_
Tangis keras bayi menggema disalah satu ruang Panthaus milik Mark.
Ini sudah 10 bulan semenjak Haechan resmi keluar dari rumah sakit, seluruh kebutuhannya sudah disiapkan baik oleh Kun sejak awal bayi itu pindah, bahkan Mark membuat ruang inkubasi untuk anaknya itu pada dua bulan pertama sang anak keluar dari rumah sakit.
Dokter pribadipun selalu berada di Mansion 24 jam secara bergilir untuk memantau keadaan bayi prematur itu.
Bersyukurlah, kondisi tubuh si bayi yang dulu begitu rentan sekarang berangsur membaik, bisa dikatakan sangat baik malah.
Berat badan Haechan melonjak tinggi, sekarang bayi mungil itu telah menjelma menjadi balita gendut dengan pipi bulat, membuat siapapun yang melihatnya akan langsung memekik gemas.Selain itu, berkas adopsi Haechan sudah selesai diurus oleh Sehun dalam waktu singkat, keberadaan Haechan akan dirahasiakan untuk sementara waktu dari publik, Mark tak ingin bayi yang sekarang menjadi kelemahannya akan diusik oleh rival bisnisnya.
Bisnis itu kotor, tak akan Mark biarkan anaknya dibawa-bawa dalam masalah bisnis.Mark menatap anaknya yang semakin kencang menangis, dia bingung, pasalnya dua baby sitter yang ia sewapun tak dapat membuat bayi gembul itu berhenti sesenggukan.
"Tuan Mark, tuan muda Haechan masih belum mau berhenti menangis, kami sudah memberinya susu, tapi dia terus saja menolak"
"Kalian boleh pergi"
Setelah dua baby sitter itu keluar dari kamar, Mark menghampiri Haechan.
Lihatlah, pipi bulat dan hidungnya bahkan memerah karena terlalu banyak menangis.Mark hampir tertawa keras jika tak ingat Haechan tengah menangis sekarang.
Digendongnya bayi bulat itu koala, tangan besar Mark dengan lembut menepuk-nepuk pantat sang anak, sedangkan tangannya yang lain berada dipunggung Haechan, menjaga agar balita gendut itu tak jatuh.
"Ssst sayang, kenapa masih menangis hm?"
Mark beranjak duduk dengan Haechan dipangkuannya, lalu mengambil dot Haechan, didekatkannya ujung dot pada mulut mungil bayinya, namun anak itu langsung memalingkan wajah, tak ingin meminum susunya.
"Hey, anak Daddy kenapa hm?"
Pertanyaan Mark hanya dijawab isakan kecil dengan bibir hati milik balitanya yang mencebik.
Sungguh! Mark gemas sekali dengan bayi bulatnya ini.
Berulang kali Mark mengecup pipi bulat Haechan membuat bayi itu menangis semakin keras."Kau berniat membuatnya menangis terus ya?"
Mark seketika mengangkat kepalanya, menoleh kearah pintu kamar Haechan yang terbuka.
Disana ada Lucas, dia hanya merotasikan matanya melihat manusia jelmaan Titan itu, memang semenjak Mark memiliki Haechan pemuda itu lebih sering datang ke Canada dengan alibi merindukan keponakannya, setiap 3 hari sekali Lucas akan berkunjung mendadak, membuat Mark tak kaget lagi melihat makhluk kelebihan kalsium itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel
FanfictionKehidupan monoton Mark Lee perlahan berubah karna kedatangan bayi mungil yang ia selamatkan dalam sebuah insiden. Akankah perasaan tak wajar yang tumbuh untuk anak angkatnya ini bisa berbuah manis?