PHP

50 18 0
                                    

Kau tumbuhkan berbagai rasa
Seolah beri aku rasa cinta
Mulai sadar semua itu tak nyata
Sebatas mimpi yang aku punya
(Ayyara_Sultra)

Mimpi darimu yang pernah aku genggam
Yang membawaku terbang hingga ke langit ke tujuh
Namun, mimpi darimu adalah petaka
Mimpi darimu adalah cambuk untuk jiwaku yang rapuh
(Faw_SulBar)

Kau pergi tanpa berita
Meninggalkan harapan yang hanya jadi ucapan semata
Harapan yang membawaku menuju petaka
Petaka yang berhasil merobek jiwa
(Lan_SulBar)

Dirinya memberi perhatian seakan ingin bertahan
Hingga aku larut dalam naungan kenyamanan
Lalu, aku meminta kepastian
Lantas, kenapa dirinya pergi tanpa sebuah artian?
(Lia_Jatim)

Sepatah kata janji yang kau berikan seakan sangat apik bagiku
Namun, itu semua hanya janji tanpa bukti
Bodohnya aku yang mudah percaya dengan janji busuk
(Mhell_Sulsel)

Ada tanya dalam dada
Membelenggu menyiksa jiwa
Kapan waktu menjawabnya
Jawaban atas segala rasa
Dengan rindu yang hanya tergema
Membisikkan dengan nada
Hati yang tak bisa bicara
(Ahra_Pekalongan)

Letih lelah hatiku mencintaimu
Namun sekarang semuanya hanya tinggal kelabu
Kau datang membawa cerita
Dan pergi meninggalkan luka
(RahmaFauziah_Sumsel)

Janji manis selalu terliur di lidahmu
Sehingga aku nyaman denganmu
Tapi ternyata, itu hanyalah kebohongan
Cukup diriku yang kau lukai
(Desta_Wonogiri)

Kau datang tanpa berkata
Membawa tawa dan warna baru dengan sejuta makna
Saat kumulai menyadari akan hadirmu
Kau menjadi berubah tak menentu, membuatku bimbang dan ragu
(Sam-Surabaya)

Remang
Hadirmu seperti angin
Sekejap menyejukkan
Kemudian menghilang
Bak serpihan debu yang terbang

Menyisahkan sesak hebat
Membingkai bayang berkelebat
Di sudut hati yang tercekat
(Rahma_Bali)

Pada akhirnya ...
Aku tak lagi percaya akan kata-kata yang terdengar manis
Karena aku sudah terlanjur kecewa
Pada ekspetasi yang pernah aku simpan untukmu
(Amelia Rahman_BOGOR)

Kalau tidak bisa bersama, jangan membuat nyaman dan terbiasa
Membuat hati berbunga-bunga, tapi di lain hari kau hilang begitu saja
Harapan apa lagi yang kau berikan untukku?
Si bermulut manis, tapi berhati pahit
(Kartini_SulTeng)

Kau seakan memberi harapan
Penuh dengan segala impian
Menumbuhkan sejuta rasa nyaman
Namun, akhirnya kau pergi tanpa pembuktian
(Nyimas_Palembang)

Terikat janji manis penuh dusta
Menumbuhkan gejolak cinta dalam kalbu
Bak ditelan bumi, menghilang begitu saja
Meninggalkan kenangan yang teramat dalam
(Iqbal_Jawa Tengah)

Memberi rasa tak berjejak
Meninggalkan luka yang dalam
Rasa sesak masih kentara
Hingga aku dibuat mati rasa
(Desri_Jawa Barat)

Datang memberi harapan
Singgah memberi banyak perhatian
Semua itu membuatku merasa nyaman
Semua itu hadir tanpa adanya perasaan
(Meira_Sukabumi)

Lagi, dan lagi kisah menjadi misteri
Tanpa sepatah kata terucap
Setitik cahaya kau beri
Berjuta mendung kau tinggalkan
Aku terpuruk dalam ruang kerinduan
Di mana langkah kakimu tak lagi terlihat
(Liya_Lampung Tengah)

Aku ucapkan terima kasih
Karena telah memberikan luka ini
Sungguh, aku akan selalu mengingatnya
Sekarang aku menyadari
Bahwa diriku hanyalah serpihan kaca yang berceceran di lantai
(Khoirunnisa_Lumajang)

Semua yang telah sirna
Menghilang bagai tak ada
Seolah pergi tak bawa rasa
Hanya kesenangan semata
Yang hanya sementara
(Nisak_Jawa Tengah)

PIPA RUCIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang