19. teror 2

841 21 0
                                    

Sesampai disekolah, Sella menunggu kedatangan putri kesayangannya itu. Tak lama kemudian seorang anak kecil berlari kearahnya, seketika bibirnya terangkat ia tersenyum kearah putrinya itu.

"Assalamualaikum bunda"ucap Naura sambil memeluk bundanya.

"Waalaikumsalam anak bunda yang sholehah"ucap Sella.

Sella dan Naura masuk kedalam mobil lalu Sella menjalankan mobilnya menuju kerumah.

Sesampai dirumah Sella dikejutkan oleh tulisan di digerbang rumahnya, Sella turun dari mobil ia memanggil satpam di kompleknya.

"Pak apa bapak tau siapa yang menulis digerbang rumah saya?"ucap Sella.

"Saya tidak tau mbak, tapi tadi memang ada yang masuk ke komplek sini"ucap pak Satpam

"Apa bapak tau ciri-ciri orang itu?"ucap Sella

Pak satpam mengingat-ingat, lalu detik berikutnya. "Ciri-cirinya orangnya kulit putih, tubuhnya gak terlalu tinggi, terus dia pakai baju serba hitam"

"Apa bapak tau wajahnya?" Ucap Sella

"Gak tau mbak soalnya orang itu pakai masker?" Ucap pak satpam

"Baiklah pak makasih, kalau begitu bapak boleh melanjutkan pekerjaan bapak"ucap Sella

Pak satpam menganggukkan kepalanya, lalu pak satpam itu pun melanjutkan pekerjaannya.

Sella kembali masuk kedalam mobilnya, lalu ia masuk kedalam halaman rumahnya setelah gerbangnya ia buka.

"Naura kamu masuk dulu ya, bunda ada urusan sebentar"ucap Sella. Naura menganggukan kepalanya, lalu ia turun dari mobil dan masuk kedalam rumah.

Sementara Sella ia kembali memperhatikan tulisan digerbang rumahnya.

"Lo pergi dari sini atau lo bakal mati"

Begitu lah kira-kira tulisannya. Sella berfikir sebentar, jika tulisan itu memintanya untuk pergi berarti orang itu menginginkan ia pergi dari sini. Tapi siapa orang yang menginginkannya pergi, apa perempuan biadab itu?" Itulah yang ia pikirkan.

Saat ia memikirkan perihal tulisan itu tiba-tiba ponselnya berdering, ia melihat siapa yang menelfonnya.

📞"Ya Lina katakanlah"ucap Sella.

📞"Cafe telah di acak-acak oleh orang tidak dikenal, bu"ucap Linadari seberang sana.

📞"APA?, ok saya segera sana"ucap Sella. Ia menutup sambungan telfonnya, lalu ia masuk kedalam mobilnya dan menjalankan mobilnya menuju ke cafenya.

Sesampai di cafe ia turun dari mobilnya, ia terkejut cafenya begitu berantakan apalagi kaca jendela cafenya terdapat tulisan yang sama seperti di gerbang rumahnya.

"Yaallah, tu_tulisan itu"ucap Sella.

Sella langsung masuk dan mempertanyakan siapa yang melakukan ini semua di cafenya.

"Jadi, bukan hanya satu orang tapi 4 orang"ucap Sella. Dan diangguki oleh karyawannya.

"Aku yakin 4 orang ini adalah orang suruhan, tapi siapa. Siapa orang yang terlibat dalam teror ini?"pikirnya dalam hati.

"Baiklah, saya minta kepada kalian untuk selalu berhati-hati dan saya akan melaporkan kejadian ini dan menyelidikinya, kalian tidak perlu risau"ucap Sella lalu ia pergi dari cafenya menuju ke kantor polisi.

Sesampai di kantor polisi, Sella turun dari mobilnya dan melangkahkan kakinya masuk kedalam kantor namun baru satu langkah seseorang menelfonnya.

Ia mengeryit bingung, nomer tidak dikenal menelfonnya siapa. Pikirnya.

Sella mengangkat sambungan telfon itu.

"Hallo"ucap Sella

"Hallo Sella, gue tau lo ada di kantor polisi kan untuk menyelidiki siapa yang meneror lo benar kan. Gue peringatin ya sama lo, jika lo laporin kejadian hari ini ke polisi gue bakal ngelakuin sesuatu lebih dari ini mungkin gue bisa nyakitin anak lo yang berada di rumah sendiri tanpa ada lo"ucap orang dari semberang sana.

