Sudah hampir satu tahun sejak pengumuman diterimanya mahasiswa baru. Beberapa ospek jurusan sudah terselesaikan dan kini waktunya jurusan Kezia melaksanakan penutupan kegiatan ospek jurusan mereka. Setelah diumumkan terkait acara tersebut -dan beberapa barang yang perlu dipersiapkan pada minggu lalu, kini satu angkatan mahasiswa baru -bersama beberapa panitia sudah berkumpul pada sebuah aula yang terletak di gedung mereka. Waktu menunjukkan pukul 05.57 WIB, masih cukup pagi untuk beraktivitas. Dengan menggunakan pakaian dinas lapangan, masing-masing dari mereka juga membawa sebuah tas ransel atau carrier pada punggungnya.
"Baik, kalian sudah berbaris menurut kelompok masing-masing?" Tanya Ridwan tegas di depan barisan mahasiswa baru, dengan penampilan yang tentunya rapih menggunakan jas almamater.
"Sudah, kak." Jawab serentak mahasiswa baru.
"Apakah semua anggota kelompok sudah lengkap?" Ridwan mengedarkan pandangannya kepada setiap ketua kelompok yang berbaris paling depan. Pandangan Ridwan terhenti pada sebuah barisan yang dipimpin seorang perempuan. "Ketua kelompok kalian mana?" Ridwan mengerutkan dahinya.
"Itu..." Perempuan tersebut menggigit perlahan bibir bawahnya karena ketakutan dan tak tahu harus menjawab apa.
"Maaf, kak. Saya terlambat."
Suara seorang perempuan dari pintu masuk tersebut berhasil mengambil alih semua pandangan pada aula tersebut. Terlihat Kezia yang sedang mengatur nafasnya sembari memegang pintu.
"Terlambat terus." Sindir Vanya sembari melipatkan kedua tangan di depan dadanya. "Lu niat kagak sih ikut kegiatan dari kami?" Vanya melemparkan tatapan tak suka kepada Kezia.
"Ma... Maaf, kak." Kezia menundukkan kepalanya perlahan.
"Kalau kagak niat, lu pulang lagi aja sana." Usir Vanya dengan tegas.
"Masuk aja kali."
Tiba-tiba seorang laki-laki berjalan di samping Kezia dengan santai -kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana. Semua mata kini beralih kepada laki-laki itu, termasuk Kezia. Terlihat Fenly yang berjalan santai menuju barisannya.
"Mau kemana lu?" Tanya Vanya kepada Fenly dengan tatapan tajam.
"Masuk barisan." Balas Fenly dengan tatapan dan nada yang datar, tanpa menghentikan langkahnya.
"Lu sama tuh cewek udah telat, kagak boleh masuk barisan." Vanya menunjuk Fenly dengan kesal.
"Oh iya?" Fenly berhenti tepat di depan perempuan yang sebelumnya ditanya oleh Ridwan. "Seingat saya, waktu yang terhitung terlambat itu pukul 06.00 WIB." Fenly melirik sekilas jam tangan pada pergelangannya. "Benar begitu, kak?" Fenly menoleh ke arah Ridwan. Refleks, Ridwan memeriksa jam tangannya. Waktu menunjukkan pukul 05.59 WIB.
"Wan." Bisik Vanya cepat.
"Baik, kalian boleh ikut. Cepat masuk barisan." Ridwan mengangguk ringan.
"Ma... Makasih, kak." Kezia berlari kecil memasuki barisan Fenly. Fenly tersenyum mengejek ke arah Vanya.
"Wan, gak bisa gitu dong." Ucap Vanya kesal kepada Ridwan setelah melihat ekspresi Fenly.
"Berisik lu, ikutin aja bisa kagak sih?" Ucap Fauzan kesal yang berdiri di samping Vanya.
"Ait." Vanya menghadap ke arah Fauzan sembari mendesah pelan.
"Diem." Fauzan melirik sekilas ke arah Vanya dan kembali melihat ke arah barisan mahasiswa baru.
"Baik, semua kelompok sudah lengkap ya. Silakan ikuti pendamping kalian masing-masing." Perintah Ridwan.
Beberapa panitia pendamping berjalan ke arah barisan mahasiswa baru satu per satu. Vanya berhenti tepat di depan Adith dengan tatapan kesal ke arah Fenly. Sementara itu, Fauzan berhenti tepat di depan Fenly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer 2 || UN1TY × StarBe (ft. TNBGB 1 & 2) [END]
Fanfiction"Mereka adalah kisah dari masa lalu, bolehkah kita menjalani masa depan bersama?" -Videmarsha Anasuciara Prasbawara "Banyak yang berusaha untuk meluluhkan perasaanku. Namun, percayalah aku selalu menyiapkan ruang untukmu di hatiku." -Kezia Lizina Al...