Kopi

22 4 0
                                    

Di hangatnya kerinduan
Ada pahitnya kecemburuan
Lalu kuaduk semua penuh kasih sayang
Itulah cinta dalam racikan secangkir kopi
(Admin_Ayyara)

Ada kalanya pagi terasa hampa
Kopi pun tak sanggup menghangatkan
Dingin begitu menusuk
Hati yang telah rapuh dan kosong tak terisi
(Member_Islah)

Pahit bercampur manis
Itulah kehidupan yang harus dijalani
Beradu satu membentuk racikan nikmat yang dapat dinikmati
Kenikmatan rasa yang seimbang bersama manis pahitnya kehidupan
(Member_Agatha)

Duduklah dan nikmati senja bersamaku
Saling membagi cerita dan melepas rindu
Kopi hangat yang menjadi saksi bisu
Pahitnya rasa ini tak tergantung masa lalu
(Member_Aulia)

Dua rasa yang berbeda
Namun membentuk rasa hangat dan sejuk
Sama halnya dengan cinta
Dua insan yang berbeda
Namun membentuk suatu ikatan yang saling melengkapi
(Member_Intan)

Hitam yang banyak digemari karena aromanya yang khas
Gula jadi penentu rasa pahit manisnya secangkir kopi yang kau racik
Begitu juga pahit dan manisnya kehidupan
Tergantung bagaimana caramu menikmatinya
(Member_Erna)

Bicara rindu dan secangkir kopi
Keduanya sama-sama tinggalkan ampa
Tentang kekalahan pada seduhan
Hingga ciptakan sisa yang tak lagi disentuh oleh rasa
(Member_Dewi)

Secangkir kopi dan rindu
Hangat belum tentu menghangatkanku
Dingin belum tentu menyejukkan hatiku
Tapi kau tetap di hatiku
(Member_Nyimas Nur Alinda)

Hitam pekat layaknya duka
Aroma dan rasa yang begitu menyiksa
Kopi buatanmu adalah candu
Secara perlahan membunuh perasaanku
(Member_Alivia Dyah)

Keduanya memiliki rasa yang manis dan pahit
Semuanya terikat oleh pekatnya rasa
Secara tak kasat mata membangun sekat
(Member_Ismi Miftadilah)

Sadar bahwa kehangatan dan manismu adalah sebuah hadir
Ketika aku hancur, tetap tenang menuang kopi meluap
Siap pada saat itu tiba
Kau menatap mata seseorang, itu bukan aku
(Member_Mayrah)

Pahit, kehilanganmu itu pahit
Kamu candu sekaligus kopi yang membuatku sakau
Tapi, kamu memilih pergi
Memilih untuk pulang terlebih dahulu
Lalu, bagaimana denganku?
(Member_Laut)

Walau pahitnya kopi menyeruak di kerongkongan
Aku akan tetap bertahan
Dalam keadaan ini entah akan sampai kapan
Mungkin sampai kopi pahit
Berubah manis
(Member_SNW29_)

Entah sejak kapan aku menyukai kopi
Namun, aku telah merasakan manis dan pahitnya
Kusuka campuran keduanya
Hingga kumemandang kehidupan ini seperti layaknya kopi
(Member_Nadia Elvi Novia Anwar)

Secangkir kopi, bersama sepi
Tak ada lagi yang menemani
Ditinggal sendiri, menyambut malam hari
Dan kau tak pernah kembali
(Member_Sohilah)

Hangatnya asap terbang merayap, tusuk hidung penikmat
Seraya tangan gemulai menari dengan khidmat
Entah berapa kali hisap, titra kelam sejuta nikmat
Namun, segala pesonanya tak kalahkan jerat lalu nan pekat
(Member_Suci Amalia Putri)

Nikmati secangkir kopi hitam
Di bawah langit malam
Menunggu sang pujaan yang tak kunjung datang
(Member_Annisa Ihda)

Dengan secangkir kopi hangat
Kumenunggu kedatanganmu
Aroma khas yang masuk ke dalam indra penciumanku
Kuharap penantianku tak sia-sia
(Member_Riska)

Malam ini entah arah mata angin mana
Aroma kopi datang melambai mengaduk angan
Ingatkan kisah secangkir kopi yang kandas
Dan tuntaslah sebait sajak
Dalam secarik kertas merah muda yang tertinggal
Kembali ciptakan rindu tanpa puan
(member_Ida)

Memori berputar kala mengingat kau yang dulu berada di sampingku
Menyeruput secangkir kopi panas yang kubuat khusus untukmu
Hingga senyum manis itu terukir untukku
Membuat senja terasa sangat spesial bagiku
(Member_Windy)

Masalah itu seperti gula yang diaduk dalam secangkir kopi
Semakin lama mengaduk dan terus larut, akan menjadi manis pada setiap teguknya
(Member_Adinda)

Bentang Literasi, 4 Juni 2020

PIPA RUCIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang