Ruangan Direktur utama itu terlihat senyap, disana hanya ada tiga orang yang terlibat perang dingin.
Bukan tiga, hanya dua lebih tepatnya yang masih asik dengan pemikiran masing-masing.
"Ekhem" yang lebih tua berdehem, mencoba memulai percakapan.
"Ini sudah lama sekali" mulainya.
Mark mengangguk setuju, memang sudah sangat lama sejak terakhir kali ia bertemu Daddynya, Jung Jaehyun.
Hampir 4 tahun, dan pria paruh baya itu masih nampak begitu mempesona dan gagah diusianya kini yang sudah berkepala empat.
"Daddy senang bisa bertemu lagi denganmu Mark, maaf atas kesan buruk yang Daddy berikan dikali terkahir kita bertemu dulu"
Merendahkan egonya, disini memang dia yang salah.
Tak peduli soal umur dan kedudukannya yang berada diatas anaknya, dia tetap harus minta maaf.Jung Jaehyun adalah definisi Gentleman sejati.
Itu juga yang ia tanamkan untuk anak-anaknya.
Dia lembut, tapi juga tak lembek.
Tak pernah mengedepankan egonya, itu hal yang paling Mark sukai dari sosok Daddynya.Sepanjang ingatan Mark, sosok Jaehyun tak pernah segan minta maaf atau berterimakasih jika itu memang perlu dilakukan, tanpa peduli akan kedudukan orang dihadapannya.
Seperti saat ini, dia selaku orang tua, tak malu meminta maaf karna dia memang merasa itu perlu."Tak masalah, itu sudah sangat lama dad, bagaimana kabar mommy?"
Jaehyun mengembangkan senyumnya hingga dua cacat dipipi pria berkulit seputih mayat itu terlihat.
"Mommymu sehat, sangat sehat malah setelah mengetahui kabar tentang kesuksesanmu"
Mark hanya terkekeh, jarang sekali Daddynya memujinya, well memang tak pernah jika dia pikir-pikir.
"Aku masih berjalan Dad, ini belum mencapai puncak"
Jaehyun mengangguk setuju, memang tidak seharusnya anaknya stuck diposisi ini, Jaehyun percaya Mark dapat berkembang seratus kali lebih hebat dari saat ini.
"Well, Daddy dengar kau punya anak angkat"
"Ya, usianya sudah tiga tahun" Mark tak menyangka, dia bisa membesarkan bayi itu hingga menjadi balita sehat yang cerdas dan menggemaskan.
Sedikit terharu meski dia masih merutuki soal sikap tengil anaknya itu kadang-kadang."Kau mengasuhnya dari bayi?"
"Ya, bahkan saat dia baru keluar dari perut ibunya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel
FanfictionKehidupan monoton Mark Lee perlahan berubah karna kedatangan bayi mungil yang ia selamatkan dalam sebuah insiden. Akankah perasaan tak wajar yang tumbuh untuk anak angkatnya ini bisa berbuah manis?