"Ji, lu yakin bakal pergi sendiri?"
"Yakin, kak. Aji gak bisa diem aja di sini denger kondisi Kezia kritis."
Fajri dan Shella baru saja sampai di salah satu bandara Jerman. Mereka harus menunggu sekitar satu jam sebelum keberangkatan Fajri. Setelah mendengar kabar Zweitson dan Fenly mendonorkan darah mereka kepada Kezia, Fajri langsung bersiap memesan tiket pesawat untuk mengisi waktu liburan musim semi di Indonesia.
"Sorry, gue cuma bisa temenin lu sampe bandara." Ucap Shella pelan.
"Gak apa-apa, kak." Fajri tersenyum tipis. "Kakak jagain papah aja di sini ya." Fajri menepuk pelan pundak Shella.
"Gue titip salam aja buat Kezia dan temen lainnya ya. Gue harap Kezia cepet sembuh." Shella tersenyum tipis.
"Aji juga berharap kesembuhan Kezia, kak." Ucap Fajri pelan.
"Kezia pasti seneng banget kalau lu bisa ada di samping dia saat ini." Shella menepuk pundak Fajri pelan.
"Dia selalu ada buat Aji, kak." Fajri menunduk perlahan. "Aji pengen Kezia ngerasain hal yang sama."
꙰꙰꙰
"Ji." Bryan menghampiri Fajri di sisi lapang.
"Eh, hi." Fajri tersenyum tipis ke arah Bryan.
"I heard Marsha left this country. (Gue denger Marsha ninggalin negara ini.)" Bryan duduk di samping Fajri.
"Hem." Jawab Fajri seadanya sembari memainkan bola basket dalam genggamannya.
"How is it over? (Bagaimana ini berakhir?)" Tanya Bryan dengan hati-hati.
"What?" Fajri menoleh pelan ke arah Bryan.
"Your relationship. (Hubungan lu.)" Balas Bryan pelan. "Everyone knows you break up. (Semua tau kalau lu putus.)"
"Yeah." Fajri kembali menghindari tatapan Bryan, menghela nafas panjang.
"Oh, I... I'm sorry." Ucap Bryan cepat. "I thought that was just a rumor. (Gue pikir itu cuma rumor.)" Lanjut Bryan.
"Don't be sorry. (Kagak perlu minta maaf.)" Fajri tersenyum tipis ke arah Bryan. "We broke up a long time ago. (Kita udah putus dari lama.)" Lanjut Fajri pelan.
"Oh! Are you serious? (Lu serius?)" Bryan menatap kaget Fajri.
"Maybe a week ago. (Mungkin seminggu yang lalu.)" Jawab Fajri acuh tak acuh.
"I'm sorry, I just..."
"Come on! Let's switch to another topic. (Mari kita bicarakan hal lain.)" Fajri memotong ucapan Bryan cepat.
"Oh, o... Okay." Bryan mengangguk pelan.
"I will go to Indonesia. (Gue bakal pergi ke Indonesia.)" Ucap Fajri santai, tanpa menoleh ke arah Bryan.
"Suddenly?! (Tiba-tiba?!)" Bryan membelalakkan matanya kaget.
"Tomorrow. (Besok.)" Ucap Fajri singkat.
"Is it because of her? (Apa ini karena dia?)" Tanya Bryan hati-hati.
"No, no." Fajri menggeleng cepat. "I have to meet someone there." Lanjut Fajri.
"But the match will be held this weekend. (Tapi pertandingan akan diadakan akhir pekan ini.)" Ucap Bryan cepat.
"I have permission from the coach. (Gue dapet izin dari pelatih.)" Fajri kembali memainkan bola dalam genggamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer 2 || UN1TY × StarBe (ft. TNBGB 1 & 2) [END]
Fanfiction"Mereka adalah kisah dari masa lalu, bolehkah kita menjalani masa depan bersama?" -Videmarsha Anasuciara Prasbawara "Banyak yang berusaha untuk meluluhkan perasaanku. Namun, percayalah aku selalu menyiapkan ruang untukmu di hatiku." -Kezia Lizina Al...