"Astagfirullah."
Saila langsung membuang kotak itu, ia terkejut dengan apa yang ia lihat dikotak itu.
"La ada apa kok kamu kayak panik gitu." Ucap Dewi yang baru saja kembali dari taman belakang dan ingin melanjutkan aktifitasnya diluar terkejut saat melihat raut wajah Saila yang berubah.
"Wi, itu dikotak itu ada." Ucap Saila gugup
Dewi melihat kearah yang ditunjuk oleh Saila, Dewi melangkahkan kakinya kearah dimana kotak itu berada.
Ia pun ikut terkejut saat melihat apa isi dari kotak itu.
"La, siapa ngirim ayam busuk ini?" Ucap Dewi. Saila menggelengkan kepalanya bertanda ia tidak tau.
Dewi segera membuangnya ketempat sampah, lalu Dewi menyuruh Saila untuk menenangkan dirinya di ruang tamu.
"La, jangan takut ya ada aku kok dan Tuan Fahmi." Ucap Dewi sembari mengelus pundak Saila.
"Bukannya takut Wi tapi terkejut, kamu tau tadi itu ada orang ngetuk pintu berkali kali. Aku bukain pintunya tapi saat aku buka pintunya gak ada orang, aku berniat masuk lagi kedalam tetapi aku melihat ada kotak. Awalnya gak curiga kalau isi kotak itu adalah ayam busuk, saat aku buka isi kotak itu" Ucap Saila
"Jadi kesimpulannya ada orang yang naruh kotak itu didepan rumah La, tapi siapa ya? Apa motif dia naruh kotak itu?" Ucap Dewi
"Aku gak tau wi." Ucap Saila
"Yaudah kamu tenangin dulu, aku kedapur untuk mengambil minum bentar." Ucap Dewi
Sepergian dewi kedapur seseorang tak dikenal melempar batu dan membuat kaca rumah hancur.
Saila yang berada diruang tamu terkejut ia langsung berdiri dan melangkahkan kakinya keluar.
Ia celingak celinguk siapa orang yang berani melempar batu kerumahnya dan membuat kaca rumahnya hancur karenanya.
"Lagi dan lagi gak ada orang, siapa sih orangnya bikin resah aja?" Gumam Saila.
Saila kembali masuk kerumahnya lalu ia melihat kaca jendela yang sudah hancur berkeping keping, lalu ia melihat kearah batu itu berada. Ia terkejut di batu itu ada secarik kertas, tanpa difikir panjang ia mengambil kertas itu di batu lalu ia membacanya.
Ceraihkan Fahmi atau gak, lo bakal mati.
Kira kira itulah tulisan dikertas itu.
"YaAllah siapa yang nulis ini? Kenapa dia menyuruh ku menceraikan Mas Fahmi?" Gumam Saila
"La, kok kaca jendela nya pecah." Ucap Dewi yang baru datang dari dapur.
"Astagfirullah, Dewi kenapa sih kamu kagetin aku. Emang tadi kamu gak denger ada yang lempar batu ke keca jendela." Ucap Saila
"Hehehe maaf, emm gak aku gak denger. Emang tadi ada yang lempar batu ya," Ucap Dewi
"Iya, tuh batunya." Ucap Saila sambil menunjuk batu yang dilempar oleh orang tak dikenal tadi.
"Siapa yang lempar? Dan itu isi surat itu, apa?" Ucap Dewi
"Gak tau, nih baca sendiri. Aku gak tau apa yang harus aku lakukan apa aku menyerah atau aku tetap bertahan, aaah pusing aku mikir ini." Ucap Saila
"La kalau kamu nyerah tandanya kamu udah kalah sebelum berperang, La aku tau kamu udah lelah berjuang tapi bukan berarti kamu nyerah begitu saja. Jadi ku mohon jangan nyerah ya, kalau soal surat ini jangan terlalu dipikirkan biarin aja orang yang nulis ini berbuat apapun." Ucap Dewi
Saila menghela nafas kasar, ia berfikir perkataan Dewi tadi ada benernya jika ia menyerah tandanya ia sudah kalah sebelum berperang.
"Baiklah aku tidak akan menyerah, aku harus berjuang." Ucap Saila. Dewi tersenyum senang
"Nah gitu dong La, ini yang aku suka dari kamu walau ada ujian apapun itu kamu selalu berjuang sampai semua ujian itu selesai dan berakhir senyuman... seperti saat ini ujian pernikahaan mu sudah berakhir, sekarang Tuan Fahmi mulai memperhatikan kamu. Dia tidak akan makan kalau kamu belum makan." Ucap Dewi
Saila hanya diam tidak menjawab ucapan terakhir yang dilontarkan oleh Dewi, ya memang dia sangat senang bahwa Fahmi sudah mulai perhatian kepadanya. Tetapi ia juga tidak boleh berharap lebih ia harus biasa saja dan tidak menaruh perasaan sebelum Fahmi mengatakannya bahwa Fahmi sangat mencintainya.
***
Seorang perempuan sedang tersenyum senang kepada orang suruhannya.
"Kerja bagus, ini bayaran buat kalian dan ya kalian harus terus teror perempuan itu." Ucap perempuan itu dengan senyum liciknya.
"Baik bos kalau begitu saya pamit pergi." Ucap salah satu suruhannya.
Perempuan itu menganggukkan kepalanya sambil mengkibaskan tangannya seperti mengusir orang.
"Ini baru permulaan perempuan rebut kekasih orang, lo lihat aja gue bakal ngerebut Fahmi dari lo dan Fahmi lo gak akan bisa berpaling dari ku karena kamu sangat mencintai ku." Ucap perempuan itu.
Ditempat lain Fahmi yang baru datang dari kantor terkejut dengan kaca jendela yang sudah hancur.
"Kenapa kaca jendelanya pecah, apa ada yang pecahin?" Tanyaanya dalam hati.
Fahmi membuka pintunya dan matanya tidak beralih dari kaca jendela yang sudah hancur.
Pintu pun terbuka dan terlihatlah sang istri yang tengah berdiri didepannya.
"Assalamualaikum bidadarinya Tuan Fahmi yang paling ganteng sejagat raya." Ucap Fahmi mencoba menggoda Saila namun godaannya itu tidak mempan dengan Saila.
Saila langsung pergi tanpa berkata satu kata pun, namun didalam hati Saila ia senang walau godaannya membuatnya geli sendiri tetapi ia senang karena Fahmi telah mengakui bahwa ia adalah istrinya.
"DEWI." Teriak Fahmi
Dewi yang sedang memasak didapur langsung berlari keruang tamu.
"Iya Tuan." Ucap Dewi
"Kenapa kaca jendela pecah?" Tanyanya
"Tadi ada anak main bola didepan rumah tapi karena gak hati hati bola nya kena kaca jendela." Ucap Saila menyahutin pertanyaan Fahmi.
Dewi yang mendengar kebohongan Saila menatapnya tanpa berkedip, sedangkan yang ditatap hanya biasa saja.
"Oh gitu yaudah besok aku suruh orang perbaiki kaca jendelanya." Ucap Fahmi lalu ia melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya.
Kepergian Fahmi Dewi langsung melontarkan kata katanya yang sempat ia tertunda kerena adanya Fahmi disana.
"La kenapa kamu bohong sama Tuan Fahmi," Ucap Dewi
"Aku gak mau Mas Fahmi tau, dan aku minta sama kamu Wi jangan beritahu apa yang terjadi tadi pagi dirumah. Awas aja kalau kamu beri tau." Ucap Saila dan melenggang pergi memasukki dapurnya.
Dewi hanya menghela nafas pasrah, ia hanya bisa nurut saja.
Makasih yang sudah baca, maaf jik ada salah kata dalam penulisannya.
Jangan lupa vote dan komen ya agar author semakin semangat buat lanjutin ceritanya.
📖Surabaya, 10 Oktober 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta tulus seorang istri [AND]
Sonstigesseorang gadis menikah dengan laki laki yang kini diakui sebagai majikannya sendiri, tetapi sifat laki laki ini yang dingin terhadapnya dan tak mau menerima dia sebagi istrinya. apakah gadis ini sanggup dengan sikap suaminya dingin terhadapnya dan ap...