"It's time to act"

174 50 5
                                    

Untuk kesekian kalinya, Kezia merapihkan rambutnya. Sudah lebih dari 10 menit Kezia menatap pantulan dirinya pada cermin yang dia taruh di pojok kamar. Sweater biru oversize, celana jeans, dan sepatu putih menjadi outfit yang Kezia gunakan kali ini. Dengan make-up peach seperti biasanya, rambut hitam ikal panjang Kezia dibiarkan terurai. Mini backpack hitam tersemat rapih di salah satu pundak Kezia.

Hari ini, Kezia mengosongkan seluruh kegiatannya untuk menghabiskan waktu bersama sahabat kecil -sekaligus orang yang dia sayang. Setelah janji mereka batal tempo hari, kini Kezia dan Fajri kembali membuat janji untuk berjalan-jalan. Fajri menyatakan bahwa dia sangat ingin bermain di Dunia Fantasi, tentu saja Kezia menyetujuinya.

"Kezia."

Suara ketukan pintu dan panggilan lembut wanita paruh baya terdengar dari luar kamar Kezia.

"Iya, mah." Pandangan Kezia masih tak lepas dari cermin.

"Itu Aji udah ada di depan."

Setelah mendengar ucapan mamahnya, Kezia langsung membuka pintu kamar. Mamah Kezia tersenyum manis melihat penampilan anaknya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Cantik banget sih anak mamah." Mamah mengelus lembut rambut Kezia.

"Penampilan Kezia gak aneh kan, mah?" Walau sudah dipuji, masih ada rasa khawatir dalam diri Kezia.

"Mau bagaimanapun penampilan kamu, anak mamah tetep yang paling cantik..." Mamah menghentikan kalimatnya sejenak. "...setelah mamahnya." Lanjut mamah berbisik.

"Ih, mamah." Kezia tertawa kecil. Mamah berhasil meredakan sedikit kekhawatiran Kezia.

"Udah, kamu ke depan sana. Kasian Aji nunggu lama." Senyum mamah tak luntur.

"Kezia ke depan dulu ya, mah." Kezia berjalan meninggalkan mamah setelah tersenyum manis.

꙰꙰꙰

"Lu belum selesai kuliah di sana, kan?" Kini Shandy duduk di depan Fajri.

"Belum, bang." Fajri menggeleng pelan. "Gue kan masih tahun kedua." Lanjut Fajri.

"Berarti sekarang lagi libur?" Shandy mengambil gelas di atas meja dan meneguknya.

"Iya, bang. Liburan musim panas." Fajri mengangguk ringan.

"Kapan lu ke sana lagi?" Shandy menaruh kembali gelas tadi.

"Itu..." Fajri menghentikan kalimatnya setelah menyadari Kezia yang mendekat. "Eh, Zi." Fajri langsung berdiri dari sofa dan tersenyum ke arah Kezia.

Refleks, Shandy mengikuti arah pandang Fajri dan ikut berdiri.

"Ah, lu ganggu orang lagi ngobrol aja." Shandy menatap malas adik perempuannya.

"Ya udah Kezia ke kamar..." Kezia sudah bersiap-siap untuk membalikkan tubuhnya.

"Dih, ngambekan lu kyk cewek." Ucap Shandy dengan nada mengejek.

"Ih, Bang Shan." Kezia kembali menghadap ke arah Shandy. "Kezia kan emang cewek." Kezia memanyunkan bibirnya.

"Cewek jadi-jadian." Shandy melipatkan kedua tangan di depan dadanya, melakukan eye-rolling.

"BANG SHAN." Kezia menghentakan kakinya kesal. Fajri terkekeh kecil melihat tingkat adik-kakak di depannya ini.

"Lu pergi aja sana." Shandy mengibaskan salah satu tangannya -seolah mengusir Kezia. "Kasian nih Aji udah nunggu lu dari kemarin, kelamaan sih lu siap-siapnya." Shandy mendesah pelan.

"Ih, Kezia gak selama itu kali." Kezia mendengus kesal sembari membuang wajahnya. "Kezia siap-siap 30 menit doang."

"Itu lama tau, gue siap-siap 5 menit doang." Ucap Shandy dengan nada sombong.

Secret Admirer 2 || UN1TY × StarBe (ft. TNBGB 1 & 2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang