Kepergian

21 2 0
                                    

Kini, kuhanya bisa membayangkan
Membaca aksara yang kau rangkai penuh makna
Tanpa sanggup aku menyapa
Hanya bisa mengenangmu dalam duka
(Ayyara_Sultra)

Kepergian yang kini hanyaku sesali
Namun, sangat bermakna saat kau kembali
Tak kembali pada diri ini
Hanya kembali pada panggilan sang Tuhan
(Vidi_Jawa Tengah)

Kepergianmu tak pernah disangka
Engkau pergi secepat ini
Meninggalkan luka yang masih membekas di hati
Engkau membuatku, kehilangan sayapku lagi
(Fani_Cirebon)

Hari demi hari kulewati
Tanpa dirimu di sisi
Berusaha melupakan rasa sakit dan kecewa ini
Namun, kepergiaanmu menyesakkan hati
(Amalia Khasanah_Cilacap)

Mencintai dengan berjuta alasan
Lalu, kamu pergi tanpa alasan
Pergimu membuatku terbelenggu
Hingga aku terbujur kaku
(Ismi Miftadilah_Garut)

Luka yang masih saja membara
Solah-olah tak kering
Aku belum terima engkau pergi tanpa alasan
(Nurul istiqamah sulsel)

Setelah berjuta luka kau torehkan
Buliran air mata bercucuran
Lalu engkau pergi tanpa pamit
Semesta kejam, aku yang menemaninya belum tentu bersamanya
(Ifara_Banyumas)

Sekalipun kaupergi dengan pamit
Aku tak rela melepasmu
Kau pun tahu, cinta sejati tak mudah saling melepaskan
Jika mudah, salah satunya adalah pengkhianat
(Faw_Sulbar)

Malaikat Kecilku
Kau pergi sebelum waktunya
Meninggalkan kenangan indah yang telah tercipta
Namun, kau juga membuat luka yang begitu perih
(Elmita Kirana_Medan)

Detakmu tidak mudah aku rasakan
Dalam sendu senyuman itu terlintas
Tuhan tau siapa dan apa yang aku sesalkan
Jika harus menerjang takdir, itu akan mustahil
Cepatlah kembali
(Mayrah_Lumajang)

Malam menyahut di atas perapian
Memori berputar di kala senja
Saat dikau tersenyum di balik tawa
Senyum manis bak rasa gula

Sekarang tubuhmu tak dapat bergerak
Menyisahkan sedih yang tak terhingga
Deru tangis kini menjadi sebuah nada
Di kala tubuhmu telah tertimbun tanah

Pergimu yang tanpa diduga
Menciptakan resah yang terasa
Kini, hanya bingkai tanpa nama
Menjadi kenangan di akhir hayat
(Yunda_Riau)

Semuanya hilang seperti angin
Meninggalkan luka yang belum mengering
Kepergian itu membuatku mulai berpikir
Apakah aku tidak penting?
(Hannisa Novita_Jambi)

Hari-hariku terasa sulit
Setelah kepergianmu, tak ada lagi bahu kokoh tempatku bersandar
Kala semesta membuatku kecewa
Kuharap kau bahagia, meski tak bersama denganku
(Natasya_bogor)

Lepaskan apa yang hendaknya kaulepas
Jika ini adalah akhir
Di antara pinarnya bintang dan sebuah candra
Kauikhlaskan saja perginya mereka
(Fahrum_Yogyakarta)

Belajar melepaskannya itu tak semudah kupikirkan ...
Aku ingin dia tidak lagi bersamaku
Entahlah ... aku tidak mengerti dengan kemauanku
Aku tidak ingin menambah luka di hatinya, itu saja ...
(Al_Kalimantan Selatan)

Kepergianmu membuatku hancur
Langkah kaki ini seakan terhenti di tengah jalan
Dijaga dirimu tetap pergi
Ditahan, tetapi hatimu menolak dan seolah mati
(Chindy_Bekasi)

Bentang Literasi, 10 September 2020

PIPA RUCIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang