PIPA RUCIKA

Salin

Tidak ada yang mudah dalam pilihan
Memilihku membuatnya merasa salinan
Bukan sebuah tujuan
Namun selama ini senantiasa diberi harapan
(Arana_Brebes)

Ide tak keluar begitu saja
Melalui tikungan dan tanjakan logika ia bisa lahir
Namun, bagi yang tak mau berpikir
Menyalin ide orang adalah jalan terakhir
(MeylaniDL_A_Sultra)

Tanpa berpikir perasaan si dia
Yang sudah bersusah mencapai angan
Apakah tak ada sedikit rasa senggan?
Hingga main sesuka hati dirinya
(Windi Nurhafizah_A_Jawa Barat)  

Gimana kalimat yang hanya bisa tertaut dengan kata-kata
Kini seakan semua hanya sebuah candaan
setiap kalimat tercatat begitu tersurat bagaikan senyuman
Hingga itu tersalin tanpa ucapan
(Jeniper Usmady_ A_ Sulawesi selatan)

Cukup bersuara ketika harus
Yang semestinya tak perlu diurus
Tak perlu sama untuk terlihat
Kita berbeda dalam pertunjukan bakat
(Yunda_B_Riau)

Entah bagaimana menjabarkannya
Dia lebih dari sekedar manusia
Lebih tepatnya, salinan sebuah kata sempurna
Yang selalu bisa membuatku mabuk karenanya
(Razita, Lampung)

Entah mungkin ragu atau hanya janji bisu
Terurai dalam salinan rindu tak akan menyatu
Kau masih seorang yang sama
Namun nayanikamu bukan lagi tujuanku untuk berlabuh.
Kartini_A_Sulteng

Logika tak lagi berpikir
Tentang karya yang tiada akhir
Coretan pena yang terukir
Hanyalah tulisan yang tergelincir
(Siti Awaliyah_A_Cirebon)

Salin menyalin
Belum tentu itu benar
Apa yang kamu salin dari dia belum sesuai kronologi
Jangan salahkan aku untuk karma yang ada (Nurul Istiqamah_A_sulsel)

Raga rasa terbanting
Menelisik dalam karya sang plagiat
Dengan mudahnya menyalin
Karyaku yang tercipta dari hasil belajar giat
(Nandyra_A_Bali)

Giat akan sesuatu
Dari salinan ucapanku
Tindakanku
Tanda rasa dariku, untukmu.
(Haikal Ilham_B_Pati)