14

228 33 0
                                    


Adit membuka matanya ketika menangkap suara berisik yang terasa asing baginya. Mobil yang ia naiki berhenti, terparkir sempurna di tengah kegelapan.

Sementara di depannya, Candra tampak menyandarkan badannya, sudah bertukar posisi dengan Arga sebagai sopir. Namun kursi penumpang di sampingnya kosong.

"Can?"

"Hm?"

"Ini dimana?"

"Hah?" Candra terduduk. Kemudian menoleh ke belakang. "Anjir kaget gue. Gue kira Arga, tapi kok bisa-bisanya masih nanya ini dimana."

Adit melengos.

"Di rest area ini. Udah di Lembang. Gue ngantuk jadi berhenti dulu bentar, buat tidur."

Adit manggut-manggut. "Arga kemana?"

"Ke toilet. Sama jajan pop mie."

"Pop mie?"

"Laper kali, Dit."

"Oh." Adit mengangguk-angguk. "Gue jadi pengen ke toilet juga."

"Sana, gih."

Adit menoleh ke sampingnya, Ical masih terlelap dalam tidurnya. "Nih anak, gue bangunin aja kali, ya. Siapa tau mau ke toilet juga."

"Iya. Dibangunin aja."

Adit menggoyangkan bahu Ical. "Oy, Cal. Mau ke toilet nggak? Mumpung lagi berhenti."

Adit memperhatikan Ical yang hanya bergumam, akhirnya menyimpulkan bahwa Ical nggak ke toilet. Dia segera keluar sambil membawa uang kecil.

***

Arga kembali ke dalam mobil membawa dua pop mie rasa soto dan baso, serta satu kantung plastik berisi kotak berwarna putih. Ia segera menyerahkan popmie baso kepada Candra.

"Itu apaan?" Mata Candra menangkap plastik yang dibawa Arga sambil menerima popmie-nya.

"Peuyeum sama tahu susu. Sebelum beli pop mie tadi gue ditawarin itu sama yang jual keliling." Arga menjawab sambil meniup popmie-nya. "Turunin dong, jendelanya. Biar gak pengap pop mie mobilnya."

"Buka deh, Ga. Gue mau tahu susu."

"Nih. Buka sendiri."

Candra mendengus namun tangannya bergerak untuk membuka kantung plastik. Kemudian mereka tenang menyantap pop mie masing-masing, hingga Adit kembali dari toilet rest area.

"Beli apaan tuh?"

"Peuyeum sama tahu susu nih, Dit. Mau gak?"

"Boleh sini."

Kemudian mobil berisik dengan suara kantung plastik yang dipegang. "Kok baunya gini ya?" celetuk Adit yang memutuskan untuk makan peuyeum namun hidungnya tersedak oleh bau yang nggak enak.

Arga menoleh. "Kenapa, Dit?"

"Ini. Peuyeum-nya. Kok kayak gini ya? Emang peuyeum bentuknya kayak gini?"

Arga memutar badannya untuk melihat lebih jelas apa yang dimaksud oleh Adit. "Mana?"

Adit menunjukkan kondisi peuyeum yang ia maksud kepada Arga. "Basi nggak, sih?"

Candra ikutan nimbrung. "Iya tuh, basi. Jangan dimakan, Dit."

Akhirnya Adit membungkus kembali peuyeum yang hampir ia makan. Untung sempat dia bau terlebih dahulu sebelum dimakan. Kalau enggak, kemungkinan besar dia akan dapat masalah pencernaan nantinya.

"Tahunya nggak basi, kan?" Arga menoleh kepada Candra.

"Gue juga jadi curious. Tapi setelah gue rasain lagi, nggak apa-apa, sih," jawab Candra setelah mengendus bau tahu susu sekaligus mencicipnya untuk memastikan. "Kok bisa kena tipu sih Ga? Lo nggak lihat waktu penjualnya ngebungkus pesenan lo?"

Road Trip || NCT DREAM 00 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang