"Sejak kapan mereka akur?"
Mark terkekeh, masih dengan posisinya yang berada diambang pintu dengan tangan bersikap.
Disana, tepat diatas kasur, dua makhluk menyebalkan terlihat lelap dalam tidurnya, dengan posisi saling tumpang tindih.
Kepala Haechan berada dibawah, dengan tubuh kecilnya yang telungkup diatas badan besar Sungchan, terlihat seperti menggelantung.
Sungchan sesekali mengusap hidungnya saat jari kaki nakal milik di bocah gembul menggaruk lubang hidungnya.
Mark yakin, jika adiknya dalam keadaan sadar, anaknya pasti sudah dilempar ke luar balkon detik itu juga, membayangkannya saja membuat Mark mendengus geli.
Mark berjalan mendekat, mengamati bayinya yang terlihat begitu nyaman dengan posisi tidur anehnya.
Memang ya, sejak dulupun posisi tidur anaknya ini tidak pernah normal.
"Ung"
"Ssst bobo lagi ya" Mark menepuk-nepuk punggung putra kecilnya lembut setelah berhasil menggendongnya, mencoba membuat bocah itu kembali nyaman dan tertidur.
Haechan menggeliat tak nyaman, kepala kecilnya terus mendusal diceruk leher Mark, mencari posisi nyaman.
"Sudah tidur Mark?"
Mark mengangguk, membalik tubuhnya agar Taeyong bisa melihat wajah Haechan yang terlelap dibahunya.
"Sini biar mommy bawa kekamar, kau turunlah, ada Grandpa dibawah"
"Baiklah"
Mark menyerahkan Haechan pada Taeyong, memilih pergi menuju ruang tamu dimana ada Grandpa dan Daddynya yang seperti sedang bersitegang.
"Wow, sepertinya kau sangat merindukanku kakek, hingga tengah malam begini repot-repot mau berkunjung" Mark tersenyum mrncemooh sembari melirik jam besar yang tergantung didinding ruangan.
11.49 pm
"Ah Mark, akhirnya kau pulang, kakek sangat merindukanmu"
Yunho langsung berdiri, menghampiri sang cucu yang hanya berdiri didepan tangga dengan wajah datarnya.
"Ada apa kau kemari?" Tanya Mark to the point.
Rengkuhan tangan Yunho berhenti diudara, belum sempat ia berhasil memeluk sang cucu, suara dingin Mark sudah lebih dulu mengintrupsi.
"Kau ini bicara apa? Tentu saja Grandpa merindukanmu"
"Merindukanku?"
Yunho menelan ludah, cara bicara Mark sangat berbeda sekarang.
Entah karena efek keseringan menggunakan bahasa Inggris atau bagaimana, suara cucunya ini berubah begitu dingin dan lugas."Tentu saja Mark"
"Bukannya kau datang kemari untuk menjodohkan ku Grandpa?" Tanya Mark lagi.
Yunho menoleh pada Jaehyun yang hanya mengangkat bahu acuh.
Biarkan Mark menuntaskan masalahnya sendiri, toh Mark jauh lebih bisa mengendalikan tua Bangka itu dibanding Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel
FanfictionKehidupan monoton Mark Lee perlahan berubah karna kedatangan bayi mungil yang ia selamatkan dalam sebuah insiden. Akankah perasaan tak wajar yang tumbuh untuk anak angkatnya ini bisa berbuah manis?