Fauzan Azzam Mujahid

308 63 20
                                    

"AYOK CEPET LARI. LESU BANGET SIH MAHASISWA BARU."

Ribuan orang berlari menuju aula besar dengan menggunakan berbagai macam atribut. Masih terlalu pagi untuk olahraga, bahkan matahari pun masih malu untuk menunjukkan wujudnya. Ya, waktu masih menunjukkan pukul 05.50 WIB. Namun, seluruh mahasiswa baru sudah diminta untuk berbaris rapih di aula oleh para kakak BEM -yang menggunakan jas almamater kebanggaan kampus mereka.

"BISA LEBIH CEPET GAK SIH?!" Teriak seorang perempuan dengan emblem nametag 'Zhavanya Meidi Hendranata' pada jas almamaternya.

"MASIH PADA NGANTUK KALIAN, HAH?!" Teman perempuan dengan emblem nametag 'Andita Kezia Bulan Sirait' di sebelahnya ikut berteriak.

"Berisik." Seorang laki-laki mengoceh pelan ketika melewati mereka berdua, tanpa menghentikan lari kecilnya.

"HEH." Dengan cepat, perempuan dengan nametag Zhavanya itu menarik lengan laki-laki tadi. "Ngomong apa lu tadi?" Tanyanya tegas.

"Kagak, gue kagak ngomong apa-apa." Laki-laki itu menggeleng pelan dengan tatapan datar.

"Lu..." Ketika tangan perempuan dengan nametag Zhavanya ingin membalikkan kertas nametag laki-laki di depannya, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Vanya." Refleks, perempuan tersebut menoleh ke belakang. "Udah biarin, nanti telat nih dari rundown kita." Terlihat laki-laki dengan emblem nametag 'Muhammad Ridwan Hafidz' menatapnya datar.

"Ck. Sana lu pergi." Vanya mendorong lengan laki-laki tadi dengan kesal. Tanpa berkata apa-apa, laki-laki itu kembali berlari kecil menuju aula yang terletak sekitar beberapa meter dari tempat mereka berdiri.

"Waktu kita kagak banyak, Van. Bukan waktunya lu ngomelin bocah kyk gitu." Ridwan masih menatap datar Vanya.

"Iban, dia kagak sopan." Ucap Vanya kesal.

"Ya udah, nanti kita buat mereka lebih disiplin di acara ospek fakultas atau jurusan aja." Ridwan berjalan menuju aula, meninggalkan Vanya yang masih kesal.

꙰꙰꙰

"HEY, LU."

Dari sisi lain, seorang laki-laki dengan emblem nametag 'Fauzan Azzam Mujahid' menarik lengan seorang perempuan yang sedang berlari kecil di depannya.

"I... Iya, kak?" Perempuan tersebut menatap takut kakak tingkat di depannya.

"Siapa yang nyuruh lu pake sepatu putih?" Fauzan menatap sepatu yang digunakan perempuan di depannya. Refleks, perempuan tersebut mengikuti arah pandang kakak tingkatnya.

"Ma... Maaf, kak. Tadi saya buru-buru." Perempuan itu tak berani menatap laki-laki di hadapannya.

"Halah, banyak alesan lu." Ucap kesal Fauzan.

"Ait." Terdengar suara seorang laki-laki lain sembari menepuk pundak Fauzan dari belakang. "Ada apa ini?" Tanyanya.

"Nih bocah kagak ngikutin tata tertib." Fauzan menunjuk perempuan yang masih tertunduk di depannya.

"Kenapa?" Tanya datar laki-laki dengan emblem nametag 'Angga Dwi Pratama'.

"Maaf, kak. Saya salah pakai sepatu." Jawab perempuan tersebut pelan.

"Kenapa?" Angga kembali mengulang pertanyaannya.

"Saya tadi buru-buru, tidak sempat mencari sepatu hitam. Ini kelalaian saya, kak. Maaf." Perempuan tersebut semakin menunduk takut.

"Siapa nama lu?" Angga memegang dagu perempuan di depannya, didongakkan kepala perempuan tersebut agar dapat menatapnya.

"Saya..."

Secret Admirer 2 || UN1TY × StarBe (ft. TNBGB 1 & 2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang