Sesobek kertas sudah diberikan
Seuntai tulisan pula berada di dalamnya
Duhai anak yang malang
Mengapa engkau diam saja?
(Ayyara_Sultra)Sudah muak dengan hal ini
Keadaan yang semakin hari makin menjadi
Seolah tak membiarkan untuk bernapas
Berakhir, malas menjadi imbasnya
(Windi Nurhafizah_A_Jawa Barat)Sudah lama kau tak menyentuhnya
Yang kini mulai dilahap debu
Berserah di antara kertas-kertas lainnya
Yang kini mulai merindu kepadamu
Duhai anak muda, bukumu merindukanmu!
*(Yunda_B_Riau)*Kebiasaan yang akan merugikan
Jika tidak dilawan dengan kemauan
Membuat kita buta pengetahuan
Dan tertinggal oleh pesatnya perkembangan
*(Nandyra_A_Bali)*Terbilang dalam beberapa kata
Menyatu dalam sebuah kalimat
Tersirat sebuah arti kata
Hingga sedari diri tak bisa membaca sesaat
(Jeniper Usmady_A_ Sungguminasa Sulsel)Kau sendiri yang mengundang keraguan
Dengan alasan kau tak tahu
Bagaimana bisa kau menjawab pertanyaan
Jikalau kau saja tak pernah membaca
(Nyimas_A_Palembang)Muak
Tulisan yang berantakan seperti hati yang kian ingin mati
Tentang kosakata yang bosan
Umpatan yang dari lembar ke lembar memiliki arti yang begitu menyakitkan
(Fahrum__Yogyakarta)Setumpuk kertas bertumpuk di depan
Niat awal ingin menambah pengetahuan
Mencoba menekan rasa penasaran
Namun, hanya sekadar angan
(Caca_Purwokerto)Pandang mata diterpa angin kian memburam
Menatap rentet tulisan bak hidup suram
Alangkah malang jika ini menerkam
Minat baca hilang, ilmu enggan bersemayam
(Lailatul Maskurun_A_Kediri)
[26/8 20.37] +62 821-3627-4352: *Pipa Rucika, 26 Agustus 2021*Tema: Malas Membaca
Sesobek kertas sudah diberikan
Seuntai tulisan pula berada di dalamnya
Duhai anak yang malang
Mengapa engkau diam saja?
(Ayyara_Sultra)Sudah muak dengan hal ini
Keadaan yang semakin hari makin menjadi
Seolah tak membiarkan untuk bernapas
Berakhir, malas menjadi imbasnya
(Windi Nurhafizah_A_Jawa Barat)Sudah lama kau tak menyentuhnya
Yang kini mulai dilahap debu
Berserah di antara kertas-kertas lainnya
Yang kini mulai merindu kepadamu
Duhai anak muda, bukumu merindukanmu!
*(Yunda_B_Riau)*Kebiasaan yang akan merugikan
Jika tidak dilawan dengan kemauan
Membuat kita buta pengetahuan
Dan tertinggal oleh pesatnya perkembangan
*(Nandyra_A_Bali)*Terbilang dalam beberapa kata
Menyatu dalam sebuah kalimat
Tersirat sebuah arti kata
Hingga sedari diri tak bisa membaca sesaat
(Jeniper Usmady_A_ Sungguminasa Sulsel)Kau sendiri yang mengundang keraguan
Dengan alasan kau tak tahu
Bagaimana bisa kau menjawab pertanyaan
Jikalau kau saja tak pernah membaca
(Nyimas_A_Palembang)Muak
Tulisan yang berantakan seperti hati yang kian ingin mati
Tentang kosakata yang bosan
Umpatan yang dari lembar ke lembar memiliki arti yang begitu menyakitkan
(Fahrum__Yogyakarta)Setumpuk kertas bertumpuk di depan
Niat awal ingin menambah pengetahuan
Mencoba menekan rasa penasaran
Namun, hanya sekadar angan
(Caca_Purwokerto)Pandang mata diterpa angin kian memburam
Menatap rentet tulisan bak hidup suram
Alangkah malang jika ini menerkam
Minat baca hilang, ilmu enggan bersemayam
(Lailatul Maskurun_A_Kediri)Seakan tak mau lepas
Menahan mata yang menatap tulis
Tetapi tetap kupaksa
Karena itulah yang seharusnya.
(Haikal Ilham_B_Pati)Buku-buku di kamar menumpuk sudah
Tak terhitung waktu ia diam di sana
Lah berdebu dan usang sampulnya
Tak lagi dibaca. Sungguh, ini lengah dan dosa
(Meylani_A_Sultra)Aku hanyalah kisah usang
Dengan tulisan yang memudar
Lapuk dimakan zaman
Kau tinggalkan berserakan
(Nurhidayah_A_Jateng)
KAMU SEDANG MEMBACA
PIPA RUCIKA
Historia CortaPipa Rucika adalah kegitan sambung-menyambung puisi antar admin dan member Bentang Literasi. Seperti slogan Pipa Rucika, yakni "Sambung-menyambung menjadi satu", Pipa Rucika di Bentang Literasi pun pada akhirnya akan membentuk satu kesatuan yang awa...