Candra menarik selimutnya hingga menutupi lehernya, setelah terbangun dan menyadari hari masih gelap pagi itu. Di sebelahnya Ical masih anteng tertidur dan tenggelam di dalam selimut. Candra kembali terlelap.Ia kembali terbangun setelah mendengar suara berisik air shower dari kamar mandi, dan menemukan bahwa Ical sudah bangun karena dia tidak melihat Ical tidur di sampingnya. Alhasil Candra ikutan bangun dan memilih untuk menonton televisi.
Rencana hari ini mereka akan ke Kampung Pelangi, lanjut ke tempat rafting. Balik ke hotel mungkin sudah petang. Namun bisa jadi mereka mampir ke tempat baru, buat makan malam lebih tepatnya.
Ical keluar dari kamar mandi dengan handuk yang terkalung di lehernya. "Sana lo, mandi."
"Entar. Lagi asik nih."
Ical ikutan nonton. "Siapa tuh?"
"Vika Prasetya."
"CERAI LAGI?! Bangke tu orang duitnya gak habis-habis bayar pengacara?"
"Jiah. Orang kaya gitu, ngapain pusing mikirin bayar pengacara pake apaan."
Ical duduk dan tetap menancapkan pandangannya ke televisi. Mereka berdua serius menonton gosip yang sekarang dilanjut dengan gosip Lucinga Luna.
"Bayar-bayar operasi gitu emang nggak mahal?"
"Enggak kalau lo operasi ke Asia Timur."
"Jangan-jangan dia meditasi dulu?"
"IMIGRASI, GOBLOK."
"Cal, lo kalau ngatain dari ulu hati banget, ya?"
"Dengan setulus hati soalnya."
Candra mendengus. Mereka kembali fokus menonton.
"NGERI, BANGKE." Candra heboh sendiri. Sedangkan Ical mengusap lengannya merinding.
"Gak, gak. Lo bayangin cewek badannya udah kayak biola gitu tiba-tiba suaranya kayak preman pasar?"
"NGGAK USAH DIBAYANGIN. NOH LO BARUSAN DENGER SENDIRI."
Mereka berdua meributkan kembali masalah perceraian dan transgender setelah pembawa acara berkata 'jangan kemana-mana, tetap di selebritas'. Tiba-tiba bel kamar mereka berbunyi. Candra bangkit menghampiri pintu yang dibaliknya sudah ada Arga dan Adit.
"Lo belom mandi?"
"Belom. Masih nonton selebritas, noh." Candra menunjuk ke dalam kamar menggunakan dagunya.
"ANYENG, CAN. SURA SOFYAN!"
"APAAN?!" Candra buru-buru menghampiri Ical. Arga dan Adit menatap clueless ke arah mereka.
"Jadi pelakor."
"YANG NYANYI HHHMMM SETENGAH TAHUN?!"
"HO OH."
"BUSET." Mereka berdua fokus menonton lagi. Candra nggak jadi mandi lagi. Dan Arga Adit clueless lagi melihat tingkah dua temannya.
Tapi ujungnya Arga dan Adit ikut menonton heboh. Ternyata, duduk sekitar dua puluh menit di depan televisi yang menayangkan program berita atau gosip selebritas membuat mereka kaya akan teh tumpah dari seluruh Indonesia.
Candra buru-buru ke kamar mandi setelah program yang mereka tonton selesai. Ical segera bersiap mengganti outfitnya menyesuaikan dengan plan mereka nantinya. Sementara Adit dan Arga lanjut menonton televisi sambil makan roti.
Ical duduk di dekat Arga dan Adit setelah selesai bersiap. Kemudian menyadari ponselnya berdering. Agak kaget melihat ID Caller. Wanda.
"Halo, Cal?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Road Trip || NCT DREAM 00 Line
Fanfic"Please deh. Coba lo pikirin." "KENAPA HARUS GUE PIKIRIN?! KAGAK LIHAT KEPALA GUE MAU COPOT?!" Healing doesn't mean the pain never existed. It means the damage no longer controls our lives -Unknown Give yourself time to heal from a challenge you've...