~The Choice~Hari ini Siwon dan Tiffany berencana untuk menyusul Hyoyeon yang sudah duluan berada di Jepang untuk bisnis mereka. Kemarin Hyoyeon sudah berangkat terlebih dahulu bersama Hoseok.
Seungkwan dan Soonyoung yang kebetulan tidak memiliki jadwal apapun hari ini memutuskan untuk mengantarkan kedua orangtuanya itu ke bandara sekalian pulangnya mereka ingin jalan-jalan katanya.
Soonyoung dan Seungkwan menggunakan mobil yang berbeda dengan Siwon dan Tiffany yang memilih menggunakan sopir untuk kembali membawa pulang mobil mereka. Alasannya, karena Soonyoung ingin tes drive mobil barunya itu.
Mobil Soonyoung mengikuti di belakang mobil yang ditumpangi Siwon dan Tiffany. Sambil bercanda ria, keduanya juga bernyanyi asal sambil melakukan video call dengan Tiffany yang berada di mobil depan.
"Sayang, kalian sampaikan pesan Bunda pada saudara kalian ya. Bunda harap kalian tetap kompak, saling menyayangi, saling mempercayai, dan bisa menyelesaikan masalah kalian tanpa membawa orang lain yang akan membuat masalah kalian semakin besar. Tolong bilang pada Seungcheol dan Junhui untuk selalu menjaga kalian dan mengayomi kalian selaku adik-adiknya. Dan kalian, jangan terlalu sering merecoki dan menyusahkan kakak-kakak kalian, ingat Seungcheol sudah menikah dan Junhui akan segera menikah juga." pesan Tiffany dengan wajah sendu.
"Bunda kenapa? Kok tiba-tiba kasih pesan-pesan kayak pesan terakhir. Bunda kan di Jepang cuma seminggu." jawab Seungkwan seketika merasakan firasat buruk, begitupun dengan Soonyoung.
Tiffany tersenyum hangat pada kamera kemudian mengalihkannya pada Siwon yang juga ikut tersenyum dan melambaikkan tangan. Firasat macam apa ini? Kenapa tiba-tiba Seungkwan merasa rindu pada orangtuanya, kenapa senyuman Tiffany sangat lembut dan lebih lembut dari biasanya. Kenapa lambaian tangan Siwon seperti berbeda dari lambaian biasanya. Kenapa Seungkwan tiba-tiba merasakan aura berbeda dari kedua orangtuanya? Ada apa ini?
Tiffany mematikan sambungan video call nya setelah mengatakan ingin tidur sebentar karena bandara masih jauh. Ketika layar menghitam air mata Seungkwan mengalir tanpa alasan, Soonyoung yang juga merasakannya tak bisa fokus menyetir dengan pandangannya terus pada mobil Siwon didepannya.
"K-kak." lirih Seungkwan dengan suara bergetar yang membuat Soonyoung semakin tidak tenang.
Pandangan Soonyoung teralih sebentar pada Seungkwan sebelum kembali ke depan dan mendapatkan sesuatu yang janggal dari mobil Siwon.
"K-kak, mobil Papa kenapa seperti hilang kendali begitu?" tanya Seungkwan yang juga menyadarinya.
Mobil yang ditumpangi Siwon dan Tiffany mulai terlihat oleng kemudian semakin tak terkendali ketika mereka memasuki tol yang dikelilingi oleh area pegunungan. Mobil Siwon belok kearah kanan menabrak pembatas jalan dan memasuki area seperti sebuah kebun. Soonyoung yang melihat itupun lantas mengikuti mobil Siwon memasuki kebun itu.
Seungkwan sudah menangis panik begitu pun dengan Soonyoung. Mobil Siwon terus melaju dengan kencang sambil belok kanan kiri hingga akhirnya.
"KAK SOONYOUNG!"
Jerit Seungkwan ketika mobil Soonyoung hampir memasuki jurang, beruntung Soonyoung langsung mengerem dan segera memundurkan mobilnya. Berbeda dengan mobil Siwon yang..
Seungkwan langsung keluar dari mobil mendekati bibir jurang ketika Soonyoung memarkirkan mobilnya agak jauh dari bibir jurang lalu menyusul Seungkwan yang begitu dekat dengan bibir jurang.
Soonyounh menarik Seungkwan yang meronta terus mendekati bibir jurang, untuk menjauh dari sana. Jeritan Seungkwan terus terdengar mengiringi mobil Siwon yang terus berguling ke dasar jurang.
