"But I need you too"

198 53 24
                                    

Satu tahun sudah berlalu sejak Kezia memakan udang pada acara ospek jurusan. Kini Kezia sudah memasuki akhir dari tingkat dua di kampusnya, dia pun sudah memiliki adik tingkat baru. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya Kezia memutuskan untuk mengikuti himpunan jurusannya bersama kedua teman laki-lakinya, Adith dan Fenly. Sejak mereka resmi menjadi pengurus organisasi, Fauzan semakin intens mendekati Kezia dan Vanya semakin membencinya. Vanya seakan melupakan tujuan awal dia meminta Fauzan untuk mendekati Kezia. Ketika melihat Fauzan yang selalu mencari celah untuk berbincang dengan Kezia dan terus cuek terhadapnya, Vanya semakin tak suka melihat adegan tersebut.

Di sisi lain, tentu saja Fenly tidak akan semudah itu membiarkan Fauzan mendekati Kezia. Di mana ada Kezia, Fenly selalu berusaha untuk melindunginya. Meskipun tanpa Fenly, Adith selalu siap sedia berada di samping Kezia. Dua laki-laki itu sudah menjadi bodyguard Kezia secara tidak langsung.

"Akhirnya beres juga." Fauzan merenggangkan tubuhnya.

Pada hari itu, kebetulan Fauzan dan Kezia mendapatkan jadwal untuk membersihkan ruangan himpunan mereka. Waktu sudah menunjukkan pukul 19.20 WIB.

"Capek gak, Zi?" Fauzan menoleh ke arah Kezia di sampingnya.

"Lumayan, kak." Kezia tersenyum tipis.

"Eh, kita belum makan nih. Cari makan di luar bareng, yok." Ajak Fauzan sembari tersenyum lebar.

"Hem."

Seseorang di ujung ruangan berdeham. Refleks, Fauzan dan Kezia menoleh ke arahnya. Fenly memasukkan smartphone ke dalam saku celananya dan berjalan mendekati mereka berdua. Fauzan menatap malas ke arah Fenly.

"Pulang, yok. Nanti Bang Shan nyariin lu." Fenly berhenti tepat di depan Kezia.

"Em..." Kezia menoleh ke arah Fauzan sekilas, ada rasa tak enak di dalam hati Kezia.

"Udah, ayok." Fenly menarik tangan Kezia pelan, tetapi Kezia tak berpindah posisi sedikit pun.

"Fen." Panggil Kezia pelan. Fenly menatap Kezia heran. "Malem ini aja ya." Kezia seolah meminta izin.

"Apaan?" Fenly mengerutkan dahinya.

"Gue keluar sama Kak Ait." Ucap Kezia pelan.

Refleks, Fenly melirik ke arah Fauzan. Salah satu ujung bibir Fauzan terangkat, seolah mengejek.

"Kenapa?" Fenly kembali menatap heran Kezia.

"Gak apa-apa." Jawab Kezia cepat. "Boleh ya? Kali ini aja." Bujuk Kezia. Fenly mendesah pelan.

"Ya udah." Fenly melepaskan genggaman tangannya. "Kalian keluar duluan sana." Fenly melirik tajam Fauzan.

"Lu aja pergi dulu." Balas Fauzan santai.

"Gila ya lu?!" Ucap Fenly sewot. "Mana mungkin gue tinggalin kalian berdua di sini." Fenly mendengus kesal.

"Pikiran lu aneh-aneh aja, heran gue." Fauzan menggeleng pelan. "Yok, Zi." Fauzan melangkahkan kaki keluar ruangan.

"Gue duluan ya, Fen." Kezia tersenyum tipis.

"Kalau ada apa-apa, langsung kabarin gue." Ucap Fenly datar. Kezia mengangguk pelan dan langsung mengikuti Fauzan keluar ruangan. Fenly mengecek sebuah notifikasi pada smartphone miliknya dan langsung berjalan keluar. Tak lupa, Fenly mengunci pintu ruangan himpunan mereka.

꙰꙰꙰

Fenly melepas helm full face miliknya dan langsung merapihkan rambutnya yang cukup berantakan.

"Dateng juga nih anak." Seorang laki-laki hitam manis tersenyum lebar.

Fenly turun dari motornya dan langsung menghampiri ketiga orang yang sedang berbincang di halaman salah satu tempat makan. Seorang perempuan -berambut pendek duduk di depan seorang laki-laki bertubuh tinggi berisi, di samping laki-laki hitam manis yang menyapa Fenly.

Secret Admirer 2 || UN1TY × StarBe (ft. TNBGB 1 & 2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang