17. pertemuan tersingkat

1.3K 25 1
                                    

Sella hari ini akan melihat perkembangan cafenya yang sudah ia jalani 1 bulan terakhir ini, kalau ditanya kok bisa ia mempunyai cafe dan perusahaan sendiri itu karena ia menabung uang yang selama ia bekerja di rumah Fahmi, dan alhamdulillahnya ia bisa mengumpulkan uang banyak untuk membangun cafe.

Setelah cafenya telah berkembang pesat ia membangun perusahaan, dan perusahaan namanya adalah nama dari anak asuhnya Naila. Ia mengambil nama belakang Naila yaitu Feisya Company.

Sella mengantar anaknya ke sekolah terlebih dahulu setelah itu ia pergi ke cafenya.

"Selamat pagi buu"ucap salah satu karyawannya.

"Selamat pagi Lina"ucap Sella.  dengan senyum manisnya.

Kansa Una Adelina, dia adalah salah satu karyawannya yang dapat ia percaya apalagi mengurus cafe ini sendiri tanpa ada dia.

"Lina bagaimana berkembangan cafe ini"ucap Sella

"Alhamdulillah bu, cafenya berjalan dengan baik dan pelanggan tidak ada yang komplet dengan makanan di cafe ini bu."ucap Lina

"Hmm alhamdulillah kalau gitu, baiklah Lina saya pergi keruangan saya dulu dan ya buatkan saya minuman seperti biasa dan makanannya juga."ucap Sella lalu ia pergi keruangannya.

Ditempat lain Fahmi tengah mencari keberadaan Melinda, ia harus menemukan Melinda bagaimana pun caranya. Jika tidak Melinda akan berbuat sesuatu yang tidak ia ketahui kepada Saila, ia tidak mau Saila celakah.

Fahmi terus mencari kebaradaan Melinda dengan dibantu oleh Hafiz yang juga tengah mencari Melinda, setiap penjuru kota ia datangi namun ia belum juga menemukan Melinda.

Fahmi tidak akan menyerah ia terus mencari dimana pun Melinda betada sekarang.

1 jam sudah ia mencari keberadaan Melinda, Fahmi menghembuskan nafasnya pelan. "Lebih baik aku istirahat sebentar di cafe itu, dan akan melanjutkan mencari Melinda."ucap Fahmi.

Fahmi duduk dan memesan minuman untuk menghilangkan rasa hausnya.

Fahmi menyeruput minuman itu hingga minumannya tingga setengah, lalu tak lama ponselnya berbunyi. Fahmi segera mengangkatnya.

"Iya Fiz, lo udah menemuikan keberadaan Melinda"ucap Fahmi

"Iya, gue lihat dia kayak lagi memperhatikan seseorang deh tapi gue gak tau siapa yang dia lihat"ucap Hafiz dari seberang sana

"Lo dimana gue akan kesana"ucap Fahmi

"Gue ada di perumahan kalau gak salah namanya perumahan palem posisinya ada di rumah nomer 23."ucap Hafiz

"Ok gue kesana"ucap Fahmi dan menutup sambungan telfonnya lalu ia bergegas pergi setelah ia membayar pesanannya.

Baru satu langkah ia tidak sengaja menabrak seseorang.

"Eh maaf-maaf, saya gak sengaja lagi buru-buru soalnya"ucap Fahmi

"Iya tidak apa-apa"ucap orang itu yang masih menundukkan pandangannya.

Fahmi mendengar suara dari orang itu merasa tidak asing.

"Mbak apa kita pernah bertemu sebelumnya"ucap Fahmi yang membuat orang itu terkejut, orang itu mendongak matanya lansgung membulat ketika ia melihat Fahmi.

"Mas Fahmi?"ucap Sella terkejut.

Fahmi tersenyum ketika ia melihat jelas wajah Sella, ternyata orang yang ia tabrak adalah istrinya lebih tepatnya mantan istrinya.

"La, aku senang melihat kamu disini. Bagaimana kabar kamu?"ucap Fahmi yang masih tersenyum bahagia.

"Baik, maaf mas aku lagi sibuk. Permisi!"ucap Sella lalu ia pergi meninggalkan Fahmi yang masih tersenyum kearahnya.

"Alhamdulillah jika kamu baik-baik saja La walau aku tidak lagi bersama mu, tapi La aku masih berharap kamu akan kembali kepada ku."batin Fahmi

Sella yang sudah berada didalam cafenya, ia melihat Fahmi dari jendela. Hatinya senang ketika ia melihat Fahmi walau ia hanya melihatnya sekilas.

"Aku senang melihat mu baik-baik saja mas, tapi maaf aku belum bisa berbicara kepada mu panjang lebar."batin Sella

***

Saila kini bersama dengan Asistennya, mereka sedang membahas tentang meeting kemaren namun sang Asisten tidak kunjung berbicara.

"Livy, kok diem aja sih ayo bicara gimana meeting kemaren lancar?"ucap Sella

Livy Isla Majesta, asisten Saila yang sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri dan ia sangat percaya dengan livy untuk menghandel semua pekerjaannya dikantor. 'Dan ini pasti udah aku ceritakan ya di part selumnya'

Livy jadi bingung mulai darimana, paslanya kliennya yang sudah berjanji untuk bertemu dengannya dan Bosnya kemaren namun si klien belum juga datang.

"Emm maaf mbak kemaren perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan kita tidak datang mbak, saya sudah menunggu nya selama 1 jam tapi mereka gak kunjung datang mbak."ucap Livy

"Hmm kalau jadi kemaren gak jadi meeting?" Diangguki oleh Livy. Sella menghela nafasnya pelan.

"Baiklah gak apa-apa mungkin mereka sedang mengurus hal lain yang membuat mereka tidak hadir"ucap Sella berusaha tenang.

Livy hanya bisa menganggukkan kepalanya.

"Nah tuh makanannya sudah datang kamu makan ya terus kasih pendapat bagaimana rasanya, soalnya makanan ini menu terbaru di cafe ku ini."ucap Sella

Livy tersenyum, lalu ia memakan makanan yang sudah tersaji di meja.

Makanan yang telah dihidangkan itu rasanya enak, apalagi ada rasa pedasnya sesuai selera pelanggan masing-masing.















Makasih yang sudah baca, maaf jika ada kesalahan dalam penulisannya.


Jangan lupa vote dan komen ya.

📖14 Desember 2021

cinta tulus seorang istri [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang