For Tonight

230 29 80
                                    

Warning!!!17+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Warning!!!
17+

Ini flashback, yaa...

...

Setahun yang lalu.

Zita akhirnya diperbolehkan pulang dari rumah sakit, tapi wajahnya tak menunjukkan keceriaan sama sekali. Theo tahu, murungnya Zita disebabkan karena berakhirnya hubungan gadis itu dengan sang kekasih.

Theo akui, dirinya memang jahat. Meski alasan yang diucapkannya untuk memutus kisah percintaan Zita sangat logis digunakan, tapi sesungguhnya itu hanya kepura-puraan belaka. Ia dengan liciknya memanfaatkan kekacauan yang Mila buat agar terbebas dari rasa cemburu. Sungguh, selama ini ia menahan cemburu melihat gadis yang disukainya dekat dengan lelaki lain, walau itu Reinaldi, sahabatnya sendiri.

Haruskah dirinya menyesal telah membuat Zita bersedih hati karena putus dengan pacarnya?

Malam-malam, Theo tidak bisa tidur. Ada rasa tak nyaman yang terus menggelanyut dalam hatinya. Ia lantas keluar dari kamar, berniat untuk mengambil minum, tapi bunyi pintu yang berderit pelan membuatnya berjalan ke pintu utama.

Lampu yang telah dipadamkan menyamarkan sosok yang tengah berdiri memegang gagang pintu, tapi dari posturnya, Theo langsung mengenalinya. “Ta? Lo mau ke mana?”

Gadis itu berbalik, Theo menyalakan lampu. Matanya kontan melebar saat melihat penampilan gadis itu. Off-shoulder mini dress warna maroon membalut tubuhnya. Saat itu juga Theo sadar, jika yang kini berdiri di hadapannya bukanlah Zita. She’s Sherly!

Sebenarnya, Theo sudah menduga jika alter yang satu itu akan muncul. Seperti matahari yang bersinar, Sherly--kepribadian 17 tahun yang selamanya akan tetap berusia 17 tahun--berlaku sebagai alter pelindung. Tugasnya adalah mencerahkan dan memberi ketenangan untuk kepribadian asli. Sherly biasa mengambil alih kesadaran saat Zita mengalami depresi berat dan kesedihan yang mendalam.

“Hai, Yo.” Gadis itu tersenyum kaku. Tangannya memegang handle pintu. “Kalau ada yang mau diobrolin, besok aja, oke? Bye!”

Dengan cepat, Sherly membuka pintu dan berlari keluar sambil menjinjing heels hitamnya. Melihat itu, Theo pun mengumpat dan langsung berlari mengejarnya.

...

Jam sepuluh malam, Theo menghentikan mobilnya di parkiran Nightingale Club--dengan Sherly duduk di kursi penumpang.

Setelah aksi kejar-mengejar dan bujuk rayu yang gadis itu lancarkan, akhirnya Theo setuju menemaninya ke klub malam itu. Lagipula, Theo pun perlu melepas rasa resah yang terus mengganggunya.

Satu botol liquor menemaninya malam itu. Sherly duduk anteng di sebelahnya, menatap ingar-bingar tanpa sedikit pun menyentuh minuman keras. Sesuai perjanjian, Theo mengijinkan dan bersedia menemaninya clubbing asal gadis itu tidak minum alkohol.

My True Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang