"Laporan kegiatan kemarin udah beres belum, Chel?" Fiki menghampiri Chelsea yang sedang bekerja di depan laptop.
"Eh, Fik." Chelsea menoleh, tersenyum kepada Fiki. "Gue baru kerjain sebagian sih, Fik. Ini ada beberapa lampiran yang belum gue rapihin. Coba lu liat dulu." Chelsea menggeser sedikit laptopnya ke arah Fiki.
Fiki duduk samping Chelsea. Jari Fiki mulai bergerak di atas tetikus dan matanya fokus memeriksa hasil kerjaan Chelsea.
"Bagian inti udah lengkap sih menurut gue." Setelah beberapa menit, Fiki kembali menyodorkan laptop ke arah Chelsea. "Lu lengkapin lagi aja lampirannya. Kalau udah, kasih tau Kak KeyB." Lanjut Fiki.
"Siap, Fik." Chelsea kembali menatap layar laptop.
"By the way, Chel." Ucap Fiki pelan.
"Iya?" Refleks, Chelsea menoleh ke arah Fiki.
"Lu hari ini ada kegiatan kagak?" Tanya Fiki.
"Em..." Chelsea berusaha mengingat sesuatu. "Kagak ada sih. Gue lagi nunggu Fenly aja. Kenapa emang?" Chelsea kembali menatap heran Fiki.
"Oh, iya. Fenly ke sini jam berapa?" Tanya Fiki cepat.
"Gue kagak tau waktu pastinya tapi tadi dia bilang kurang lebih jam 10." Chelsea melirik jam tangannya. Waktu masih menunjukkan pukul 09.55 WIB.
"Mau temenin gue dulu kagak?" Tanya Fiki.
"Temenin ke mana?" Chelsea sedikit mengerutkan dahinya.
"Cari rumah Fajri." Jawab Fiki pelan.
"Hah?" Ucap Chelsea tanpa sadar. "Ngapain?" Lanjut Chelsea.
"Gue masih penasaran." Ucap Fiki seolah benar-benar penasaran terhadap sesuatu.
"Masa lalu lu?" Tanya Chelsea pelan.
"Iya." Jawab Fiki cepat. "Gue bisa aja cari rumahnya sendiri tapi kagak tau kenapa kyknya gue butuh lu." Lanjut Fiki.
"Em..." Chelsea melirik sekilas layar laptopnya, beberapa berkas masih terbuka.
"Bentar aja, Chel." Fiki sedikit memohon. "Gue juga yakin, Fenly dateng ke sini pasti ngeberesin himpunannya dulu."
"Ya udah. Ayok." Chelsea mendesah pelan.
"Thank you, Chel." Senyum Fiki merekah. "Ayok." Fiki segera berdiri dari tempat duduknya dan berjalan terlebih dahulu keluar ruangan -meninggalkan Chelsea.
Chelsea memeriksa kembali pesan Fenly, sudah satu jam pesannya belum dibaca. Mungkin lagi di jalan, pikir Chelsea. Chelsea menghela nafas panjang, memasukkan beberapa barang ke dalam ranselnya dan berjalan keluar ruangan.
꙰꙰꙰
"Fik, lu yakin mau tanya ke keluarga Kezia?"
Fiki dan Chelsea kini berhenti tepat di depan gerbang rumah Kezia.
"Yakin. Lagipula gue kagak tau harus tanya siapa lagi selain ke sini." Fiki menatap setiap sisi depan rumah Kezia.
"Ya udah, lu masuk duluan." Chelsea langsung berdiri di belakang Fiki.
Fiki melangkahkan kakinya perlahan memasuki gerbang rumah Kezia, diikuti Chelsea di belakangnya. Sepi. Seperti tidak ada orang. Setelah berhenti tepat di depan pintu rumah Kezia, Fiki menekan tombol bel yang terdapat di samping pintu.
Satu...
Dua...
Tiga...
"Kyknya kagak ada orang, Fik." Chelsea mengedarkan pandangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer 2 || UN1TY × StarBe (ft. TNBGB 1 & 2) [END]
Fanfiction"Mereka adalah kisah dari masa lalu, bolehkah kita menjalani masa depan bersama?" -Videmarsha Anasuciara Prasbawara "Banyak yang berusaha untuk meluluhkan perasaanku. Namun, percayalah aku selalu menyiapkan ruang untukmu di hatiku." -Kezia Lizina Al...