"PAPA.. BUNDA..." panggil Seungkwan histeris meronta dalam pelukan Soonyoung.
Tubuh Soonyoung bergetar hebat, dia juga shock dan ingin menangis, tapi dia ingat dia harus menenangkan Seungkwan meskipun sebenarnya dia pun tak bisa merasakan ketenangan.
Duuuaaaaarrrr ......
Ledakan besar yang diikuti oleh api yang membesar berasal dari dasar jurang menyebabkan beberapa pohon disana tumbang bahkan ikut terbakar, juga menimbulkan asap yang mengepul.
Seungkwan mematung tapi detik berikutnya dia meronta sambil terus menjerit. Seungkwan meronta ingin menuruni jurang tapi Soonyoung dengan sisa kekuatannya menahan Seungkwan tetap dalam pelukannya.
~♥~
Seungcheol dan Jeonghan baru saja memasuki ruangan Seungcheol setelah menyelesaikan rapat dengan dewan direksi tadi. Jeonghan memperhatikan wajah suaminya yang begitu kusut tidak seperti biasanya padahal rapat tadi berjalan lancar.
Jeonghan mendekati Seungcheol yang kini sedang berdiri menghadap jendela besar diruangannya dengan ekspresi wajah yag tak bisa dijelaskan.
Jeonghan memeluk Seungcheol dari belakang. "Kenapa, hem? Kau sepertinya sedang gelisah."
Seungcheol mengelus tangan Jeonghan yang melingkari perutnya. Dia berbalik kemudian memeluk sang istri mencari ketenangan.
Seungcheol merasakan sebuah kegelisahan hari ini, hatinya tidak bisa tenang. Dia merasakan firasat buruk yang tidak seperti biasanya. Dia tiba-tiba merindukan orangtuanya. Ada apa ini? Wajah Siwon dan Tiffany tiba-tiba terlintas dalam ingatannya begitu pun dengan nasihat dan pesan-pesan yang mereka sampaikan padanya.
"Han." lirih Seungcheol menitikan air matanya tanpa Jeonghan ketahui.
Tok tok tok
Ceklek
"Kak." panggil Junhui yang baru memasuki ruangan Seungcheol.
Ekspresi wajah Junhui pun tak jauh berbeda dengan Seungcheol. Dua Choice tertua itu sama-sama dengan wajah gelisah dan tak bisa dideskripsikan.
Seungcheol melepas pelukannya pada Jeonghan dan menghampiri Junhui. "Kenapa?" tanya Seungcheol.
Junhui menggelengkan kepalanya. "Aku merasakan firasat buruk, Kak."
Jeonghan benar, Junhui juga sedang merasakan hal yang sama dengan Seungcheol. Ikatan persaudaraan mereka begitu kuat rupanya, hingga mereka bisa merasakan keresahan yang sama diwaktu yang bersamaan.
Jeonghan membawa Junhui dan Seungcheol untuk duduk disofa kemudian memberikan segelas air untuk mereka. Ruangan ini begitu hening sekarang, biasanya ruangan akan penuh dengan gombalan Seungcheol, omelan Jeonghan, godaan Junhui, maupun curhatan Myungho tentang Junhui. Rasanya berbeda kali ini.
Brak.
"Kak"
Myungho datang dengan tergesa-gesa dan langsung membuka pintu ruangan Seungcheol tanpa izin membuat atensi penghuni ruangan itu beralih pada Myungho.
Dengan tubuh yang bergetar dan air matanya mengalir, bibir Myungho rasanya kelu untuk menyampaikan berita ini. Jeonghan yang melihat Myungho membeku ditempat langsung memeluknya dan membawanya untuk duduk disamping Junhui.
Tangan Myungho dengan gemetar memegang tangan Junhui. "K-kak." belum menyelesaikan kalimatnya Myungho langsung menangis membuat Junhui langsung memeluk tunangannya itu.
"P-paman S-siwon dan bibi T-tiffany.. Kecelakaan."
~The Choice~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Choice | SVT GS
FanfictionKisah 6 Choice bersaudara yang bekerja sama untuk mempertahankan apa yang mereka miliki, menyatukan yang apa yang sudah dihancurkan dan menjalani kehidupan layaknya masyarakat biasa. Terinspirasi dari kisah Mahabarata yang dikemas dalam latar modern...