Rapuh

34 5 0
                                    

Seluruhku lumpuh
Jiwaku tenggelam dalam telaga berair keruh
Kakiku terpaku pada jejak terakhir yang kau goreskan
Karena kau dan aku tak sehaluan lagi
(Ayyara_Sultra)

Hidupku tak seindah saat itu
Banyak badai yang membuatku jatuh
Sampai jiwaku tak tahan lagi untuk berpijak
Apalah dayaku yang sudah rapuh
(Azah_Pemalang)

Sekali kudilukai, sekali kuhancur
Aku terlalu rapuh untuk disakiti
Tapi kau tega begitu kepadaku
Tanpa rasa kasian
(Nurul_sulsel)

Lalu, kaukembali menaburkan benih-benuh harapan
Ucapan janji-janjimu yang palsu hampir saja membuatku luluh
Tolong! Kau tak perlu kembali karena merasa hampa!
(Faw_Sulbar)

Kenangan kita luntur
Bersamaan dengan jejak kaki yang tak lagi menginjak di asmaraloka ini
Awan tak lagi bersemi
Bersamaan dengan hati yang runtuh kerana gagal mencintai
(Sun_Babel)

Tampaknya kau tak mengerti semesta
Riuhku, aku yang tak mengerti dirimu
Apakah kita pernah terjun bebas?
Apakah kita, sama-sama tak mengerti caranya melepas?
(Fahrum_Yogyakarta)

Melepas? Kurasa itu cara terbaik
Karena setiap hari kulewati penuh harapan
Hingga yang kurasa hanya kecewa
Sampai akhirnya air matalah yang menemani
(Riska_Bandung)

Semesta, pasti kau melihatnya bukan?
Ada banyak hati yang begitu rapuh
Seolah-olah tegar tapi pilu
Ingin kuceritakan kepadamu semua yang kualami
Kehidupanku tak semulus itu
Aku hanya bisa tertunduk pilu
Menghadapi dunia yang tak ada hentinya menyiksaku
Allah, Tuhan adalah jalan, jalan satu-satunya yang kutuju
(Azizah_palembang)

Resah gelisah dan rapuh dalam satu waktu
Mencoba menepis rasa sakit
Yang sempat tertahan
Berusaha bangkit secara perlahan

Perlahan-lahan tapi pasti
Aku yakin bahwa semua akan baik-baik saja
Tuhan Maha Baik atas segala skenarioNya
Tetap semangat dan berbaik sangka padaNya
(Amalia Khasanah(Cilacap)

Tidak semua hal sesuai harapan
Tidak semua hal harus tercapai
Ada kala kamu terduduk diam
Bahwa semesta bekerja pada titik yang sama
(Ismi_Garut)

Bersikap bodo amat telah kucoba
Seakan-akan semuanya baik-baik saja
Tapi, nyatanya ada yang rapuh di dalam sana
Meminta untuk diobati segera
(Hannisa Novita_Jambi)

Bagai terbelah
Hingga berkeping
Terasa hancur
Melebur menjadi tak sekuat dulu
(Aliyya_Bogor)

Nabastala murung seolah tau hati lara
Pupus tak ada lagi yang tersisa
Hanya bisa diam, mati rasa
Inilah titik rapuh yang saya rasa
(Sohilah_Tangerang)

Kutiriskan samudera air mata karena cinta
Atas kenangan yang kau genangkan pada sebongkah hati ini
Terdiam kumeresapi kencangnya angin malam
Menolehkan kesakitan yang amat dalam
(Nailin_Kudus)

Aku terlalu lama bersembunyi dalam senyum palsu ini
Kekuatanku telah hilang, bahkan tak kuasa hanya untuk bangkit lagi
Jiwaku terlalu rapuh untuk kembali merasakan sakit hati
Jadi tolong berhenti, menyiksa dan mempermainkanku lagi
Aku ingin beristirahat, meski sejenak saja
(Islah_Sumenep)

Berusaha untuk menutupinya
Mengambil celah untuk semuanya
Sesulit itukah?
Atau aku yang harus menghilangkannya
Bantulah aku keluar dari zona ini
(Al_Kalimantan Selatan)

Berjalan beriringan dengan kepingan luka di dada
Hati dan batinku tergucang hebat karena depresi
Aku yang dulunya tangguh, kini menjadi rapuh
Depresi ini, seolah menolakku sembuh dari pedihnya luka yang ada
(Chindy_Bekasi)

Menggerakkan seuntai tasbih
Mengucapkan takbir berlebih
Mengiringi sayatan luka buana
Mengatasnamakan gundah gulana
(Fia_Ngawi)

Bentang Literasi, 17 September 2020

PIPA RUCIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang