Sella saat ini berada di rumahnya disana sudah ada bodyguard yang dikirim oleh Livy sesuai permintaannya namun semuanya terlambat orang itu telah menculik anaknya, anak yang sudah ia anggap anaknya sendiri.
"Livy tolong suruh mereka pergi"ucap Sella.
"Loh, kenapa Mbak bukannya Mbak menyuruh saya mengirimkan bodyguard kerumah ya"ucap Livy.
"Ya tapi sekarang saya gak perlu bodyguard, jadi suruh mereka pergi sekarang"ucap Sella lalu ia pergi dari ruang tamu.
Livy melihat Sella yang sudah memasukki kamar, lalu ia berahli ke bodyguard dihadapannya.
"Kalian boleh pergi sekarang, dan ya bila saya membutuhkan kalian lagi akan saya hubungi"ucap Livy.
Mereka pun menganggukkan kepalanya lalu mereka pergi dari rumah Sella, livy yang tidak mengerti kenapa Sella tiba-tiba menyuruh bodyguard itu pergi hanya bisa menghela nafasnya kasar.
Di lain tempat seorang anak kecil, tengah diikat disalah satu rumah kosong. Disana telah dijaga ketat agar anak kecil itu tidak kabur dan itu atas permintaan bosnya.
"Om laper, beli'in makanan dong om"ucap gadis itu. Ia bukannya takut dengan orang yang sudah menculiknya malah meminta makanan, dasar anak kecil.
"Ck anak ini, susahin amat."ucap salah satu penculiknya. Lalu bergegas pergi ke warteg di pinggir jalan untuk memberikan makanan.
Tak lama kemudian makanan yang dimintai oleh anak kecil itu telah datang.
"Nih,"ucap salah satu penculiknya.
"Bagaimana aku makan om, aku kan sedang diikat"ucap anak kecil itu.
"Yaudah om buka ikatannya tapi jangan berani kabur dari sini faham anak kecil"ucap salah satu penculiknya. Anak kecil itu menganggukkan kepalanya, lalu ikatannya pun di buka.
Tak menyia-nyiakan kesempatan ia langsung berlari sekuat tenaga, namun sampai diambang pintu seseorang menghadangnya. Anak kecil itu mundur seketika, ia mendongak menatap orang dihadapannya.
"Tante, minggir dong aku mau lewat nih"ucap anak kecil itu.
Bukannya kasih jalan, perempuan itu menggendongnya ke tempat dimana tadi anak kecil itu diikat.
Lalu perempuan itu mengikatkan talinya ke tubuh anak kecil itu, setelah mengikat kembali ke tubuh anak kecil itu. Perempuan itu berahli ke anak buahnya yang gak becus jagain anak kecil itu.
"Bodoh, mau aja kalian dibodohin oleh anak kecil"ucap perempuan itu sambil menatap tajam kearah anak buahnya.
"Maaf bos tadi dia ingin makan, ya buka tali itu agar anak kecil itu bisa makan"ucap salah satu anak buahnya.
"Bodoh, kalian bisa menyuapinya tanpa harus membuka talinya."ucap perempuan itu.
"Maaf bos,"
"Ok, kali ini saya maafkan kalian tapi jika ini terulang lagi saya gak akan ampunin kalian faham"ucap perempuan itu lalu ia kembali masuk kedalam ruangan tadi.
"He anak kecil, jangan harap kamu bisa keluar dari sini. Saya gak akan membiarkan kamu keluar dari sini sebelum rencana saya berhasil"ucap perempuan itu.
"Emang rencana tante apa, kenapa tante menculik aku?"ucap anak kecil itu dengan kepolosannya.
"Kenapa tante menculik kamu? Itu karena bunda kamu, bunda kamu sudah merebut ayah kamu dari tangan tante. Walau mereka sudah berpisah tetap saja hati ayah kamu masih ada rasa cinta itu kebunda kamu. Jadi rencana tante akan menghancurkan bunda kamu berkeping-keping"ucap perempuan itu.
Anak kecil itu sama sekali tidak faham apa yang dikatakan perempuan dihadapannya ini. "Maksud tante apa? Ingin menghancurkan bunda"
"Tante ingin bunda kamu lenyap"ucap perempuan itu dengan menekan kata 'lenyap'.
Anak kecil itu membulat seketika. "Tante jahat, kenapa tante ingin melenyapkan bunda? Apa salah bunda ke tante?"
Perempuan itu tersenyum licik. "Kamu masih kecil gak tau apa-apa, jadi kamu lebih baik diam disini dan jangan mancam-macam. Kamu tau kan jika kamu macam-macam dengan tante apa yang tante perbuat ke bunda kamu hmm"
"Tante jahat, tante gak punya hati. Seharusnya tante itu tidak ada didunia ini"ucap anak kecil itu.
Perempuan itu yang ingin pergi dari sana pun berhenti seketika saat ia mendengar ucapan anak kecil itu. Perempuan itu berbalik dan ia mendekat ke anak kecil itu, lalu tanpa aba-aba ia menampar pipi anak kecil itu sangat keras.
"Sakit hmm, itu gak seberapa anak kecil. Saya bisa saja membuat kamu tersungkur lemah atau mungkin membuat kamu tiada"ucap perempuan itu.
Anak kecil itu hanya bisa menangis saat merasakan linuh di bagian pipinya.
Perempuan itu tersenyum smirik, lalu ia pergi dari sana membiarkan anak kecil itu menangis.
Sebelum ia pergi dari rumah kosong, perempuan itu menyuruh anak buahnya untuk menjaga anak kecil itu dan jangan membiarkan anak kecil itu kabur untuk yang kedua kalinya. Setelah mengatakan itu perempuan itu pergi dari rumah kosong itu.
Makasih yang sudah baca, maaf jika ada salah kata dalam penulisannya.
Jangan lupa vote dan komen ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta tulus seorang istri [AND]
Aléatoireseorang gadis menikah dengan laki laki yang kini diakui sebagai majikannya sendiri, tetapi sifat laki laki ini yang dingin terhadapnya dan tak mau menerima dia sebagi istrinya. apakah gadis ini sanggup dengan sikap suaminya dingin terhadapnya dan ap...