"Siapa kamu, kenapa kamu meneror saya. Apa mau kamu?"ucap Sella

"Lo gak perlu tau siapa gue, dan gue peringatin sekali lagi ke lo. Jangan pernah ngelaporin kejadian ini ke polisi atau gak anak lo yang jadi sasaran gue"ucap orang dari seberang sana.

Sella belum membalas ucapan orang itu yang entah siapa, sudah dimatikan secara pihak.

"Siapa dia? Kenapa dia menelor ku? Apa mau dia sebenarnya? Ah sulit untuk dipecahkan, solusi dari ini adalah aku harus melaporkannya ke polisi. Tapi, jika aku melaporkannya ke polisi Naura yang jadi sasarannya."gumam Sella.

Sella kembali berfikir, lalu tak lama ia pun memikirkan ia harus melaporkannya ke polisi dan biarlah polisi yang menyelidikinya. Lalu bagaimana dengan Naura? Ia tidak menginginkan anaknya jadi sasaran dari orang itu.

Tapi bagaimana pun ia tetap akan melaporkannya dan Naura ia akan lebih ekstra menjaganya.

Sella mengambil ponselnya, ia menghubungi Livy untuk mengirimkan bodyguard untuk menjaga anaknya.

"Assalamualaikum, Vy saya minta kamu untuk mengirimkan bodyguard untuk menjaga Naura"ucap Sella to the poin.

"Waalaikumsalam, kenapa ya mbak? Kok mbak menyuruh saya mengirimkan bodyguard untuk menjaga Naura?"ucap Livy

"Jangan banyak tanya, pokoknya saya ingin kamu mengirimkan bodyguard kerumah dan meminta mereka untuk menjaga anak saya"ucap Sella.

"Baiklah mbak saya akan mengirimkan bodyguard kerumah,"ucap Livy.

"Ok, saya tutup dulu assalamualaikum"ucap Sella. Lalu ia menutup sambungan telfonnya setelah mendapatkan salam dari Livy.

Sella masuk kedalam kantor polisi, dan ia menceritakan apa saja yang ia alami saat ini.

"Jadi pak, saya mohon selidiki siapa yang meneror saya"ucap Sella.

"Baiklah Bu kami akan segera menyelidikinya, ibu mohon bersabar dan terus berhati-hati. Jika ada yang mencurigakan di rumah atau di tempat kerja ibu, segera menelfon kami."ucap pak polisi yang ber tag Rafi.

"Makasih pak"ucap Sella.

Sella menjalankan mobilnya menuju kerumahnya, namun ditengah perjalanan menuju kerumah ia mendapatkan pesan. Ia melihat siapa yang mengirimnya pesan, matanya membulat seketika saat ia tau siapa yang mengirimnya pesan.

"Astagfirullah, Naura"ucapnya terkejut.

Tak lama kemudian seseorang menelfonnya, Sella segera menjawab sambungan telfon itu.

"Hallo, gimana tadi kiriman gue hmm"ucap orang itu

"Kembalikan anak saya"ucap Sella

"Gak semuda itu gue balikin anak lo"ucap orang itu.

"Mau kamu apa sih, kenapa kamu meneror saya dan sekarang kamu menculik anak saya"ucap Sella.

"Mau gue? Gampang, lo cabut laporan lo jika tidak lo tau kan apa yang gue lakukan ke anak lo. Lo jangan pernah main-main sama gue ngerti lo"ucap orang itu.

"Gak, saya gak akan cabut laporan saya. Saya mohon kembalikan anak saya, saya mohon"ucap Sella.

"Hahaha ok kalau begitu, gue gak akan ngembalikin anak lo."ucap orang itu lalu ia menutup telfonnya secara pihak.

Sella mencoba menelfonnya namun nomer itu tidak aktif, sudah berulang-ulang kali ia mencoba menelfon balik namun tetap nihil nomer itu sudab tidak aktif lagi.

Sella semakin tak karuan saat ini, ia tidak tau harus bagaimana sekarang. Tidak mungkin ia mencabut laporannya tapi ia juga harus memikirkan anaknya.

"Yaallah apa yang harus aku lakukan"gumamnya.














Makasih yang sudah baca, maaf jika ada salah kata dalam penulisannya.

Jangan lupa vote dan komen

cinta tulus seorang istri [AND]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang