Zita menjatuhkan pantatnya dengan kasar di kursi. Membuat Moza—teman yang duduk di sampingnya—mengalihkan pandangan dari buku yang tengah ia baca.
"Masih pagi udah kusut aja," ledek Moza yang melihat raut kesal di wajah Zita.
Baru saja Zita akan membuka mulut, seorang gadis masuk dan menghampiri mereka dengan senyum merekah. Berbanding terbalik dengan wajah Zita saat ini. Gadis itu duduk di depan kursi Moza lalu memutar badannya menghadap belakang dengan senyum yang masih mengembang sempurna.
"Kepala aman, Ta?" tanya gadis bernama Kayla itu.
Zita memicingkan mata. "Lo lihat gue? Dan nggak nolongin gue?"
"Yaa sooowwrryy ...," maaf Kayla dengan nada dibuat-buat. "Tadi gue juga baru dateng, liat lo baik-baik aja ya ngapain ditolongin?"
Zita memutar mata sambil menghembus nafas kesal. Teman macam apa itu?
"Kalau lo pingsan, kepala berdarah-darah, mimisan atau kejang-kejang, naaahh, baru tuh gue tolongin," cerocosnya dramatis.
Zita mengambil buku yang tengah Moza baca lalu menimpukkannya ke kepala Kayla. Gadis itu malah tertawa, sedangkan Moza yang tak tahu apa-apa hanya menonton dengan kening berkerut.
"Kena lemparan bola cinta dari sang mantan," beber Kayla pada Moza.
"Trus lo ngapain masuk sambil senyum-senyum?" tanya Moza yang masih penasaran pada hal lain.
Kayla tersenyum malu-malu minta ditimpuk lagi. Lebih tepatnya senyum malu-maluin. Kalau seperti itu, Moza dan Zita sudah bisa menebak kelanjutannya.
"Tadi gue disapa sama Iddar. Melting gue. Senyumnya hawwwttt banget."
Nah, kan?
Apalagi hal yang bisa membuat Kayla malu-malu menjurus malu-maluin itu kalau bukan soal lelaki? Zita maupun Moza sudah hapal, sangat hapal malah pada kebiasaan seorang Kayla Aditama yang mereka kenal selama setahunan ini.
Kayla yang bertinggi tubuh 165 sentimeter, alis tebal tertata rapi, rambut brunette sepunggung yang dibiarkan tergerai bebas dengan poni panjang melebihi garis mata yang disibak model curtain menjuntai menghias wajah. Kulit kuning langsat cenderung pucat-bukti jarangnya ia terkena terik matahari-hanya di poles tipis dengan make up. Iris coklat kehijauan sukses memperindah wajah kebulean yang dimilikinya.
Cantik. Sangat cantik. Sangat mampu mendapatkan jenis pria apapun yang ia mau sebenarnya. Namun, Kayla sudah mendeklarasikan diri bahwa dirinya tidak ingin terikat dalam hubungan yang rumit. Mencintai dan mengagumi satu orang untuk waktu yang lama, rasanya Kayla tidak sanggup. Dirinya sudah macam para pecinta drama, akan berganti haluan setiap ada judul drama yang baru. Begitupun dengan pria, ia akan berputar labuhan dengan cepat kala ada yang lebih menawan. Dan untuk saat ini, Iddar masih ada di urutan pertama untuk kriteria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My True Me (END)
Mystery / Thriller17+ Setahun yang lalu, Zita tiba-tiba tersadar dan mendapatkan luka panjang dari telapak hingga pergelangan tangannya. Ia tak mengingat apa yang terjadi kala itu, hingga ia bertemu seorang mahasiswa baru yang mengenalinya sebagai "Mila". Lelaki itu...