Enam Puluh Enam

184 9 9
                                    

Hari ini aku double up

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini aku double up.

...

"Apa perlu sampai melakukan ini, Zi?" tanya Baskara usai menurunkan Zivana di alamat yang wanita itu minta.

"Hanya dengan cara ini kita bisa bebas."

"Kamu bisa ikut kami dan mulai hidup baru sama kami. Nggak harus begini."

Zivana tersenyum. "Hidupku ada di sini, Kak." Kepalanya menoleh pada rumah sederhana yang ada di belakangnya, lalu kembali menatap Baskara. "Kak Baskara jaga diri baik-baik."

"Zi ...." Baskara menyebut namanya sambil menggelengkan kepala, masih enggan menerima keputusan yang sudah wanita itu buat.

"Kakak harus buruan pergi. Jangan sampai telat ke bandara. Sisa rencananya, aku percayain sama Kakak."

Zivana lantas mengulurkan tangannya sebagai salam perpisahan, tapi Baskara justru merengkuhnya. Tak ada yang lelaki itu ucapkan selain memberi dekapan erat sebelum benar-benar melepaskan apa yang harus ia lepas.

Hal itu membuat mata Zivana berair.

"Kakak harus bahagia. Jalani hidup baru dengan sebaik-baiknya," pesan Zivana sambil menepuk-nepuk pelan punggung Baskara, juga untuk menguatkan dirinya sendiri. "Terima kasih buat semua bantuan Kakak selama ini."

...

Di tengah antrian di depan gates menuju pesawat yang akan dinaikinya, Bastian berkali-kali menoleh ke belakang. Namun, orang yang ia tunggu tak kunjung datang.

"Kak, kenapa Zivana belum juga datang?" tanyanya pada Baskara yang berdiri di sebelahnya.

Baskara tak menjawab. Bahkan saat petugas bandara memeriksa boarding pass-nya dan mengizinkannya untuk lewat, lelaki itu belum juga bersuara.

"Kak!" Bastian yang mengikuti di belakang mulai dilanda cemas. "Kakak nggak mau nungguin Zivana?"

Baskara menghentikan langkahnya. Menarik Bastian untuk menepi agar tak menghalangi penumpang lain yang hendak lewat.

"Zivana nggak akan ikut sama kita."

Bastian menatap heran padanya. "Kenapa?"

"Dia yang nyuruh kita pergi sejauh yang kita bisa biar nggak ditemukan siapa-siapa. Dia yang minta kita untuk memulai hidup baru. Termasuk mengganti identitas dan meninggalkan semua urusan tentang Heidi. Itu permintaan Zivana dan semua udah disiapin sama dia."

Bastian tak habis pikir. "Dan Kakak setuju sama semua yang Zivana suruh? Bener-bener ninggalin dia gitu aja?" Kepalanya menggeleng tak percaya. "Kakak udah gila?"

Bastian hendak berbalik untuk pergi, tapi kata-kata Baskara berhasil menghentikan langkah kakinya.

"Gue udah nganter Zivana ke tempat yang aman," kata Baskara. "Jadi, lo nggak perlu khawatirin dia. Kita hanya perlu memulai hidup baru, di tempat yang baru, tanpa Zivana."

My True Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang