11. penculikan saila

1.1K 27 0
                                    

Mobil taksi yang ditumpangi oleh Saila berhenti tiba tiba.

"Pak kenapa berhenti?" Tanyanya.

"Itu mbak didepan ada mobil menghadang." Ucap pak supir taksi.

Saila melihat mobil itu, ia bingung kenapa mobil itu menghadang taksinya.

Lalu tak lama Saila memandangi mobil itu seseorang mengetuk kaca mobil taksi.

"BUKA PINTUNYA ATAU GAK KAMI PECAHIN KACA MOBILNYA"teriak seseorang.

Saila keluar dari mobil taksi itu dan tanpa aba aba orang itu membungkam mulutnya dengan kain yang sudah di beri obat bius.

Kepala Saila jadi pusing karena obat bius itu alhasil ia tidak sadarkan diri. Orang itu pun segera membopong tubuh Saila memasukki mobilnya dan membawa Saila ke bos mereka.

Ditempat lain Fahmi masih saja mencari keberadaan taksi yang ditumpangi oleh Saila, ia terus menjalankan mobilnya hingga ia berhenti ditempat dimana Saila di bawa pergi dari sana.

Fahmi turun dari mobilnya dan menghampiri sopir taksi yang tergeletak ditanah.

"Pak bangun." Ucap Fahmi.

Sopir taksi itu pun bangun sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Kenapa bapak tergeletak disini? Apa yang terjadi sama bapak? Dan apa bapak tadi menumpangi seorang perempuan, pakai gamis, khimar senada dengan gamisnya?" Ucap Fahmi

Sopir taksi itu berusaha untuk mengingat, detik berikutnya ia teringat bahwa ia menumpangi seorang perempuan dan itu persis dengan ciri ciri yang diceritakan oleh Fahmi.

"Iya mas, tadi saya menumpangi seorang perempuan itu." Ucap Sopir taksi itu.

"Lalu kemana perempuan itu pak?" Ucap Fahmi

"Perempuan itu tadi di culik mas sama orang tidak di kenal, saya sudah berusaha menyelatkan perempuan itu tapi.." Ucap sopir taksi itu

Fahmi yang mendengar itu tumbang seketika.

"Masnya gak apa apa?" Ucap supir taksi itu.

"Tidak apa apa pak, kalau begitu makasih infonya saya pamit pergi assalamualaikum." Ucap Fahmi lalu ia pergi setelah supir taksi itu menjawab salamnya.

***

Seorang perempuan berhijab tengah diikat dalam keadaan tidak sadarkan diri.

5 menit sudah perempuan itu tidak sadarkan diri dan akhirnya perempuan itu bangun.

"Astagfirullah kepala ku sakit banget." Ucap Perempuan itu.

Tak lama itu pula seorang perempuan memakai baju ketat menghampiri perempuan hijab itu.

"Hai lo ingat gue." Ucap perempuan itu sembari tersenyum licik.

Perempuan itu memandangi perempuan berbaju ketat itu dari atas sampai bawah.

"Astagfirullah perempuan ini apa dia tidak ada baju selain baju ini?" Batin perempuan berhijab itu.

"Kamu yang datang kerumah saya untuk mencari Mas Fahmi ya." Ucap Saila ya perempuan berhijab itu adalah Saila.

"Bagus jika lo masih ingat gue, dan gue harap lo tau kenapa gue ada disini" Ucap perempuan itu

"Kenapa kamu mengikat saya? Saya salah apa sama kamu?" Tanya Saila

Perempuan itu tersenyum licik. "Salah lo, Lo udah buat hubungan gue sama Fahmi hancur. Dan lo tau dia lebih memilih lo dari pada gue, dan gue gak akan biarin itu. Gue akan melakukan sesuatu untuk mendapatkan Fahmi dari tangan lo, gue mau...lo ceraikan Fahmi." Ucap perempuan itu lalu ia pergi dari sana namun langkahnya terhenti.

"Maaf seharusnya kamu gak perlu melakukan sesuatu hanya demi seorang laki laki yang gak mencintai kamu." Ucap Saila

Perempuan itu berbalik lalu melangkahkan kakinya mendekati Saila.

"Lo jangan sok nasehatin gue deh, lo gak tau aja seberapa cintainya Fahmi ke gue tapi saat ada lo Fahmi meninggalkan gue dan lebih memilih lo." Ucap perempuan itu.

"Ok saya gak tau seberapa cintanya Mas Fahmi ke kamu tapi jika Mas Fahmi lebih memilih istrinya sendiri apakah itu salah? Gak kan?" Ucap Saila

"Ya jelas salah, seharusnya dia lebih memilih gue dari pada istrinya yaitu lo." Ucap perempuan itu.

"Gak kamu salah, dia benar Mas Fahmi harus memilih istrinya karena apa saya dan Mas Fahmi sudah terikat dalam suatu hubungan yaitu pernikahan dan itu tidak akan bisa dipisahkan oleh siapapun termasuk kamu." Ucap Saila.

Perempuan itu marah atas ucapan yang dilontarkan Saila, tangan perempuan itu terangkat dan ia pun menampar pipi Saila cukup keras.

"Gue udah bilang kan, gue gak butuh nasehat lo yang gue butuhkan lo mau menuruti apa yang gue inginkan. Lo pikir baik baik, lo ceraikan Fahmi atau lo bakal mati ditangan gue." Ucap perempuan itu lalu pergi dari sana.

Sedangkan Saila hanya bisa menangis dalam diamnya, ia ingin pergi dari sini? Pergi dari kota ini dan melanjutkan kehidupannya sebelum ia menikah dengan Fahmi, ya dia ingin meninggalkan Fahmi, biarkan saja Fahmi bersama siapapun tapi jika dengan perempuan biadap itu ia tidak rela ia ingin suaminya itu mendapatkan seseorang yang lebih baik dari nya.













Makasih yang sudah baca, maaf jika ada salah kata dalam penulisannya.

Jangan lupa vote dan komen ya agar author semakin semangat buat lanjutin ceritanya.

Surabaya, 14 Oktober 2021

cinta tulus seorang istri [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang