"JI."
Teriakan seorang perempuan dari arah belakang membuat Fajri menghentikan langkah dan membalikkan tubuhnya. Terlihat Marsha yang berlari menuju tempat Fajri berdiri.
"Eh, Sha." Fajri tersenyum tipis, dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana.
"Lu masih marah?" Tanpa basa-basi, Marsha langsung melemparkan pertanyaan setelah berhenti di depan Fajri.
"Marah kenapa?" Fajri mengerutkan dahinya heran.
"Masalah kemarin." Ucap Marsha pelan.
"Masalah kemarin?" Fajri menerawang jauh untuk mengingat peristiwa yang terjadi kemarin. "Oh, Grandma lu?" Lanjut Fajri dan kembali menatap Marsha.
"Iya." Marsha mengangguk pelan.
"Santai aja kali." Fajri terkekeh kecil.
"Lu serius kagak marah?" Marsha menatap polos Fajri.
"Kenapa juga gue harus marah? Grandma lu kyk gitu pasti ada sebabnya, kan." Fajri tersenyum tipis.
"Terus lu dari mana aja?" Tanya Marsha cepat.
"Hah?" Hanya itu yang dapat keluar dari mulut Fajri.
"Tadi gue kagak liat lu di halte." Marsha menundukkan kepalanya perlahan.
"Lu nungguin gue?" Fajri menatap kaget Marsha dan hanya dibalas dengan anggukan ringan. "Duh, maaf banget ya, Sha. Tadi gue berangkat bareng Kak Shella." Jelas Fajri dengan nada bersalah.
"Kenapa kagak ngabarin gue?" Tanya Marsha pelan dalam tunduknya.
"Sorry. Gue kira lu langsung berangkat. Lagi pula gue juga kagak mikir lu bakal nungguin gue." Ucap Fajri.
"Gue..."
"FAJRI."
Teriakan laki-laki itu mampu mengambil perhatian Fajri dan Marsha. Terlihat Mavin yang berlari kecil mendekati mereka, diikuti oleh Bastian yang berjalan santai di belakangnya.
"Eh, Vin." Fajri tersenyum lebar dan melakukan high-five dengan Mavin.
"Eh, gue ganggu ya?" Tanya Mavin setelah menyadari keberadaan Marsha.
"Em..." Fajri melirik Marsha sekilas, tidak tahu harus mengatakan apa.
"It's okay, I'll go now. (Gak apa-apa, gue bakal pergi sekarang.)" Marsha tersenyum tipis ke arah Fajri dan langsung berlari kecil menuju gedung kelasnya.
Tanpa sadar, ketiga pasang mata di sana menatap punggung Marsha yang semakin menjauh.
"Dia kenapa?" Mavin merangkul Fajri, tanpa melepaskan pandangan dari Marsha.
"Bukan apa-apa." Fajri menggeleng ringan sembari tersenyum tipis.
"Ayok, kantin. Gue laper." Mavin menarik tubuh Fajri ke arah yang berlawanan dengan Marsha.
꙰꙰꙰
"Pah, kak, Aji pulang." Fajri melepas sepatunya dengan malas.
"Tumben banget lu pulang cepet." Ucap Shella, tanpa melepaskan pandangan dari layar smartphone.
Fajri melirik Shella yang sedang duduk sendiri di ruang depan dan berjalan mendekatinya.
"Papah mana, kak?" Fajri duduk di samping Shella.
"Ke kantor tadi. Ada meeting dadakan katanya." Jawab Shella acuh tak acuh.
Fajri membantingkan tubuhnya pada sofa dan menghela nafas panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer 2 || UN1TY × StarBe (ft. TNBGB 1 & 2) [END]
Fanfikce"Mereka adalah kisah dari masa lalu, bolehkah kita menjalani masa depan bersama?" -Videmarsha Anasuciara Prasbawara "Banyak yang berusaha untuk meluluhkan perasaanku. Namun, percayalah aku selalu menyiapkan ruang untukmu di hatiku." -Kezia Lizina Al...