Part 20

701 19 6
                                    

P, 31 Desember 2021
13.00 WIB

💭💭💭

Stevie PoV.

"Selamat, nyonya Stevie, kau hamil."

"Selamat, nyonya Stevie, kau hamil."

"Selamat, nyonya Stevie, kau hamil."

Semua untaian kata ini benar benar mengganggu dan tak bisa berhenti untuk bergeming dibenak ku. Aku merasa terbebani sekarang dan kepalaku saat ini, yaah rasanya begitu sakit dan ingin meledak segera.

Tunggu. Tunggu dulu. Kenapa aku merasa gelisah seperti ini? Bukankah ini kabar bahagia yang harus aku rayakan bersama Ray, Alcys, dan Alex, selaku keluargaku? Kenapa hatiku tidak bersorak dan malah merasakan kegelisahan?

Hahhh... Entahlah. Rasanya begitu menakutkan jika-

Ahh, tidak-tidak Stevie, bukan pemikiran seperti itu yang kau butuhkan kali ini. Sekarang, tetaplah tersenyum dan bahagia, jika kau larut dalam kekhawatiran, mungkin kau akan menyesal dan menyakiti bayi kecilmu ini, Stevie.

Aku berusaha tegar dan tersenyum. Perlahan aku memberanikan diriku untuk menatap perutku yang masih datar, tanganku pun begitu, mulai meraba dan mengelusnya secara perlahan.

"Malaikat kecilku, aku tau kau sumber kekuatan bagiku. Kau penyatu antara aku dan Ray, jadi tetaplah menjadi malaikat yang menghangatkan bagi kami."

Aku berusaha mengajak makhluk kecil itu yang entah seperti apa bentuknya. Yang pasti, masih berupa gumpalan-gumpalan yang belum bernyawa.

Kini hatiku kembali gelisah, dan tatapanku menjadi samar.

"Atau mungkin aku akan membuat keputusan rumit untuk kita berdua." Ujarku masih dengan mengusap perutku secara perlahan.

"Permisi, nyonya. Permisi"

"Hai, hello. Kau mendengarku?"

"Nyonya, hello."

Sayup-sayup aku mendengar suara berat seseorang sedang mengajak ku bicara. Secara kontan aku menoleh dan mengedipkan mataku beberapa kali. Astaga, ini benar-benar manusia yang mengajakku bicara. Terlalu sibuk dengan lamunan, aku malah mengabaikan orang dihadapan ku. Apa mungkin sedari tadi sudah banyak orang yang mengajakku bicara?

"O-o-m. Iya? Kau memanggilku?" Tanyaku berbalik.

"Syukurlah, kau terlihat mematung. Sepertinya kau sedang banyak masalah."

Heh, apa maksud pria aneh ini? Mematung bagaimana? Banyak masalah bagaimana? Bukankan dia manusia yang baru beberapa detik ini bertemu dengan ku? Kenapa dia berucap begitu? Tidak sopan.

"Apa urusanmu ikut campur dalam hidupku, huh? Diam seperti batu, mematung, tuli, bisu apapun aku rasa itu bukan hal yang perlu kau bicarakan. Mau bagaimana hidup yang aku jalani, sedikit atau banyaknya masalah tak akan merepotkan bagimu, bukan? Kau bukan apa-apa dan siapa-siapa dalam hidupku, kau tau?" Ucapku mulai kesal.

Entah kenapa semua kata yang pria ini ucapkan padaku benar-benar menggangu suasana hatiku. Dia bukan siapa-siapa dan benar-benar tak punya kepentingan pribadi dengan ku. Enak saja dia ikut campur urusan ku.

Hah, sudahlah. Suasana buruk ini hanya akan membuatku bertambah kesal dan...

Aku lapar.

Lebih baik aku pergi saja mencari makanan untukku dan makhluk kecil yang akan selalu menempel di rahim ku ini.

Aku segera bangkit dan merapikan diriku.

"Eeets, tunggu-tunggu-tunggu. Kau mau kemana?"

Apalagi yang pria ini inginkan, dia pengganggu dan sekarang senaknya saja menghentikan langkahku.

Perfect Tonight [ SLOW UPDATE ✓ ✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang