Ilusi

16 5 0
                                    

Bias keremangan memudarkan kasih
Memutar hati menguak arti ilusi
Memudarkan beribu warni cahaya
Membayang menjauh dari arah cita
(Ayyara_Sultra)

Mata terpejam mencoba meredam bayang
Menghilangkan rupa yang hanya jadi ilusi dan angan-angan
Menyelaraskan hati dan juga pikiran
Menghapus rasa yang hanya jadi hayalan
(Mila_SulBar)

Waktu terus berjalan
Walau kadang kita tak ikut berjalan
Berpijak pada titian
Tak bergerak
Waktu terus berganti
Namun tidak dengan diri
Terjebak dalam ilusi sesat
Tuk mengalihkan kekhawatiran diri
(Ahra_Pekalonga)

Di mana kamu yang sebenarnya
Di mana raga itu berada
Terlepas dari kenyataan angan
Aku masih sering menghayalkanmu
(Alivia_Lumajang)

Ilusi yang membetang
Cermin dalam sebuah kefanaan dunia
Hanya dalam kening berhayal
Namun, akan terwujud saat ilusi menjadi kenyataan
(Vidi_JaTeng)

Sunyi bagai ilusi
Angan bertakhta kembali
Aku hanya ingin dia kembali
Bernaung atas hati
(Lia_Jatim)

Kurasa sudah menggapai asa
Melambungkannya lepas langit ke tujuh
Namun, kuterjatuh tanpa parasut
Melebur berserakan dihempas bumi
(ArlenLangit_Gresik)

Ingin mengapai, tapi terkadang sulit
Hilang dalam dekapan
Walaupun harus merelakan
Yang tak pernah terbesit
(Jeniper Usmady_Sulsel)

Kutapakkan kaki di tengah sunyi
Membisu membekap diri
Asmaraloka kini mati
Tanpa kusadari, engkau hanya ilusi yang tak bertepi
(Lailatul Maskurun_Jatim)

Terdiam dalam kesendirian
Membangun dunia penuh ilusi
Warna-warni cahaya fana
Terasa nyata, walau imajinasi semata
(Iqbal_Jawa Tengah)

Saat gundah menyelimuti
Timbul beribu pertanyaan yang memupuk
Tanya yang tak kunjung menemui jawab
Perlahan, aku sadar
Menyadari bahwa senyummu hanyalah ilusi semata
(Cia_Jakarta Timur )

Sarayu datang malam ini,
Membawa afsun yang menenangkan
Saat Akaramu kembali datang
Kusadari itu hanya sebuah ilusi bagi atma ini
(Sam_Surabaya)

Ilusi ini membuatku perih
Sebab tahu kau hanya angan
Yang menemani
Saat diri ini sendiri
(Nia_Lampung)

Disaksikan remang malam kugenggam
Di sisiku, ragamu amat dekat di hadapan
Namun, sekilas kau bak tertelan
Kau hanya berupa bayang yang kupuja dalam diam
(Rahma_Bali)

Aku manusia yang luar biasa
Aku bisa menyimpan rapih segala kenangan kita
Rasanya seperti nyata
Padahal semua ini hanya bayangan semata
(Ayu_Banjarnegara)

Aku berkhayal seperti layaknya nyata
Diriku gila oleh ilusi-ilusi yang kau buat
Seluruh tubuhku terpedaya olehmu
Tapi kau tak peduli pada diriku yang sudah terlena olehmu
(Nurul istiqamah_Sulsel)

Terjebak dalam ilusi
Terhanyut dalam melodi
Membuat hati termagu
Dengan hati yang Ambigu yang kian menggangu
(Azizah Hertiananda_Palembang)

Hujan dan pelangi
Mengungkit sejarah kisah klasik
Bayanganmu menari sesat dalam benak
Memabukkan sukma penuh harap
(Wulankusumah_Bogor)

Berharap tanpa kepastian
Meninggalkan jejak yang pedih
Sampai akhirnya aku tau
Semua itu hanya ilusi
(Vita_Tangerang Selatan)

Tapak kaki yang bisa mengubah semua
Cinta yang bisa mengalahkan musuh
Gurun pasir yang berubah menjadi taman bunga
Dan ilusi yang mereka buat membuat senyum di wajah pun terbit
(Windi Nurhafizah_Jawa Barat)

Ironis ...
Ilusiku kini kian menjadi
Membuat hati kian melambung tinggi
Tak sadar, aku telah lupa diri
( Bintang_Medan)

Semua yang ada di dunia ini
Hanyalah ilusiku
Kenyamanan terhadap dirinya
Itu semua tidak nyata
(Clarita_Jambi)

Aku terlalu jauh mengenalmu
Anganku terlalu tinggi menggapaimu
Harapanku terlalu mustahil
Untuk kamu yang hanya ilusi
(Amelia rahman_Bogor)

Asaku terlalu tinggi
Hingga menyebabkan tak tau diri
Wahai hati
Ayolah, mari kita tata agar tak terjebak dalam ilusi
(Novaditia_Jatim)

Rinai itu kembali datang
Menghadirkan sekelebat bayang seseorang
Rindu ini takkan pernah bisa kutahan
Namun, aku sadar, semua itu hanyalah angan
(Nayla_pekalongan)

Banyak ilusi yang menghampiri
Menawarkan seribu janji
Dibumbui dengan kata mimpi
Namun, itu tak akan pernah terjadi
(Nyimas_Palembang)

Sebuah ilusi akan mimpi yang indah
Membayang dalam angan-angan kosong
Tak satu pun terwujud
Membuat diri ini merana
(Puspaaa_Jogja)

Ilusi, bayangan yang tak bertepi
Haluan semata yang membekas
Namun, semua hanya bualan
Bagaikan tak pernah mendatang
(Nisak_Jateng)

Berhalusinasi akan masa depan cerah
Tapi diri mengarah pada hal yang salah
Berharap indah
Namun terjerumus pada ilusi dunia
(Lisena_Cirebon)

Kau hadir membawa perasaan nyaman
Membuatku menyimpan sebuah harapan
Padahal kamu hanya sosok ilusi
Pada akhirnya tercipta luka di dalam hati
(Meira_Sukabumi)

Kamu adalah ilusi
Sosok yang selalu kunanti
Berjumpa lewat mimpi
Pergi, tanpa berniat kembali
(Chindy_Bekasi)

Selama ini aku berharap
Harap akan arti tatapanmu
Namun, yang kudapat hanyalah semu
Ilusi hadirmu bagai halusinasi kelamku
(Vina_pekalongan)

Selama ini aku menunggu
Engkau yang berhadir di hadapanku
Tapi nyatanya hanya sebatas bayangan
Bayangan yang pergi selamanya tanpa jejak
(Anjel_kalsel)

Ilusi seringkali membantu
Memberi dorongan seseorang untuk meraih mimpi
Tapi tidak membantu memberi dorongan untuk memilikimu
(Wenta_Semarang )

Kamu terlalu indah
Membuatku menghayal
Jatuh semakin dalam hingga hilang
Dan berakhir bergantung pada objek yang tak nyata
(Nana_Bandarlampung)

Siang itu terang
Dan jangan kau gelapkan dengan ilusimu
Karena itu hanya semua bayangan
Yang tak bisa kau jangkau
(Denaya_Cirebon)

Bayangan ilusimu
Mengikutiku selalu
Hungga di ujung duniaku
Aku dan ilusi itu selalu bertemu
(Nadia_Yogyakarta)

Sungguh diri ini tak tahu
Mengapa dirimu begitu membuatku merindu
Dirimu bagai ilusi indah bagiku
Ilusi yang mungkin tak 'kan bisa kurengkuh
(Miranda_medan)

Kukira nyata
Tapi ternyata hanya sebuah ilusi, hanya bayangan kosong
Kuharap ilusiku menjadi kenyataan yang selalu kunantikan
(Puspitasari_Jakarta)

Percayalah
Jika janji yang terucap
Hanyalah bahagia dalam ilusi
Yang akhirnya hanya membuat luka
(Avin Novendra_Magelang, Jawa Tengah)

Mengaburkan nyata
Menguatkan angan
Meski hanya ilusi
Namun, cukup mengobati
(Elsa_Jatim)

Menunggu waktu menunjukkan ilusi
Namun, menusuk bagai belati
Aku yang terpenjara dalam sebuah ilusi yang tak ada akhirnya
Tak sepatah kata pun dapat terucapkan
Pada akhirnya kubawa dalam kebungkaman
(Kartini Aprilniel_ Sulteng)

Pikiranku terbang ke awan
Melayang-layang berangan
Hasrat ingin terbelai
Namun, jiwa ini enggan terbuai
(Aliyah Taqqiyah_Cirebon)

Pergi
Delusi
Sugestif
Dan ilusif
(Fahrum_Yogyakarta)

Senja telah pergi
Kini malam semakin sunyi
Aku pun meratapi
Sampai kapan ilusi ini bertepi
(Natasya_Jawa Tengah)

Kala aku terjebak dalam ilusi
Sejenak kembali berangan
Namun, lagi dan lagi aku tenggalam
Atas kekecewaan dan ilusiku sendiri
(Putri_Sumatera Utara)

Sama seperti mimpi
Datang sesaat lalu pergi
Begitulah dirimu kini
Ternyata hanya ilusi yang kubuat sendiri
(Nurhidayah_Jateng)

Bentang Literasi, 26 November 2020

PIPA RUCIKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang