jaemin akan terganggu.

Jeno menghela nafasnya pelan. Ia sampai lupa kalau nanti harus pergi sendirian tanpa Jaemin dan member lain.

Tuk tuk

Jeno tersenyum ketika melihat Jaemin yang berbalik ketika mendengar suara ketukan pada pintu kaca.

Dapat ia lihat mata setengah bulat itu sedikit berair dan tampak sedih. Bahkan bibirnya kini melengkung sedih dan menatap Jeno berkaca-kaca.

"Ayo masuk" ujar Jeno pelan sambil memberikan gestur mendekat agar si manis masuk.

Namun gelengan pelan yang Jeno dapat serta bibir yang semakin melengkung. Serta mata yang berkaca-kaca yang siap mengeluarkan air mata kapanpun.

Jeno sebenarnya ingin sekali memeluk dan menghujami pipi berisi milik kekasihnya itu dengan ciuman sebab kelucuannya semakin bertambah.

Akhirnya ia lebih memilih mengirim pesan dari pada langsung menghampiri Jaemin. Takut si manis semakin sedih dan menangis.

 Takut si manis semakin sedih dan menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ETHEREAL [Jaemin harem oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang