14

1.3K 31 0
                                    

1 tahun kemudian Saila telah resmi bercerai dengan Fahmi dan kini kehidupan Saila sangatlah damai tanpa ada teror yang terus menerus meneror dia, tetapi hatinya tidak begitu damai ya dia masih mengingat Fahmi.

Ia ingat dimana hati seorang Fahmi hancur saat ia membawa surat penceraiannya, sebenarnya ia tidak menginginkan bercerai dengan Fahmi namun ia terpaksa harus menuruti perempuan itu.

"Bundaa," ucap seseorang sambil berlari kearahnya dan memeluknya.

Saila yang sedari tadi melamun buyar seketika saat seseorang memanggilnya.

"Anak bunda yang cantik kenapa kok pulang pulang langsung memeluk bunda?" Ucap Saila.

"Bunda lihat ini aku juara satu loh bun." Ucap naura sambil memperlihatkan piala yang di bawa oleh bi surti

"Masya Allah hebatnya anak bunda," Ucap Saila bangga dengan Naura.

Naura Feisya anak kecil yang ceria dan selalu menjuari perlombaan apapun, dia adalah anak yang telah diadopsi oleh Saila 1 tahun yang lalu.

"Bunda kemaren katanya bunda kalau Naura juara satu, bunda akan membelikan es krim kesukaan Naura." Ucap Naura.

"Hmm, ok bunda akan membelikan es krim kesukaan Naura. Tetapi sebelum itu Naura harus ganti baju dulu lalu kita pergi beli es krim," Ucap Saila

"Yeey makasih bunda, aku kekamar dulu ya." Ucap Naura lalu ia berlari kekamarnya.

***

Di toko es krim, Saila dan Naura memasukki toko es krim itu.

"Naura mau es krim apa?" Ucap Saila

"Yang es krim coklat bun," Ucap Naura.

"Ok anak bunda yang cantik," Ucap Saila

"Mbak es krim coklat satu dan es krim vanila satu," Ucap Saila

"Baik kami segera mengantarkannya silahkan mbak dan adeknya bisa menunggu di kursi yang telah disediakan." Ucap penggawai toko es krim itu.

Saila dan Naura pun menunggu es krim mereka datang, beberapa menit kemudian es krim yang Saila pesan tadi telah datang. Naura pun langsung memakan ea krim itu dengan lahap dan itu membuat Naura menggeleng geleng kepala.

"Kebahagiaan ku sekarang hanya pada anak kecil ini Naura, yaallah makasih engkau menitipkan Naura kepada ku, aku berjanji pada diriku sendiri aku akan menjaganya seperti anak ku sendiri." Batin Saila

"Naura mau apa lagi, nanti bunda akan membelikan apa yang kamu mau." Ucap Saila selesai memakan es krim.

"Emm gak deh bun aku kan hanya ingin es krim, nanti kalau uangnya di pakai terus jadi habis uangnya. Jadi uangnya di tabung aja bun," Ucap Naura. Saila tersenyum bangga kepada Naura, walau Naura masih kecil tapi dia sangat dewasa dalam menyikapi sesuatu yang menurutnya tidak baik, seperti sekarang ini.

"Masya Allah anak bunda sudah dewasa ya," Ucap Saila sambil mencubit pelan pipi gembul Naura.

"Iya dong siapa dulu bundanya, bunda Saila." Ucap Naura.

"Anak bunda gemesin banget sih," Ucap Saila sambil mencubit pipi Naura saking gemasnya membuat Naura meringis kesakitan.

"Bunda cubitnya keras bikin pipi Naura sakit, lihat nih merah." Ucap Naura sambil mengerucut bibirnya.

"Hehehehe maaf, sini bunda cium pipinya biar sakitnya hilang." Ucap Saila lalu ia mencium pipi gembul Naura.

"Gimana gak sakit kan, udah bunda cium loh." Ucap Saila

"Emm sebenarnya masih sakit bun tapi kalau bunda cium pipi Naura sakitnya gak terasa hehehe." Ucap Naura.

"Yaudah sekarang kita pulang ya," ucap Saila. Naura menganggukkan kepalanya, mereka pun kembali ke rumah Saila.
















Makasih yang sudah baca, maaf jika ada salah kata dalam penulisannya.

Jangan lupa vote dan komen ya.

cinta tulus seorang istri [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang