"Ke Korea? Kau yakin?"
Lucas menatap tajam sahabatnya itu, dia yang tadinya sibuk dengan game seketika melepaskan konsol yang sedari tadi dia genggam.
Mark hanya berdehem singkat, masih asik menatap lcd besar didepannya, tentu saja dengan konsol game digenggamnya.
Mereka berdua baru saja bermain beberapa menit lalu setelah menenangkan bayi beruang yang meraung karna bibirnya bengkak."Hey bung, jika kau pergi sendiri aku tak akan masalah, tapi mengajak Haechan? Kau masih waras kan?"
Mark meletakkan konsol gamenya diatas meja.
Lalu menatap jengah pada pria kelebihan kalsium itu."Well, mommy ingin melihat Haechan, lagi pula, aku rasa cepat atau lambat mereka semua harus saling kenal"
"Disana ada si bedebah Kang Mina dan ayah botaknya Mark!" Pekik Lucas.
Dia tau keluarga biadab itu bisa menghalalkan segala cara demi mendapatkan apa yang mereka mau, termasuk menyingkirkan balita tak berdosa seperti Haechan.
"Itu terlalu beresiko! Aku tak mengizinkanmu"
"Memang kau siapa? Istriku?"
"WHAT THE FUCK"
Mark tertawa keras saat melihat raut tak terima sahabatnya itu, mengabaikan wajah Lucas yang sudah memerah menahan tangannya agar tak melayangkan Bogeman.
"Demi tuhan aku masih lurus, lagi pula jika belokpun aku tak sudi menjadi pihak yang ditusuk"
"Well, siapa tau kan kau berubah pikiran nanti?" Mark semakin gencar menggoda Lucas dengan menaik turunkan alisnya.
"Mark Lee!"
"Okey, calm down dude, aku hanya bercanda"
"Jadi katakan" Lucas mengubah posisi duduknya, kini benar-benar menghadap Mark disampingnya.
"Kau tak mungkin kembali kesana tanpa rencana bukan? Jadi katakan apa yang kau rencanakan!"
Mark kembali terkekeh, pemuda jelmaan kingkong ini memang tak sabaran.
"Well, aku dengar si Tua Yunho menyiapkan kejutan untukku dan bayiku, aku hanya penasaran kejutan apa yang dia siapkan"
"Jongdae memberitahumu?"
"Bukan"
Lucas menaikkan satu alisnya, jika bukan Jongdae lalu siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel
FanfictionKehidupan monoton Mark Lee perlahan berubah karna kedatangan bayi mungil yang ia selamatkan dalam sebuah insiden. Akankah perasaan tak wajar yang tumbuh untuk anak angkatnya ini bisa berbuah manis?