Takdir

17 6 0
                                    

Kepada takdir
Kini aku di sini
Memohon dengan serumpun doa
Berpasrah dengan tangis pecah
(Ayyara_Sultra)

Teruntuk takdir
Terimakasih atas waktunya
Terimakasih telah sempat memberitahuku bahwa di sinilah posisiku sebenarnya
Terimakasih sudah menamparku dengan kenyataan
(Nana_C2_Bandarlampung)

Semua sudah terjadi
Tak bisa dipungkiri
Apalagi dihindari
Namun, kita harus tetap berdiri
(Nyimas_A_Palembang)

Kupasrahkan takdir membawa
Menelan segala tipuan ilusi
Menjadikan angan yang tak terbantahkan
Hanya berharap secarik keindahan di kemudian hari
(Liya Safitry_C1_Lampung)

Mungkin saat ini aku telah dilanda badai
Aku juga tak tahu apa yang akan terjadi nantinya
Namun, aku berharap
Hari esok akan lebih baik dari hari ini
(Khoirunnisa Setyaningrum_C2_Lumajang, Jatim)

Sebuah jalan yang tak bisa dibenarkan dengan dugaan
Hanya ikhtiar dan doa yang menjadi penyeimbang
Terciptanya garis takdir yang sesuai harapan
Sebagai bukti terangkatnya pinta yang dilangitkan
(Rahmawati Nandy_C2_Bali)

Di mana kita dilahirkan adalah takdir
Dibesarkan oleh takdir
Jodoh, kejadian, dan kematian merupakan takdir
Dan seperti apa kita di hari esok adalah takdir
(Meilani Nas_C2_SulSel)

Terduduk aku menatap malam
Dengan ditemani sebuah harapan
Agar kita dipertemukan
Oleh takdir dan keadaan
(Nia_C2_Lampung)

Takdir yang mempertemukan
Namun, bisa jadi takdir yang menyatukan
Tapi belum tentu juga takdir yang akan mengekalkan
Tak ada yang tahu jika takdir yang akan memisahkan
(Choirun Nisak_C2_Jawa Tengah)

Terimakasih kepada takdir ...
Untuk keluh yang telah menjadi syukur
Untuk kelabu yang telah menjadi warna indah
Dan untuk perjalanan yang sudah sampai pada rumah
(Mila_C2_Sulbar)

Garis kehidupan sudah ditentukan
Ketika keinginan tidak sejalan dengan kenyataan
Impian sudah pasti terpangkas
Harapan berakhir wacana
(WulanKusumah_C2_Bogor)

Lengkungan cakrawala menggila
Mengoyak kalbu dalam asa
Garis takdir menggebu dalam atma
Sungguh indah lika-liku fatamorgana
(Lailatul Maskurun_C²_Kediri)

Herpaan angin meniup wajah
Binar kebahagiaan dimulai
Kasih yang pernah hilang karenanya
Kini kembali juga kerenanya
(Windi_C2_Jawa Barat)

Takdir, kau hadir membawa sejuta rasa
Kau datang membawa sejuta tanya
Hadirmu seolah menjadi misteri yang tak pasti
Namun, menjadi sumarah atau sampena di setiap insan
(Sam_C2_Jatim)

Andai ini takdirku, Tuhan
Berilah petunjuk agar aku dipertemukan
Bahagia di puncak harapan
Bersamamu hingga akhir zaman
(Lansalsa_C2_Garut)

Andaikan Allah menakdirkaku bersamamu
Aku akan menjagamu sebisa mungkin
Berharap dengan doa agar aku bisa bersamamu
Berdoa agar aku ditakdirkan bersamamu
(Dian Silvi Karina _C2_Jawa Timur)

Andai takdir bisa dipilih
Aku memilih tidak bertemu denganmu
Namun, inilah takdir kita sekarang
Dipertemukan dengan dua hati
Yang sebenarnya tak ingin bersatu
(Desta Trisnawati_C2_Jawa Tengah)

Sering aku bertanya
Mengapa takdir mempermainkan?
Saat kuingin, ia menolak datang
Tak kuharap, ia datang mendekap
(Elsa_C2_Jatim)

Kusadari, garis hidup sudah terlukis rapi
Sejak dahulu hingga nanti
Kendatipun aku berhasrat ingin memiliki
Tetap saja aku tak bisa berperang melawan kehendak Ilahi
(Bintang_C2_Medan)

Dulu berangan-angan untuk bersama
Namun, semesta mempermainkan kita dengan begitu hebatnya
Tadkir yang kita harapkan berakhir indah
Justru hirap meninggalkan sejuta luka
(Miranda Olivia_C2_Medan)

PIPA RUCIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang