"I have a girlfriend"

229 53 2
                                    

"BANG SHAN."

Teriakan perempuan itu membuat Shandy terlonjak kaget. Hampir saja Shandy tersedak oleh sarapannya, dia meneguk segelas air dengan cepat. Adik perempuan Shandy itu berlari menuju meja makan dengan tergesa-gesa. Tanpa basa-basi, perempuan itu langsung duduk di hadapan Shandy, mengambil segelas susu dan meneguknya.

"Apaan sih lu? Masih pagi udah teriak-teriak." Shandy menatap malas adik perempuannya yang sedang menghabiskan segelas susu di atas meja makan.

"Mamah mana?" Kezia meletakkan kembali gelas yang sudah kosong di atas meja, menghela nafas pelan.

"Pergi." Jawab Shandy singkat.

"Abang kenapa kagak bangunin Kezia sih?" Kezia mulai memakai sepatu dan mengikatkan talinya dengan cepat.

"Lah? Ini kan weekend, buat apa gue bangunin lu?" Shandy kembali melanjutkan makannya.

"Kezia kan masih ada ospek jurusan, bang." Kezia mulai gemas dengan pertanyaan Shandy.

"Udah tau masih ospek, kenapa begadang coba semalem?" Shandy menanggapi dengan santai seluruh perkataan Kezia yang terdengar sedang dikejar oleh waktu.

"Udah, gak perlu banyak tanya, ayok anter Kezia sekarang." Kezia menarik tangan Shandy.

"Eh, gue belum beres makan." Shandy menahan tubuhnya, seolah sudah terpaku rapih dengan kursi.

"Ayok, bang. Kezia udah telat nih." Kezia terus menarik tubuh Shandy sembari merengek.

"Bentar, satu suap lagi." Shandy mengambil sesuap nasi. Saat ingin memakannya, Kezia mendekatkan mulutnya dengan cepat sehingga nasi tersebut masuk ke dalam mulut Kezia.

"Udah gak ada waktu lagi, ayok." Ucap Kezia sembari mengunyah nasi dalam mulutnya.

"Iya iya, bawel." Shandy menyerah, dia mengikuti adiknya menuju pintu keluar rumah.

꙰꙰꙰

"Nih." Dengan cepat, Kezia memberikan helm kepada Shandy ketika sudah sampai depan gerbang kampus.

"Lu mulai ospek jam berapa sih?" Shandy mengambil helm tersebut. Kezia mengecek jam digital pada layar smartphone, waktu sudah menunjukkan pukul 06.32 WIB.

"SEKARANG." Teriak Kezia sembari membelalakkan matanya kaget. "Kezia duluan, bye." Dengan cepat, Kezia berlari meninggalkan Shandy yang menggeleng pelan melihatnya.

Dug...

Setelah cukup jauh dari Shandy, Kezia menabrak seseorang sehingga dia terjatuh.

"Aw..." Kezia merasakan perih pada telapak tangannya yang bergesekan langsung dengan aspal kasar.

"Eh, ada yang luka?"

Terdengar suara seorang laki-laki tepat di hadapan Kezia. Terlihat sebuah tangan -dengan jas almamater menjulur di depan wajah Kezia. Refleks, Kezia mendongakkan kepalanya untuk dapat melihat wajah laki-laki tersebut dengan jelas. Terlihat Angga menatap datar Kezia. Dengan cepat, Kezia berusaha untuk berdiri -takut dimarahi oleh salah satu kakak tingkatnya itu karena datang terlambat dan menabraknya.

"Ma... Maaf, kak." Kezia tertunduk takut.

"Lu kagak apa-apa?" Suara Angga terdengar tenang, tak ada tanda bahwa dia akan memarahi Kezia.

"Sa... Saya baik-baik aja, kak." Jawab Kezia gugup sembari menutupi luka gores pada telapak tangannya.

"Ya udah, lu..."

"WOI, GA. ADA YANG TELAT LAGI?"

Teriakan laki-laki itu sontak membuat Angga menoleh ke arah sumber suara. Di sisi lain, Kezia makin menenggelamkan wajah takut dalam tunduknya. Tanpa alasan, Angga sedikit menggeserkan tubuhnya untuk menutupi sosok Kezia dari pandangan teman laki-lakinya itu. Angga yakin, temannya itu belum terlalu melihat keberadaan Kezia.

Secret Admirer 2 || UN1TY × StarBe (ft. TNBGB 1 & 2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang