Selamat membaca.🖤😍
****
"Jangan dipikirin. Kita tetap kayak gini sampai alasan itu terungkap. Tapi, sebagai balasannya. Kita harus siap-siap bakal ngerasa nyesel kayak apa yang dibilangin sama cewek itu. Siap-siap aja dulu, kita 'kan gak tau kalo ucapan dia itu benar atau cuma bohongan," jelas Azriel yang baru pertama kalinya berucap panjang lebar kepada Bila yang menganga tidak percaya.
"WOW!" Bila berdecak kagum, kedua tangannya bertepuk tangan.
"Kenapa?" tanya Azriel bingung.
"Kayak bukan lo." Bila tersenyum lebar.
Azriel semakin bingung. Bila pun berdecak malas.
"Maksudnya, lo gak biasa ngomong panjang lebar kayak gitu ke gue. Makanya, gue kagum," seru Bila seraya mengacungkan ibu jarinya.
Azriel mendegus, ia mengalihkan tatapannya menjadi ke arah lain. "Gue kira apa," katanya lalu berdehem keras dan menatap Bila dengan tatapan santai.
"Jadi, kita mulai dari kapan?" tanya Bila mulai serius.
"Kalo bisa, secepatnya," jawab Azriel seraya menatap lurus ke depan.
"Lo punya informasi dari cowok itu?" tanya Bila menatap Azriel yang kembali mengerutkan keningnya.
"Siapa?" Ia benar-benar kurang mengerti.
"Itu lho. Cowok yang datar banget, lumayan galak sama gue," kata Bila membuat Azriel langsung teringat siapa yang dimaksud gadis itu.
"Tiga bulan," balas Azriel tanpa menatap wajah Bila yang keheranan mendengar ucapannya.
"Maksudnya?" tanya Bila tidak mengerti.
"Gue dengar percakapan Rafka sama seseorang. Jadi gini ...
Satu hari yang lalu ....
Pukul 17:08
"Jadi, gimana? Seluruh murid dan guru di sekolah ngediemin kehadiran Bila, 'kan?" tanya seorang pria melalui via telepon.
"Sejauh ini, masih iya. Tapi, gue gak yakin satu bulan ke depan mereka bakal tetap kayak gitu," balas Rafka seraya menghela napas kasar.
"Kenapa lo gak yakin? Gak berjalan lancar? Ini hampir dua bulan, satu bulan lagi mereka harus terus ngediemin dan jauhin Bila. Lo gak mungkin lupa, 'kan?" Dia adalah teman Rafka, namanya Rio.
"Gue gak pernah lupa kejadian itu." Rafka membalas ucapan Rio dengan nada serius.
"Terus? Kenapa lo gak yakin semuanya bakal terus berjalan lancar sampai akhir? tanya Rio penasaran.
"Sepupu gue. Semenjak dia pindah sekolah, Bila terus berusaha deketin dia. Gue udah ngelarang dia, tapi kayaknya sepupu gue mulai suka sama dia Bila dan temenan sama dia," jelas Rafka seraya memainkan penanya di atas buku catatannya. Dia tidak menyadari jika Azriel menguping di depan pintu kamarnya.
"APA?! LO UDAH GILA?! HARUSNYA LO JAUHIN MEREKA!" bentak Rio dengan emosi yang tinggi setelah mendengar ucapan Rafka barusan.
"Gue udah berusaha ngelakuinnya. Tapi, mereka sulit dipisahkan. Bila terus nempel kayak lem di dekat sepupu gue." Rafka kembali menghela napas, raut wajahnya masih terlihat cemas.
"Terus gimana? Amira liat Bila dekat sama sepupu lo?" Emosinya mulai mereda. Dia hanya ingin semuanya berjalan lancar.
"Kayaknya iya. Kedekatan mereka diliat sama semua murid dan guru di sekolah," balas Rafka seraya memijat pelipisnya yang mulai terasa pusing.

KAMU SEDANG MEMBACA
What Happened? (TAMAT)
Teen Fiction**** Bagaimana rasanya dijauhi oleh semua murid secara tiba-tiba? Nabila hanya merasa bingung sekaligus ingin tau alasan mereka melakukan itu. Jika hanya beberapa orang, ia memaklumi, mungkin orang itu tengah mempunyai masalah. Namun, ini semua muri...